5 hal yang perlu Anda ketahui tentang pembunuhan dua petugas pajak
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan buatan AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteks, selalu merujuk ke artikel lengkap.
Parada Toga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase dibunuh pengusaha yang berutang pajak hingga Rp 14 miliar.
JAKARTA, Indonesia – Dua pegawai pajak dari KPP Sibolga meninggal dunia pada Selasa, 12 April 2016 saat menjalankan tugasnya. Parada TOga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase tewas setelah ditusuk oleh wajib pajak.
Berikut 5 hal yang perlu Anda ketahui tentang kasus ini:
1. Dibunuh oleh pengusaha getah karet
Parada Toga Fransriano Siahaan dan Soza Nolo Lase dibunuh oleh Agusman Lahagu, seorang pengusaha getah karet. Agusman didatangi dua petugas pajak karena berutang pajak hingga Rp 14 miliar. Menurut perhitungan Dirjen Pajak, tunggakan tersebut telah dilunasi selama 3 tahun, 6 bulan, dan 31 hari.
Meski mengaku sebagai pembunuh, Agusman yang menyerahkan diri ke Polda Sumut, masih berstatus saksi.
2. Pembunuhan terjadi di perkebunan karet
Pembunuhan Parada dan Soza terjadi di perkebunan karet di Gunung Sitoli, Nias, Sumatera Utara. Pelaku Agusman menikam keduanya hingga tewas.
Direktur Pembinaan Humas dan Pelayanan Ditjen Pajak Mekar Satria Utama mengatakan, para petugas datang dan menyampaikan tuntutan dengan sopan.
“Terakhir jam 11.30 masih kontak, lalu jam 15.00 ada laporan dari Polres Gunung Sitoli bahwa petugas pajak ditikam sampai mati,” ujarnya.
3. Ada kesalahan menunggu
Dirjen Pajak Kementerian Keuangan Ken Dwijugasteadi menyebut ada kesalahan pending dalam penagihan tunggakan pajak. Menurut dia, stafnya mengabaikan fakta bahwa pekerjaan mereka tidak aman.
Di Mapolres, Ken mengatakan bahwa penagihan pajak daerah tidak pernah bermasalah.
“Selain itu, salah satu petugasnya dari Nias. Jadi dia merasa itu adalah wilayahnya sendiri. Mungkin kami ketinggalan kemarin,” katanya.
4. Dapatkan perhatian presiden
Rupanya, peristiwa pembunuhan ini menarik perhatian Presiden Joko Widodo. Melalui akun Twitternya @jokowi, ia mengungkapkan dukanya.
Kami berduka atas meninggalnya dua pejabat pajak KPP Sibolga yang sedang menjalankan tugas publik. Selidiki secara menyeluruh dan hukum para pelanggar! -Jkw
— Joko Widodo (@jokowi) 12 April 2016
Terpisah, adik Parada meminta negara meningkatkan perlindungan bagi petugas pajak saat bertugas.
5. Pembunuhan petugas pajak pertama
Mekar mengatakan, ini pertama kalinya petugas pajak diserang hingga tewas.
“Pembunuhannya barusan, kalau luka-luka ada penyerangan, itu terjadi,” ujarnya.
Serangan, kata Mekar, sering terjadi di tempat-tempat rawan. Bahkan, tidak jarang di tempat-tempat seperti Jakarta. Menurutnya, kekerasan memang menjadi risiko yang dihadapi petugas pajak dalam menjalankan tugasnya.
Tidak ingin kejadian serupa terulang kembali. Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi meminta Kapolri Badrodin Haiti untuk ikut serta dalam kegiatan pengamanan yang dilakukan petugas pajak dan dianggap berisiko. Badrodin menanggapi positif permintaan ini.
“Kami setuju, apapun tugas yang dianggap berisiko, mohon bantuan dari kepolisian dan kami siap,” kata Badrodin di Mabes Polri, Jakarta. – Rappler.com
BACA JUGA: