• October 3, 2024

3 Perubahan yang Akan Dilakukan Pimpinan KPK yang Baru

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Saut Situmorang mengajak Anda melupakan kasus Century dan BLBI. KPK memulainya dari awal

JAKARTA, Indonesia—Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) baru saja dilantik untuk periode 2015-2019. Usai dilantik, kelima pemimpin tersebut mengumumkan janji perubahan yang akan dilakukan lembaga antirasuah tersebut di hadapan media pada Senin 21 Desember.

1. Mengurangi konflik antara cicak dan buaya

Janji itu diungkapkan Agus Rahardjo, Ketua KPK, dan Basaria Panjaitan, Wakil Ketua.

“Apa ada misi khusus yang aku jalani disini, misinya pasti bagus, mudah-mudahan tidak terjadi keributan, karena alangkah baiknya semua pekerjaan kita selesaikan dalam satu kesepakatan, dan tidak saling serang, jadi hasilnya bisa maksimal,” ujarnya.

“Jangan berpikiran negatif, tapi berpikiran positif agar kita bisa maju,” kata Agus. Basaria menambahkan pernyataan Agus. “Saya dari sana (polisi), saya kenal banyak teman di sana,” ujarnya.

“Apa pun yang dilakukan KPK dan penegak hukum lainnya, keluaranMasa depan adalah bagaimana masyarakat kita akan berkembang. “Bagaimana masyarakat bisa sejahtera jika aparat penegak hukum tidak memiliki visi yang sama satu sama lain,” kata Basaria.

Jenderal bintang dua itu juga menekankan fungsi koordinasi dan pengawasan KPK.

“Fungsi KPK salah satunya adalah koordinasi dan pengawasan. Itu pekerjaannya. Maksudnya, kalau di kepolisian ada perkara yang tidak dijalankan dengan baik atau ada polisi yang nakal, maka fungsi KPK adalah mengoordinasikan dan mengawasi, bisa juga dilimpahkan. “ucap Basaria.

2. TPPU model baru

Ide ini dikemukakan oleh Alexander Marwata, Wakil Ketua. Dia mengatakan, pertimbangan KPK terhadap penyusunan tuntutan tindak pidana pencucian uang (TPPU) akan berbeda dengan pertimbangannya terhadap TPPU saat ia masih menjadi hakim.

“Cara kerja TPPU di KPK berbeda. “Nanti kita lihat TPPUnya bagaimana,” kata Alexander.

Alexander mengaku tak setuju dengan penyitaan harta kekayaan terdakwa TPPU yang diperoleh sebelum tindak pidana terjadi.

“Hari ini saya diberhentikan dari jabatan hakim, tidak selalu, tapi sering perbedaan pendapat (mengusulkan pendapat berbeda) mengenai TPPU. Mengapa saya melakukannya saat itu? perbedaan pendapat “Karena saya hakim, saya harus melihatnya berdasarkan hati nurani dan pikiran jernih,” ujarnya.

“Perampasan harta kekayaan yang diperoleh terdakwa sebelum harta kekayaan itu diperoleh jauh sebelum terdakwa melakukan tindak pidana atau kejahatan asal “Bagi saya tidak bisa karena aset yang diperoleh jauh sebelum tindak pidana juga disita,” ujarnya lagi.

“Ada juga aset yang diminta disita saat UU TPPU belum berlaku. Semuanya sudah dibicarakan, tapi prinsipnya saya yang membuat hal-hal ini berbeda pendapatkata Alexander.

Alexander pun mengaku tak akan menyampaikan pendapat berbeda jika penyitaan kekayaan tersebut dirasa wajar.

“Saya tidak terus-terusan menolak penyitaan aset, tapi hanya barang-barang tertentu dan jangka waktu yang dilakukan terdakwa pada saat diperoleh sebelumnya, maka wajar jika dikembalikan kepada terdakwa,” kata Alexander.

3. Pemberantasan korupsi dimulai lagi dari awal

Ide tersebut diungkapkan Wakil Ketua Saut Situmorang. Ia mengaku akan melupakan skandal Bank Century dan Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) jika terpilih menjadi Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi.

Mengapa? Kasus ini tidak membuat kinerja KPK menjadi lebih efisien dan menyimpang dari sistem. Lebih lanjut dia meminta agar pemberantasan korupsi dimulai dari titik nol.

“Di telepon kertas Terakhir, ada teori yang mengatakan mari kita membangun kembali korupsi dari awal. Maksudku masuk kertas setelahnya Indonesia nihil korupsi“Tapi kalaupun saya ngotot untuk menghilangkan kasus itu, tentu ada pemungutan suara, dan saya tetap kalah,” kata Saut.

Selain itu, kata Saut, pengusutan kasus tersebut memerlukan alat bukti lebih banyak. Sayangnya, bukti untuk kedua kasus tersebut sulit ditemukan. “Contoh kasus yang sulit pembuktiannya, misalnya Century, BLBI. Namun apakah BLBI kemudian akan dinormalisasi? “Tidak harus begitu, tapi harus disiplin dan harus disiplin,” kata Saut. —Rappler.com

BACA JUGA

Togel Sydney