20 tahun setelah kematiannya, Diana tetap luar biasa
- keren989
- 0
Kisah kehidupan Diana, seorang remaja bangsawan yang tiba-tiba menjadi wanita terpopuler di dunia hingga kematiannya yang tragis di usia 36 tahun, terus menarik perhatian banyak orang.
JAKARTA, Indonesia — Lilin dan bunga menghiasi gerbang utama rumah Putri Diana untuk memperingati 20 tahun kematiannya hari ini, 31 Agustus. Seketika Inggris kembali diliputi suasana kesedihan karena kembali teringat akan sosok sang putri.
“Dia adalah cahaya terang di dunia yang gelap ini,” kata putra sulung Diana, Pangeran William, tentang sosok ibunya, Putri Wales, yang kematiannya menggemparkan dunia pada hari ini 20 tahun lalu.
“Saya masih merasakan cinta itu, saya masih merasakan kehangatannya bahkan setelah 20 tahun. “Jika saya bisa menjadi sedikit seperti dia, saya akan sangat bangga,” kata William dalam film dokumenter tersebut Diana, 7 hari.
Kisah kehidupan Diana, seorang remaja bangsawan yang tiba-tiba menjadi wanita terpopuler di dunia hingga kematiannya yang tragis di usia 36 tahun, terus menarik perhatian banyak orang.
Dua dekade setelah kematiannya, kedua putranya, William dan Harry, mampu berbicara terbuka tentang peristiwa yang merenggut nyawa ibu mereka, yang tidak akan pernah dilupakan dan disingkirkan dari kehidupan kerajaan dan masyarakat Inggris.
Diana meninggal dalam kecelakaan mobil di Paris dini hari tanggal 31 Agustus 1997, bersama kekasihnya, Dodi Fayed, seorang produser film kaya raya Mesir yang saat itu dikencani Diana selama dua bulan. Henri Paul, pengemudi yang mengendarai mobil yang ditumpangi Diana dan Dodi, juga tewas.
Dalam rangka peringatan 10 tahun kematiannya, diadakan upacara khusus bersamaan dengan konser amal di Stadion Wembley, London.
Dan kini, memasuki usia 20 tahun, peringatan wafatnya Diana nampaknya semakin reflektif, apalagi dengan keterbukaan Pangeran William dan Harry untuk pertama kalinya.
Tidak ada agenda khusus pada hari ini, namun Rabu, 30 Agustus lalu, William dan Harry berjalan-jalan di taman yang didedikasikan untuk mengenang Diana di Istana Kensington, London. Di sana, dua perwakilan yayasan amal yang mendukung Diana semasa hidupnya bertemu.
Bunga di gerbang
Lilin dan bunga dari banyak penggemar Diana memenuhi area gerbang istana, sementara pengagum Diana lainnya juga meletakkan kue-kue berhiaskan wajah sang putri.
Namun karangan bunga ini tidak ada apa-apanya dibandingkan “lautan bunga” pada prosesi kematian dan pemakaman Diana 20 tahun lalu. Perasaan sedih masih sangat terasa hingga saat ini.
William dan Harry bercerita tentang perasaan aneh dan tak terlukiskan yang mereka rasakan saat melihat ribuan bahkan jutaan orang berduka atas kematian ibu mereka padahal mereka tidak mengenal Diana. Saat itu, William dan Harry berusia 15 dan 12 tahun, dan tidak tahu bagaimana memproses kesedihan mereka.
Inggris, negara yang terkenal dengan kekakuannya, tiba-tiba luluh dan berduka, diwakili oleh “lautan bunga” yang terhampar saat itu. Bukan hanya Inggris, seluruh dunia berduka. Apalagi kematian Diana sangat mendadak.
Diana menikah dengan Pangeran Charles, pewaris kerajaan, pada tahun 1981, namun pernikahan mereka kandas karena beban tugas dan kewajiban kerajaan yang tidak dapat mereka laksanakan.
Terlebih lagi, Diana sepertinya diasingkan dari keluarga kerajaan setelah perceraiannya pada tahun 1996. Perasaannya ia ungkapkan dalam sesi wawancara televisi saat itu. Masyarakat yang menyaksikannya pun semakin terharu dan tertarik untuk mendalami kehidupan Diana.
Terbukti, sifat kompleks Diana terus menarik minat banyak orang hingga saat ini. Dalam sebulan terakhir saja, bulan peringatan kematiannya, banyak media cetak di Inggris kembali menampilkan wajah Diana di halaman depan.
Kombinasi karakternya yang aneh dan rentan tangguh sekaligus, keinginannya untuk dicintai serta kemampuannya melimpahkan cinta pada banyak orang.
Nenek Diana
William mengatakan, ia sering memberi tahu kedua anaknya, Pangeran George (4) dan Putri Charlotte (2), tentang hal itu Nenek (Nenek) Diana mereka tidak pernah bertemu. William dan Harry bisa dikatakan sebagai warisan utama Diana kepada dunia.
“Ketika Anda mengalami pengalaman traumatis seperti kematian ibu Anda saat Anda berusia 15 tahun, hal itu akan membuat Anda bahagia atau hancur,” kata William dalam film dokumenter BBC. Diana, 7 hari.
“Dan saya tidak membiarkan hal itu menghancurkan saya. Saya ingin ditempa oleh acara ini. Saya ingin dia (Diana) bangga dengan diri saya yang sekarang.”
Harry menambahkan, “Kami akan merindukan ibumu setiap hari dan selalu bertanya-tanya bagaimana jadinya jika dia masih ada.”—dengan laporan oleh AFP/Rappler.com