5 Hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Bupati Ogan Ilir yang Gunakan Narkoba
- keren989
- 0
Ovi diketahui sangat dekat dengan ayahnya, mantan Bupati Ogan Ilir
JAKARTA, Indonesia—Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Minggu malam, 13 Maret menangkap Bupati Ogan Ilir Ahmad Wazir Nofiandi alias Ovi di rumahnya terkait penggunaan narkoba.
BNN kemudian melakukan tes urine di tempat dan menetapkan dirinya sebagai tersangka setelah dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Siapa sebenarnya Ovi?
Berikut lima hal yang perlu Anda ketahui tentang bupati yang mengonsumsi narkoba.
Bupati termuda se-Indonesia
Ovi terpilih menjadi bupati bersama wakilnya Ilyas Pandji Alam usai mengalahkan pasangan presenter kondang Helmy Yahya-Muchendi Mahazarekki dan Sobli Rozali-Taufik Toha.
Ia merupakan bupati termuda, berusia 27 tahun, yang terpilih Pilkada Serentak 2016. Pria yang berencana meninggalkan masa lajangnya pada April ini merupakan putra Bupati sebelumnya, Mawardi Yahya, yang memimpin Ogan Ilir selama dua periode.
Bagian dari dinasti politik Ogan Ilir
Ovi lulus dari Jurusan Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII), Yogyakarta pada bulan Oktober 2014.
Kurang dari setahun kemudian, pada 23 Juni 2015, Mawardi memberikan restu kepada Ovi untuk mengikuti pemilihan kepala daerah serentak pada bulan Desember.
Untuk menunjang karir politik putranya, Mawardi rela mengundurkan diri dua bulan sebelum masa jabatannya berakhir pada 22 Agustus 2015.
Pengunduran diri politikus Partai Golkar itu bertujuan untuk menghindari konflik kepentingan dengan calon bupati periode 2016-2021 sesuai Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015.
Menurut Mawardi, pilihannya mundur sebagai bupati merupakan hak konstitusional. “Hal ini tidak menumbuhkan dinasti politik,” kata Mawardi.
Menggunakan narkoba sebelum mereka terpilih
Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengatakan Nofiandi kerap mengonsumsi sabu di rumah pribadinya yang selalu dijaga ketat. Menurut Budi, tindakan pencegahan tersebut membuat Nofiandi merasa aman saat menggunakan sabu secara ilegal.
Berdasarkan informasi yang kami peroleh, dia selalu menggunakan sabu di rumah dan selalu dijaga ketat, ujarnya.
Budi menjelaskan, pihaknya mendapat informasi dari masyarakat pada Desember lalu tentang Nofiandi yang diduga sudah lama menggunakan narkotika.
Namun, Budi tak serta merta menindaklanjuti laporan tersebut. Dia beralasan, operasi penindakan akan berdekatan dengan penyelenggaraan Pilkada Ogan Ilir, 9 Desember 2015.
“Karena waktunya dekat dengan pilkada, kami menunda penindakan terhadap pihak-pihak yang terlibat. “Namun ternyata tersangka masih menggunakan sabu di rumahnya seiring berjalannya pengembangan,” dia berkata.
Menurut Budi, sebagai pejabat berlatar belakang keluarga dengan kekayaan Rp 23 miliar dan memiliki beberapa mobil mewah, Nofiandi bisa dengan mudah membeli narkoba.
Dekat dengan ayahnya
Pada halaman 4 tesisnya yang berjudul “Hubungan Persepsi Dukungan Organisasi dan Motivasi Kerja Pegawai”, Ahmad Wazir Nofiadi Mawardi menuliskan dedikasinya kepada ayahnya, Mawardi Yahya yang saat itu masih menjabat Bupati Ogan Ilir:
“Terima kasih atas segala kasih sayang, perhatian, doa, pengorbanan, kepercayaan, materi dan kesabaran yang telah mendidik dan membesarkan saya selama ini hingga bisa menjadi pribadi yang baik dan berguna serta membanggakan semua orang.”
Kedekatan tersebut semakin terlihat saat Ovi ditangkap di rumahnya di Jalan Musyawarah III, Kecamatan Gandus pada Minggu, 13 Maret 2016, sekitar pukul 22.00 WIB. sang ayah, berusaha melindungi anaknya dan menghalangi petugas.
Akan menikah pada tanggal 30 April
Ovi dekat dengan seorang wanita bernama Anggita Moran, 29 tahun. Mereka bahkan merencanakan pernikahan pada tanggal 30 April datang.
Anggita menjadi karyawan di Bank Jabar Banten sejak 17 Desember 2015. Sebelumnya beliau bekerja di Bank Rakyat Indonesia.
Anggi merupakan lulusan Universitas Sriwijaya dan SMA Negeri 3 Palembang angkatan 2004.
Kepala Cabang Bank BJB Ahmad Diponegoro mengatakan Anggita mengundurkan diri pada 11 Maret 2016 dengan alasan akan menikah.—Rappler.com