• November 23, 2024
5 hal tentang Yana Zein

5 hal tentang Yana Zein

Yana Zein menghembuskan nafas terakhirnya setelah menderita kanker payudara stadium IV

JAKARTA, Indonesia – Bagi Anda penggemar sinetron pasti sudah tidak asing lagi dengan sosok Yana Zein yang kerap berperan sebagai tokoh antagonis di berbagai judul sinetron yang dibintanginya.

Namun, dalam beberapa bulan terakhir Yana diketahui tengah fokus melawan kanker payudara stadium IV yang menyerangnya. Setelah sekian lama dirawat di Jakarta, Yana pun terbang ke China untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

Namun setelah empat bulan menjalani perawatan di China, Yana kembali ke Indonesia. Sayangnya kondisi Yana tak kunjung membaik hingga akhirnya mengembuskan napas terakhir pada Kamis 1 Juni pukul 01.00 WIB.

Bagaimana kehidupan dan karier Yana Zein? Simak faktanya di bawah ini:

Memulai karir sejak tahun 1987

Perjalanan karir Yana Zein di dunia akting diawali dari debutnya dalam film bertajuk Cintaku di Flat 1987 yang lalu. Kemudian sejak debut film pertamanya, ia mulai bermain di beberapa sinetron, seperti misalnya permata saya (1999), Apa Kata Cinta (2001), Doa dan Anugerah (2002-2003), HIV+ (2003), Seorang Anak Membawa Berkah (2009), dan Cinta di Langit Taj Mahal (2015).

Sepanjang karir aktingnya, Yana Zein kerap memerankan karakter antagonis. Mungkin karena karakter Yana dinilai cocok jika berperan sebagai karakter buruk.

Sebuah cerita domestik

Pada tahun 1993, Yana Zein menikah dengan Fahmi Darmawansyah, namun pernikahan mereka kandas. Fahmi sendiri kemudian menikah dengan aktris Inneke Koesherawati. Setelah menceraikan Fahmi, Yana menikah lagi, namun harus kembali menjanda karena suami keduanya meninggal pada Juli 2016.

Suami kedua Yana meninggal setelah lima tahun berjuang melawan penyakit Parkinson. Sejak kematian suaminya, Yana harus berjuang sendirian melawan penyakit kanker sambil membesarkan kedua anaknya orang tua tunggal.

Dua anak

Yana Zein memiliki dua orang putri, yakni Aurelia Callista Carilla (13) dan Alika Pandora Salvine (11). Saat Yana terserang kanker payudara, anak-anaknya dikabarkan putus sekolah.

Bahkan, untuk membantu biaya pengobatan ibunya, Aurelia dan Alika rela berjualan koran dan buku bekas. Meski tak seberapa, mereka bertekad mendapatkan dana untuk pengobatan Yana. Untungnya, hal itu tidak berlangsung lama.

Beruntung kedua putrinya kini bisa kembali bersekolah berkat bantuan para donatur yang memberikan bantuan pendidikan kepada anaknya.

Sejarah kanker payudara

Awalnya Yana merasakan adanya benjolan di payudaranya sehingga ia memutuskan untuk menjalani pengobatan tradisional. Karena tak kunjung membaik, akhirnya ia memeriksakan diri ke lab dan didiagnosis menderita kanker.

Setelah itu ia dirawat di rumah sakit selama dua bulan, namun kondisinya tidak kunjung membaik, bahkan penyakitnya menyebar ke bagian tubuh lain dan memunculkan penyakit baru yaitu kanker kelenjar getah bening.

“Awalnya kanker payudara, tapi akhirnya dikaitkan dengan kanker getah bening. Kata dokternya satu unit karena dibalut kan,” kata perempuan berusia 47 tahun itu.

Demi kesembuhannya, Yana berangkat ke Tiongkok untuk berobat. Kondisinya membaik setelah empat bulan dirawat di sana. Namun tak lama setelah tiba kembali di Indonesia, kesehatan Yana kembali pulih menjatuhkan.

Dukungan dari teman

Perjuangan Yana Zein melawan kanker payudara pun mendapat dukungan dari rekan-rekannya di dunia hiburan. Seperti Nafa Urbach, Ayu Azhari, Ria Irawan, Wulan Guritno, Massayu Anastasia, Nabila Syakieb dan Shaheer Seikh.

Tak hanya rekan-rekannya yang memberikan dukungan, bahkan ada beberapa organisasi yang membantu Yana melawan penyakit yang dideritanya, seperti Love Pink Foundation dan Hope Foundation yang diprakarsai oleh Wulan Guritno.

“Sekarang saya merasa teman-teman itu sangat membantu. Saya sangat senang, terima kasih.” Yana menambahkan saat itu. -Rappler.com

Data Sidney