5 hal yang perlu Anda ketahui tentang Hari Raya Waisak
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
Waisak merupakan momen untuk mengenang 3 peristiwa sakral sekaligus yang dialami oleh penyebar agama Buddha, Siddhartha Gautama, semasa hidupnya.
JAKARTA, Indonesia — Umat Buddha di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Waisak pada Kamis, 11 Mei 2017.
Waisak memang merupakan momen paling agung dalam penanggalan umat Buddha. Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui sebelum mengucapkan selamat Waisak.
Berikut adalah gambaran dalam Rappler Indonesia Sketchtorial:
1. Tiga peristiwa sakral
Waisak merupakan momen untuk mengenang 3 peristiwa sakral sekaligus yang dialami oleh penyebar agama Buddha, Siddhartha Gautama, semasa hidupnya.
Waisak juga sering disebut sebagai Trisuci Waisak. Ketiga peristiwa ini terjadi pada bulan yang sama dalam penanggalan agama Buddha, yaitu bulan Visakha.
Waisak memperingati hari lahir Pangeran Siddhartha, putra pemimpin Kerajaan Kapilavastu, Raja Sudhodana, dan istrinya, Ratu Mahamaya, di Taman Lumbini, India (kini termasuk wilayah Nepal).
Di bulan yang sama, Siddhartha dewasa, yang telah memutuskan untuk meninggalkan kesenangan duniawi dan menjadi seorang pertapa, akhirnya mencapai pencerahan. Setelah 40 tahun menyebarkan ajarannya, Siddhartha meninggal di bulan yang sama, pada malam suci Visakha.
2. Mandikan rupang Buddha kecil
Salah satu tradisi khas Waisak yang akan selalu Anda jumpai setiap tahunnya adalah tradisi memandikan patung Buddha kecil di vihara. Saat Anda mengunjungi vihara pada hari Waisak, Anda akan melihat umat Buddha menuangkan air bunga ke atas patung Buddha kecil sebagai simbol pembersihan kotoran spiritual.
Dengan memandikan rupang Buddha, diharapkan kita bisa memandikan hati kita menjadi lebih baik lagi.
3. Waisak Nasional
Setiap tahun di hari raya Waisak, candi Borobudur selalu dipadati umat Buddha.
Umat Buddha yang beribadah di Candi Borobudur sebelum Waisak berasal dari berbagai daerah di Indonesia bahkan dunia. Pada malam sebelum Waisak, umat Buddha yang dipimpin oleh para biksu, biksuni dan biksuni akan membacakan ayat-ayat suci, sutra agung dan mendengarkan pesan-pesan Waisak yang disampaikan oleh para pendeta.
Pada momen Waisak Nasional ini, seluruh umat Buddha apapun alirannya akan bersatu dalam satu ikatan kebahagiaan, bersama-sama menyambut Hari Raya Waisak.
4. Detik Waisak
Detik Waisak adalah detik ketika bulan bergerak ke titik yang sejajar dengan matahari, membentuk bulan purnama yang sempurna. Setelah momen Waisak, umat Buddha biasanya akan bersemedi atau samadhi sambil memfokuskan pikirannya dan memikirkan kembali tindakan yang diambil.
Detik-detik Waisak tahun 2017 jatuh pada pukul 04:42:09 WIB.
5. Malam lentera
Inilah momen setahun sekali yang paling dinantikan oleh umat Buddha dan wisatawan setiap kali selesai melaksanakan ibadahnya, yakni tradisi menerbangkan lampion.
Ada lebih dari seribu lentera yang diterbangkan setiap tahun. Lentera dengan cahaya redup akan menghiasi langit malam di kompleks candi Borobudur setiap tahunnya. —Rappler.com
Sketchtorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang didiskusikan dengan video sketsa, yang dibuat oleh Iwan Hikmawan. Ikuti Ivan di Twitter @Sketgram.