17 WNI di Kota Marawi dalam kondisi baik
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Puluhan WNI mengaku tak mau dievakuasi dari Kota Marawi.
JAKARTA, Indonesia – Meski pecah perang antara militer Filipina dan kelompok militan pro-ISIS Maute, ternyata masih ada puluhan WNI yang saat ini berada di kota Marawi, Mindanao, Filipina selatan. Salah satu warga negara Indonesia menetap di sana karena menikah dengan orang Filipina. Sedangkan 16 WNI lainnya merupakan rombongan Majelis Tabligh yang melakukan siaran keagamaan.
“Kami memeriksa kondisi WNI. Berdasarkan komunikasi dengan Konjen di Davao hingga Kamis malam, kondisi mereka dalam keadaan baik. “Mereka saat ini berada di dekat kantor polisi setempat,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir saat memberikan siaran pers, Jumat, 26 Mei.
Yang mengejutkan, meski terjadi perang di sana, para WNI tersebut mengaku tidak mau dipindahkan atau dievakuasi oleh staf KJRI Davao City. Mereka memilih berada di sana untuk beribadah dan melakukan perjalanan ke bagian selatan Filipina.
Uniknya, sebagian besar warga Kota Marawi memilih mengungsi demi menyelamatkan nyawa. Meski demikian, Arrmanatha meyakinkan bahwa komunikasi dengan Konjen di Davao dan WNI di Kota Marawi tetap berjalan.
Oleh karena itu, WNI harus mengikuti aturan yang diterapkan di Marawi pasca darurat militer diberlakukan.
“Salah satu dari mereka tidak keluar rumah pada jam-jam tertentu,” kata diplomat yang ditugaskan di New York dan Jenewa.
WNI terlibat perang?
Hal lain yang mengejutkan publik adalah ketika muncul tuduhan dari militer Filipina bahwa ada pejuang asing yang bertempur di kota Marawi. Pejabat militer Filipina Jenderal Jose Calida mengatakan ada pejuang dari Malaysia dan Indonesia yang membantu kelompok Maute melawan tentara.
“Apa yang sebenarnya terjadi di Mindanao bukan lagi sekedar pemberontakan Filipina,” kata Calida dalam konferensi pers yang digelar Jumat lalu.
Berdasarkan data Angkatan Darat Filipina, saat ini ada 21 orang yang tewas akibat perang tersebut. Tentara bahkan mengerahkan pasukan khusus dan helikopter untuk mengincar pejuang kelompok Maute.
Filipina mengklaim menemukan paspor Indonesia atas nama Al-Amin di Kota Marawi. Namun, belum diketahui apakah orang tersebut termasuk di antara pejuang asing yang bergabung dengan Maute.
Menanggapi hal tersebut, Arrmanatha mengaku belum bisa memastikan apakah paspor tersebut memang paspor Indonesia.
“Karena paspornya masih dipegang oleh otoritas Filipina. Tentunya kami akan memverifikasi apakah itu paspor asli atau bukan. “Kami juga akan memeriksa apakah nama yang tertulis di paspor itu memang benar berada di Filipina,” ujarnya.
Sementara soal keberadaan pejuang asal Indonesia yang melawan tentara Filipina, Arrmanatha mengatakan belum ada informasinya. – Rappler.com