3 Cara Terbaik Pria Memulai Percakapan dengan Wanita
- keren989
- 0
Biasakan mengajukan pertanyaan terbuka untuk memulai percakapan
JAKARTA, Indonesia – Dari sudut pandang wanita, tidak ada yang lebih menakutkan daripada bertemu pria untuk pertama kalinya, namun pria tidak tahu bagaimana memulai percakapan dan memilih topik pembicaraan yang baik. Saya benar-benar merasa ingin melarikan diri sejak saat itu.
Masalah ini seringkali menjadi masalah klasik dalam pacaran dan perjodohan antara perempuan dan laki-laki. Mungkin terlihat sepele, namun kenyataannya masih banyak pria di Indonesia yang kurang memiliki keterampilan untuk memulai dan mengatur percakapan yang baik dengan seorang wanita.
Fakta tersebut diakui oleh Razi Talib, pendiri dan CEO Setipe yang baru saja diakuisisi oleh Lunch Sebenarnya Group. Razi mengatakan, tidak seperti perempuan yang lebih mampu memulai dan mengembangkan percakapan, laki-laki cenderung melakukan sebaliknya.
“Menurut penelitian, hampir 90 persen pesan pertama di Setipe dibuka dengan ‘Senang bertemu denganmu’. Dan kemudian sekitar 50 persen menjawab dengan: ‘Senang bertemu Anda lagi’. “Pembicaraan kemungkinan besar tidak akan dilanjutkan,” kata Razi saat ditemui beberapa waktu lalu pengumpulan media Makan Siang Sebenarnya Grup dan Setipe.com “pernikahan”.
“Saat kami menganalisis percakapan yang dimulai dengan sesuatu selain ‘Senang bertemu denganmu’, yaitu sesuatu yang lebih seperti itu, dua kali lebih mungkin untuk dijawab. Jadi berhentilah menggunakan kata ‘Senang bertemu denganmu’. Mengapa? “Pertama, kedengarannya tidak menarik, kedua, membuat kita seperti laki-laki pada umumnya, dan ketiga, kita tidak membuat lawan bicara kita tertarik untuk menjawab,” kata Razi lagi.
Jadi bagaimana cara terbaik bagi pria untuk memulai percakapan berkualitas dengan wanita? Simak 3 trik dari Razi Thalib berikut ini.
Mulailah memperhatikan
Tentunya, pastikan Anda mengetahui sedikit tentang latar belakang wanita tersebut sebelum Anda bertemu. Jika kalian saling mengenal on line, catat profilnya. Jika Anda sedang bertemu atau diperkenalkan secara langsung, usahakan mendapatkan informasi dari teman atau keluarga.
Setelah pertemuan, berikan perhatian penuh padanya. Pakaian apa yang dikenakannya, gayanya seperti apa, situasinya seperti apa. Modal inilah yang menentukan agar Anda lebih memperhatikannya.
“Jangan berkata, ‘Wajahmu cantik.’ Itu tidak baik. Tapi misalnya, ‘Saya menyukainya mode apa yang kamu gunakan Perpaduan warnanya menarik’. Ini akan menunjukkan kepada wanita itu bahwa Anda memperhatikannya secara keseluruhan. Setelah fase perhatian, barulah Anda bisa menunjukkan ketertarikan.”
Mencari penawaran
Kata orang, yang berbeda itu menarik. Namun tidak selalu demikian. Apalagi ini merupakan perkenalan atau pertemuan pertama. Lebih baik “bermain aman” dan fokus mengeksplorasi kesamaan di antara Anda.
“Misalnya kita sama-sama suka nonton film. Coba tanyakan: ‘Film apa yang terakhir Anda tonton?’. Yah, itu mungkin perbandingan yang bagus untuk memulai. Ada kesamaan, ada sesuatu yang membuat Anda cocok. Biasanya bisa jadi faktor hobi, gaya mode, atau keduanya suka kopi, misalnya. Apapun itu,” kata Razi.
Jangan hanya bertanya
Semua orang pasti ingin pembicaraannya saling menguntungkan. Ini disebut juga percakapan, harus terjadi dua arah, dong? Oleh karena itu, menurut Razi, berikan kemudahan bagi wanita untuk menjawab pertanyaan Anda.
“Kuncinya adalah mengajukan pertanyaan terbuka. Bukan ‘Kamu suka menonton atau tidak?’. Namun jika Anda ingin sedikit filosofis, tanyakan: ‘Apakah menurut Anda kencan pertama untuk menonton film adalah ide yang bagus atau tidak?'”
Cara terbaik adalah dengan mengajukan pertanyaan unik dan tidak biasa. Selain itu, pertanyaannya harus bersifat pertanyaan terbuka, sehingga bisa dijawab dengan penjelasan yang panjang, bukan hanya sekedar ‘Ya’ atau ‘Tidak’.
Dan jika semua langkah di atas sudah dilakukan dengan baik, coba ulangi lagi semua langkah tersebut. Jadi, mulailah lagi dengan memperhatikan hal-hal lain, mencari persamaan yang berbeda dan memikirkan pertanyaan terbuka yang lebih unik lagi. “Kalau prosesnya diulang terus menerus maka akan menjadi perbincangan yang berkualitas,” kata Razi. -Rappler.com