• September 27, 2024
5 catatan kunci KTT ASEAN 2015

5 catatan kunci KTT ASEAN 2015

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Ada titik terang dalam perdebatan seputar reklamasi Laut Cina Selatan oleh Tiongkok. Sementara itu, Indonesia berhasil mendorong terwujudnya kerja sama maritim di kawasan Asia Timur

JAKARTA, Indonesia – Konferensi Tingkat Tinggi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (KTT ASEAN) baru saja berakhir pada Minggu, 22 November di Kuala Lumpur, Malaysia.

Berikut sejumlah catatan penting pada KTT ASEAN edisi ke-27:

1. Negara-negara Anggota siap menyambut era Komunitas ASEAN

Mengacu pada pernyataan Ketua Pada KTT ASEAN tahun 2015, para pemimpin negara anggota ASEAN menyatakan bahwa proses pelaksanaan sejumlah program persiapan berlakunya Komunitas ASEAN telah mencapai keberhasilan.

Mereka siap menyambut era komunitas ASEAN.

Sekadar informasi, Komunitas ASEAN sebagai kerangka integrasi lintas sektor – keamanan, ekonomi, sosial, dan budaya – antar negara anggotanya akan mulai berlaku pada 31 Desember.

Anda dapat membaca lebih detail mengenai Komunitas ASEAN pada publikasi Asian Development Bank (ADB) berikut ini Ini.

2. Perdana Menteri India memperingatkan bahwa bahaya terorisme telah mencapai Asia Tenggara

Perdana Menteri India Narendra Modi mengingatkan para pemimpin negara yang hadir bahwa bahaya terorisme telah mencapai kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

“Kita sering berpikir bahwa terorisme bukanlah masalah utama di kawasan ini. “Serangan tidak beradab di Paris, Ankara, Beirut, Mali dan pesawat Rusia harus menjadi pengingat bahwa bayangan terorisme telah mencapai masyarakat kita.” kata Modi saat berbicara pada East Asia Summit (EAS) yang merupakan bagian dari KTT ASEAN tahun 2015.

Mengenai masalah keamanan, para pemimpin ASEAN menekankan bahwa: dedikasi mereka bekerja sama menjaga keamanan kawasan, termasuk melawan bahaya terorisme, dengan mengedepankan prinsip-prinsip moderat.

3. ASEAN, Amerika Serikat, Tiongkok menyepakati pentingnya kode etik untuk mengatur reklamasi Laut Selatan

Negara-negara ASEAN dan Amerika Serikat sepakat perlunya membuat peraturan yang mengikat secara hukum untuk menyikapi proses reklamasi Laut Cina Selatan yang dilakukan Tiongkok. China sendiri menyetujui langkah ini.

Proses reklamasi yang diduga dilakukan China untuk membangun pulau sebagai pangkalan militernya telah menimbulkan ketegangan geopolitik di kawasan Asia Tenggara.

Pada KTT ASEAN 2015, Tiongkok menyatakan bahwa keberadaan pulau ini dan fasilitas yang ada di dalamnya juga membawa manfaat bagi negara-negara ASEAN.

Presiden Filipina Benigno Aquino III yang blak-blakan mengkritik reklamasi Laut Cina Selatan yang dilakukan Tiongkok, meragukan kebenaran pernyataan tersebut.

4. Presiden Aquino mengucapkan selamat tinggal

Berbicara mengenai Presiden Benigno Aquino III, beliau menyampaikan terima kasih dan perpisahan kepada para pemimpin negara lain yang menghadiri KTT ASEAN 2015.

Tahun depan, masa jabatan Aquino memang akan berakhir. KTT ASEAN 2015 akan menjadi KTT ASEAN terakhirnya sebagai Presiden Filipina.

“Meski saya tidak bisa lagi hadir secara fisik sebagai presiden, namun saya akan mendampingi Anda dalam doa dan semangat, sebagai sahabat sejati yang konsisten mengadvokasi keberhasilan ASEAN dan negara-negara di dalamnya,” kata Aquino.

5. Indonesia berhasil mendorong kerja sama maritim di kawasan Asia Timur

Agenda apa yang dibawa delegasi kita pada KTT ASEAN 2015?

KTT ASEAN kali ini dimanfaatkan Indonesia untuk mendorong terwujudnya kerja sama maritim di kawasan Asia Timur

“Pada pertemuan East Asia Summit (EAS), Indonesia akhirnya mampu mengarusutamakan kerja sama maritim di EAS. “Saya kira ini merupakan pencapaian diplomasi Indonesia yang luar biasa,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Tahun ini kami mencoba mengarusutamakan kerja sama maritim dalam bentuk deklarasi EAS tentang kerja sama maritim regional. Ini sangat strategis bagi Indonesia.

“Dengan penyataan Artinya, kerja sama di bidang maritim akan dimajukan dalam konteks perekonomian dan juga kerja sama maritim dalam konteks keamanan dan stabilitas kawasan juga akan dikedepankan, kata Retno. — Laporan Antara/Rappler.com

BACA JUGA:

Pengeluaran SDY