• May 18, 2025
10 cara merayakan earth hour setiap hari

10 cara merayakan earth hour setiap hari

JAKARTA, Indonesia—Perayaan Earth Hour telah lama dikritik karena dianggap kurang efektif. Alih-alih menghemat listrik di sejumlah wilayah selama satu jam, alih-alih menghemat listrik, justru menambah beban.

Seperti yang diungkapkan oleh Pelaksanaan kegiatan Earth Hour Tahun 2015, Perusahaan Listrik Negara yang justru mengungkap data bahwa beban sistem kelistrikan di Jawa, Madura, dan Bali meningkat pasca Earth Hour.

Apa penyebabnya? Saat Anda mematikan lampu, terjadi peningkatan daya karena penggunaan yang berat AC (AC).

PLN mencatat beban sistem ketenagalistrikan Jawa, Madura, dan Bali pada Sabtu 28 Maret 2015 pukul 21.00 WIB sebesar 19.680 megawatt (MW) atau meningkat 1,99 persen dibandingkan beban pada waktu dan hari yang sama dua minggu. lalu mencapai 19.295 MW.

Menurut Agus Trimukti, Humas Kantor Pusat PLN saat itu, melalui siaran persnya pada 29 Maret 2015, efektivitas Earth Hour tahun lalu masih kecil.

Selain meluasnya penggunaan AC, partisipasi masyarakat dalam mengikuti program yang diselenggarakan oleh World Wide Fund for Nature (WWF) masih rendah. Masyarakat harus diedukasi tentang penghematan listrik, kata Agus.

Tahun ini, WWF Indonesia kembali menggelar kampanye Earth Hour global di Indonesia. Dalam rangka memperingatinya yang ke-9 di Indonesia dan ke-10 di seluruh dunia, WWF mengajak masyarakat untuk mematikan lampu pada hari Sabtu, 25 Maret pukul 20.30 WIB – 21.30 WIB. Tema global Earth Hour tahun ini adalah “Shine A Light on Climate Action – from Moment to Movement” yang akan dilaksanakan di seluruh negeri.

Plt CEO WWF Indonesia Benja Mambai mengatakan, dalam aksi tahun ini, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk turut serta mengurangi sampah plastik.

Caranya dengan mengikuti gerakan #Satu JutaAksi komunitas Earth Hour Indonesia untuk mengumpulkan tas belanja dan mengurangi sampah plastik, kata Benja dalam keterangan tertulis WWF, 16 Maret.

Aksi ini merupakan bentuk nyata dukungan terhadap program pemerintah Gerakan Indonesia Bebas Sampah Plastik 2020 yang dimulai tahun ini bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasional.

Nah, agar acara ini tidak hanya menjadi sekedar perayaan simbolis tahunan, apa yang harus dilakukan masyarakat selain menghemat listrik dan menyelamatkan bumi dalam kehidupan sehari-hari?

Menurut peneliti, kepala program dan fasilitas, Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Didi Satiadi, pesan Earth Hour adalah untuk menghemat energi atau agar masyarakat tidak mengonsumsi energi secara berlebihan sehingga merusak lingkungan.

Ia memberikan tips cara menghemat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Pertamamenggunakan listrik seefisien mungkin, sesuai kebutuhan. “Pada siang hari tidak perlu menyalakan lampu. “Gunakan cahaya alami dari matahari dan buka jendela,” ujarnya kepada Rappler, Minggu, 19 Maret. Ia juga menyarankan agar masyarakat menggunakan lampu hemat energi yang tersedia di supermarket.

Keduameningkatkan suhu refrigeran AC. “Levelnya bisa dinaikkan, artinya tidak terlalu rendah. “Idealnya cocok untuk kenyamanan tubuh kita,” ujarnya. Namun jika Anda tinggal di daerah dataran tinggi seperti Bandung, sebaiknya hindari penggunaan AC.

Ketigakurangi tingkat zat pendingin di lemari es. “Di kulkas biasanya suhu dinginnya 0-4, mungkin tidak perlu dipasang penuh dingin, secukupnya saja,” ujarnya.

Keempatmenerapkan prinsip tersebut mengurangi Dan mendaur ulang. Mengurangi yang berarti kita menggunakan sumber daya, namun kita menguranginya, dan menggunakan kembali sumber daya yang ada. “Ibarat kantong plastik, jangan dibuang, manfaatkan kembali. “Lebih ramah lingkungan dan lebih ekonomis,” ujarnya.

Kemudian mendaur ulangmendaur ulang sampah yang ada. Kemudian gunakan kembali sebagai pupuk alami. “Atau kalau belanja jangan pakai kantong plastik, bawalah tas sendiri agar ramah lingkungan,” ujarnya.

Kelimapenghematan bahan bakar mobil. Selain itu, pengemudi mobil sebaiknya rutin memeriksa kondisi mesinnya setiap 6 bulan sekali. Mesin yang kondisinya tidak bagus juga menimbulkan emisi,” ujarnya.

Juga menjadi pengemudi yang baik. Menurut Didi, selain membahayakan dirinya dan penumpangnya, pengemudi yang agresif juga boros bahan bakar. “Kalau tiba-tiba kita mengerem, berakselerasi, tekanan gas kencang, maka konsumsi bahan bakar akan semakin boros,” ujarnya.

Keenamgunakan tisu secukupnya. Semakin banyak tisu yang Anda gunakan, semakin banyak pula pohon yang Anda tebang.

Ketujuhmana yang lebih hemat energi, kompor gas atau kompor listrik? “Mungkin gas lebih bagus, tapi tergantung listrik juga. Jika listrik dihasilkan dengan tenaga diesel, maka akan banyak polusi. Jika dihasilkan dari listrik terbarukan, seperti listrik dari bendungan, hidro“Tenaga surya, tenaga angin, bagus sekali karena berasal dari alam,” ujarnya.

KedelapanMenggunakan terlalu banyak kosmetik juga akan mempengaruhi keseimbangan alami. Karena beberapa bahan kosmetik berasal dari minyak bumi. “Jadi gunakanlah seperlunya saja,” ucapnya.

Kesembilanmenggunakan semprot yang mengandung zat CFC yang merusak lapisan ozon. “Jika memilih parfum semprot, pilihlah yang aman,” ujarnya.

Kesepuluh. Makanan yang Anda makan dan cara Anda memasak makanan juga mempengaruhi keamanan bumi. “Produksi pangan tertentu juga bergantung pada minyak bumi, dan ada pula yang menggunakan pestisida,” ujarnya. Untuk itu, Didi menyarankan untuk memilih bahan pangan organik.

Cara pengolahannya juga harus sederhana, masaknya jangan terlalu lama, selain memakan energi juga mengikis vitaminnya, ujarnya.

Jadi, sudah siap merayakan Earth Hour di rumah?—Rappler.com

BACA JUGA:

uni togel