• November 27, 2024

3 klub sepak bola terbesar di indonesia

Persija, Persib dan Arema merupakan klub-klub penuh prestasi di sepak bola tanah air dan mempunyai fans terbanyak.

Bagian 5 dari 6
Bagian 1: Sejarah Sepak Bola di Indonesia
Bagian 2: Lahirnya Kompetisi Sepak Bola di Indonesia
Bagian 3: Sepakbola Indonesia dalam Angka
Part 4 : Turnamen Sepak Bola Lokal Yang Menghasilkan Bibit Unggul

JAKARTA, Indonesia — Ada puluhan klub sepak bola yang berlaga di kompetisi utama Tanah Air. Namun keempat klub ini adalah yang paling mumpuni dan memiliki basis suporter terbesar di Tanah Air.

Persia Jakarta

Persija Jakarta merupakan salah satu klub penuh prestasi di Indonesia. Di kompetisi domestik, Persija mengoleksi 10 gelar juara dengan rincian 9 kali juara Liga dan satu kali Liga Indonesia.

Persija meraih gelar United pada musim-musim berikut:

  • 1931
  • 1933
  • 1934
  • 1938
  • 1954
  • 1964
  • 1973
  • 1975
  • 1979

Sedangkan satu-satunya gelar Liga Indonesia diraih pada tahun 2001.

Sejarah mencatat Persija merupakan reinkarnasi VIJ yang merupakan salah satu pendiri Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

Persija didirikan pada tanggal 28 November 1928. Artinya, sudah 88 tahun Persija berdiri dan mampu membuktikan bahwa ia merupakan salah satu kekuatan tradisional di sepak bola Tanah Air.

Sebenarnya adalah Persia hipotek sepak bola dari Pemerintah Kota Jakarta Pusat. Oleh karena itu tak heran jika di era United Persija lebih dikenal dengan nama Persijapus atau Persija Jakarta Pusat.

Namun sejak era Liga Indonesia, nama Persija lebih sering digunakan. Sebab, perkembangan klub-klub di DKI Jakarta seperti PSJS Jakarta Selatan, Persijatim Jakarta Timur, dan Persitara Jakarta Utara gagal mengimbangi kiprah Persijapus di kompetisi nasional.

Saat ini pada tahun 2016, tim bekerja sama dengan baju kaos Warna oranye ini dilatih oleh mixologist asal Brazil: Paulo Camargo.

Di tim Persija saat ini juga ada pemegang caps terbanyak timnas Indonesia, Bambang Pamungkas. Pemain asal Semarang itu menjadi simbol klub berjuluk Macan Kemayoran itu.

Di sisi lain, karena menjadi kebanggaan warga DKI Jakarta, Persija pun memilih Stadion Utama Gelora Bung Karno di Senayan sebagai markasnya untuk menggelar pertandingan.

Jumlah suporter Persija yang dikenal dengan The JakMania diperkirakan mencapai 50 ribu di wilayah Jabodetabek.

Persib Bandung

Di era kompetisi profesional Indonesia Super League (ISL), Persib Bandung berkembang menjadi klub modern.

Maung Bandung populer dengan banyak sponsor sehingga penjualan tiket selalu di atas rata-rata kapasitas stadion. Perubahan ini menjadikan brand Persib menjadi kebanggaan bagi Bobotoh – julukan suporter Persib.

Seiring berkembangnya Persib menjadi klub modern, prestasi pun datang silih berganti. Setelah 19 tahun paceklik gelar – terakhir menjuarai Liga Indonesia pada musim 1994/1995 – Persib kembali meraih mahkota ISL pada tahun 2014.

Pada tahun 2015, Persib juga menjadi juara Piala Presiden.

Namun sebenarnya Persib yang didirikan pada tahun 1933 merupakan salah satu pengoleksi gelar juara liga terbanyak. Persib total meraih 5 gelar juara Liga masing-masing pada musim berikut:

  • 1939
  • 1961
  • 1986
  • 1989/1990
  • 1993/1994

Persib juga dikenal sebagai pemasok pemain timnas Indonesia, baik level junior maupun senior. Banyak legenda timnas Indonesia yang bermain untuk Persib di masa jayanya.

Dari segi jumlah suporter, Persib menjadi salah satu klub dengan suporter terbanyak. Dalam salah satu survei yang dilakukan manajemen Persib, mereka menemukan fakta bahwa di wilayah Jawa Barat saja, jumlah suporternya mencapai 4,5 juta orang.

Jadi kalau dijumlahkan peminatnya di luar Jabar, jumlahnya bisa melebihi angka tersebut. Maka tak heran jika setiap Persib berlaga di berbagai daerah, selalu ada lebih dari ribuan penonton Bobotoh.

Arema Cronus

Para pemain dan ofisial Arema Cronus mengangkat trofi juara Piala Bhayangkara.  Foto oleh Sigid Kurniawan/Antara

Tanggal 11 Agustus selalu menjadi hari istimewa bagi masyarakat Malang Raya. Di tanggal tersebut, warga Malang pasti akan keluar untuk merayakan ulang tahun klub kebanggaannya, Arema.

Sejak didirikan pada 11 Agustus 1987, Arema hingga saat ini menjadi satu-satunya eks klub Galatama yang berkembang. Gelar ISL 2009/2010 menjadi puncak kesuksesan sepanjang sejarah klub Arema berlogo singa tersebut.

Arema sebelumnya juga berhasil meraih gelar juara di kompetisi Galatama. Kesuksesan itu tercatat dalam digelarnya kompetisi “pribadi” ini pada musim 1992/1993. Arema juga tercatat menjadi juara Divisi I pada tahun 2004 setelah terdegradasi dari Divisi Utama pada musim sebelumnya.

Kini Arema dengan manajemen klubnya yang mapan dan jumlah suporter fanatiknya yang luar biasa di berbagai daerah maupun luar negeri membuat tim ini akan selalu menjadi pemeran utama sepak bola tanah air.

Apalagi tim berjuluk Singo Gila ini mampu konsisten menjadi pemuncak klasemen setiap musimnya. Pada tahun 2016, Arema menjadi juara Piala Bhayangkara.

Saat ini Arema dilatih oleh pelatih asal Bosnia-Herzegovina, Milomir Seslija. Skuad Arema saat ini juga memiliki banyak pemain dengan banderol timnas.

Tak heran jika tim yang bermarkas di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang ini tak pernah absen dalam daftar tim favorit juara di berbagai kompetisi.

Namun di sisi lain, ada sejarah kelam yang tercatat di buku Arema. Sejarah pahit itu tak lain karena adanya dualisme kepengurusan Arema, tepatnya sejak 2011. Namun perlahan tapi pasti dualisme itu mulai mencair. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data HK Hari Ini