blog.ur-doc.com

“Godaan” santapan lebaran yang nikmat terkadang membuat Anda lupa mengontrol asupan makan

JAKARTA, Indonesia – Idul Fitri merupakan hari kemenangan setelah menjalankan puasa selama kurang lebih satu bulan. Pada hari ini, setiap keluarga biasanya menyajikan menu khas Idul Fitri, seperti opor ayam, rendang sapi, semur daging sapi, labu siam, sambal ati goreng, dan hidangan lezat lainnya.

Pasti menggugah selera makan Anda, Anda mungkin ingin makan semuanya. Namun ingat, tetap jaga berat badan saat lebaran. Anda pasti tidak ingin berat badan bertambah setelah lebaran, bukan?

Memang sangat sulit menahan diri untuk tidak makan banyak di hari raya Idul Fitri. Menu khas lebaran, kue lebaran, ditambah minuman segar pasti bikin pengen makan lebih banyak (apalagi di hari lebaran). Apalagi makan bersama banyak anggota keluarga membuat suasana makan semakin menyenangkan.

Hal ini membuat Anda “gila” dan tidak memperhatikan apa dan berapa banyak makanan yang Anda makan. Makanan yang dikonsumsi saat lebaran cenderung merupakan makanan yang tinggi lemak dan gula sehingga menyebabkan kelebihan kalori yang masuk ke dalam tubuh. Tak heran jika berat badan bertambah setelah Idul Fitri.

Usai lebaran, libur masih panjang membuat Anda masih ingin bermalas-malasan di rumah atau pergi ke tempat wisata sambil mencicipi berbagai makanan. Itu membuat Anda lupa berolahraga. Jadi, kalori yang masuk ke tubuh Anda lebih besar dibandingkan kalori yang dikeluarkan.

Lalu apa yang harus Anda lakukan untuk mencegah kenaikan berat badan setelah Idul Fitri? Kuncinya adalah kalori yang masuk ke dalam tubuh sama dengan kalori yang dikeluarkan.

Berikut tips yang bisa Anda lakukan untuk mencegah kenaikan berat badan setelah lebaran.

Ketahui rasa kenyang, makan secukupnya

Berhentilah makan sebelum Anda kenyang. Jangan terlalu “menjejali” diri, nanti bikin malas bergerak. Sebaiknya makan dengan penuh kesadaran dan tanpa gangguan sehingga Anda dapat merasakan makanan masuk ke dalam tubuh Anda.

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang makan sambil melakukan hal lain lebih cenderung makan berlebihan. Sebab, mereka kurang bisa mengetahui kapan tubuh memberi sinyal bahwa mereka sudah kenyang. Di sisi lain, makan perlahan dan tanpa gangguan dapat membantu Anda lebih mengenali rasa kenyang, sehingga Anda mengonsumsi lebih sedikit kalori.

Ketahui juga rasa lapar Anda dengan baik. Pastikan Anda benar-benar lapar, bukan hanya “berpura-pura lapar”, sebelum makan. Cobalah minum segelas air terlebih dahulu dan tunggu setidaknya 20 menit untuk mengetahui apakah Anda benar-benar lapar atau tidak.

Jaga pola makan, termasuk frekuensi, porsi, dan jenis makanan

Meski sedang lebaran, bukan berarti Anda bisa sepenuhnya bebas makan apa pun yang diinginkan. Sebaiknya perhatikan frekuensi dan porsi makan Anda, jangan berlebihan. Anda mungkin ingin menggunakan piring kecil untuk membatasi ukuran porsi Anda.

Perhatikan juga jenis makanan yang Anda makan. Saat lebaran, Anda cenderung lebih banyak mengonsumsi makanan berlemak dibandingkan makanan berserat. Yang terbaik adalah menyeimbangkan jenis makanan yang Anda makan. Jangan lupa banyak makan sayur dan buah saat lebaran karena serat di dalamnya bisa mencegah berat badan bertambah.

Tak hanya makanan berat, perhatikan juga jajanan dan minuman yang Anda konsumsi saat lebaran. Kue lebaran yang manis dan sirup manis saat lebaran tanpa disadari bisa menambah kalori dalam tubuh. Biasanya Anda tidak memperhatikan berapa banyak kue yang Anda makan dan berapa gelas sirup yang Anda minum. Hati-hati!

Tidur yang cukup, kelola stres dan tetap berolahraga

Kurang tidur dapat menyebabkan kenaikan berat badan. Sebab, orang yang kurang tidur cenderung mengonsumsi lebih banyak kalori dan kurang melakukan aktivitas fisik. Jadi penting agar Anda tetap mendapatkan tidur yang cukup selama Idul Fitri dan libur Idul Fitri.

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di halosehat.com