• November 27, 2024

5 Hal Siman Sudartawa, Peraih Emas Cabang Renang SEA Games 2017

Siapa sangka perenang I Gede Siman Sudartawa saat kecil takut air?

JAKARTA, Indonesia — Prestasi salah satu atlet renang di SEA Games 2017 masih menjadi perbincangan banyak orang. Ketekunannya meraih medali emas di ajang ini mendapat banyak pujian dari masyarakat.

Dialah I Gede Siman Sudartawa. Pria kelahiran Klungkung, Bali, 8 September 1994 ini, telah mengukir prestasi dan kebanggaan bagi Indonesia. Pada Senin, 21 Agustus, ia berhasil memecahkan rekor SEA Games pada nomor 50 meter gaya punggung.

Siman berhasil mencatatkan waktu 25,20 detik pada cabang renang SEA Games 2017 yang digelar di National Aquatic Centre, Kuala Lumpur, Malaysia.

Ini merupakan rekor baru pada ajang dua tahunan ini. Rekor gaya punggung sebelumnya adalah 25,27 detik yang dimiliki perenang Singapura Quah Zheng Wen.

Meski hanya berhasil meraih perak pada nomor 100 meter gaya punggung putra pada kejuaraan yang sama. Meski demikian, Siman tetap mengangkat medali emas Indonesia pada kejuaraan tersebut.

Bagaimana kehidupan seorang perenang? Berikut 5 fakta unik I Gede Siman Sudartawa.

Aku benci air saat masih kecil

Meski saat ini ia termasuk orang yang terus bergelut dengan air, namun Siman sebenarnya membenci air saat masih kecil. Ia bahkan mengaku kesulitan untuk mengajak ibunya mandi.

Keinginannya untuk mulai berenang bukan karena hobi atau permintaan orang tuanya, melainkan karena ia tidak ingin kehilangan teman-temannya. Saat masih kecil, Siman melihat temannya yang pandai berenang. Ternyata pemandangan itu cukup membuatnya iri dan akhirnya ia belajar berenang.

Meski awalnya Siman benci air, ia akhirnya fokus belajar berenang karena temannya. Selain itu, Siman juga ingin memiliki postur tubuh yang panjang agar bisa berenang lebih jauh. Ketika Siman belajar berenang, ia tampak memiliki kemampuan dan setelah enam bulan berlatih mulai berkompetisi di kejuaraan renang.

Pernahkah Anda mencoba mendaki gunung?

Air dan gunung adalah dua hal yang berbeda. Namun ternyata Siman sedang berusaha mendaki gunung. Gunung pertama yang ia coba taklukkan adalah Gunung Agung di Bali.

Kabar keindahan di gunung tersebut mengantarkan Siman mendaki gunung dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut tersebut. Gunung Agung sendiri merupakan tempat yang tepat untuk menyaksikan matahari terbit. Dari puncak gunung ini, pendaki bisa melihat Gunung Rinjani di Lombok.

Senang bepergian

Menjadi seorang atlet membuat Siman harus mengikuti banyak kejuaraan di dalam dan luar negeri. Meski memiliki jadwal latihan yang padat di setiap kejuaraan, Siman tak mau menyia-nyiakan kesempatan.

Sembari berlatih dan bertarung di kolam renang, ia juga menyempatkan diri untuk memeriksa tempat yang ia kunjungi saat ini jika waktu memungkinkan.

Selain itu Siman terkadang juga mengunjungi tempat ini karena sangat menginginkannya. Kesukaannya pada bepergian membawanya ke banyak tempat di dunia. Tak jarang, Siman juga memotret momen bahagianya saat berjalan-jalan di Instagram.

Seorang mahasiswa jurusan manajemen

Siapa sangka seorang perenang bisa mengenyam pendidikan di bidang yang jauh dari olahraga? Hal ini terjadi pada Siman.

Sejak fokus pada latihan renang saat duduk di bangku sekolah dasar, Siman banyak mendapat pengajaran formal sekolah di rumah. Dia mengaku sekolah di rumah dia memilih karena jadwal latihannya yang padat.

Namun, setelah sukses meraih beberapa kejuaraan, Siman tidak menjadikan pendidikan sebagai hal yang sepele. Padahal, ia merupakan mahasiswa jurusan manajemen di Perbanas Institute yang berlokasi di Karet Kuningan, Jakarta Selatan.

Kecintaannya pada dunia pendidikan juga sering dituliskan keterangan foto di Instagram.

Keluarga dekat

Di zaman di mana setiap orang memiliki kesibukannya masing-masing, banyak keluarga yang akhirnya harus mengorbankan waktu untuk berkumpul. Meski menjadi atlet juga berarti memiliki banyak beban dan tanggung jawab, namun tidak membuat Siman jauh dari keluarganya.

Siman memang dekat dengan ibunya, Karmini. Dialah yang selalu mengajak Siman berlatih semasa masih tinggal di Bali. Selain itu, ibunya juga yang mendampingi Siman saat pertama kali pindah ke Jakarta. Sampai saat ini pun Karmini masih rajin membersihkan kamar asrama Siman.

Selama berada di Bali, Siman tidak pernah melupakan keluarganya dan sering berdoa bersama. Tak lupa, ia juga membagikan potret kebersamaan keluarganya di Instagram. —Rappler.com


Pengeluaran Sydney