5 manfaat makan perlahan
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Beberapa penelitian menemukan bukti bahwa makan perlahan memiliki beberapa manfaat
JAKARTA, Indonesia —Makan merupakan salah satu aktivitas yang paling menyenangkan. Namun seiring dengan padatnya aktivitas yang harus dilakukan, makan seringkali dilakukan secara terburu-buru, karena yang terpenting adalah mengisi perut. Padahal, dalam upaya menjaga kesehatan tubuh, memperhatikan pola dan cara makan sama pentingnya dengan memilih menu yang akan disantap.
Tentunya setiap orang mempunyai cara makan yang berbeda-beda, ada yang makan perlahan, ada pula yang makan cepat. Namun, adakah cara yang lebih baik di antara keduanya?
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Anda merasa kenyang setelah makan? Padahal, rasa kenyang merupakan respon yang terjadi karena perut sudah terisi penuh dengan makanan. Khususnya, saat Anda makan, sinyal hormonal dilepaskan sebagai respons terhadap masuknya makanan ke dalam usus kecil.
Sinyal hormonal ini termasuk hormon kolesistokinin (CCK) yang dikeluarkan usus sebagai respons terhadap makanan yang Anda makan, dan hormon leptin yang dapat membuat Anda merasa kenyang.
Sebuah penelitian menemukan bahwa hormon leptin dapat memperkuat sinyal hormon CCK untuk meningkatkan perasaan kenyang. Selain itu, penelitian lain juga menemukan bahwa hormon leptin dapat berinteraksi neurotransmiter dopamin di otak menimbulkan perasaan senang setelah makan.
Oleh karena itu, tak heran jika Anda kerap disarankan untuk makan secara perlahan. Pasalnya, makan terlalu cepat dapat menyebabkan sistem tidak memiliki cukup waktu untuk bekerja secara maksimal, terutama dalam merespons perasaan bahagia dan kenyang setelah makan.
Beberapa penelitian menemukan bukti bahwa makan perlahan memiliki beberapa manfaat. Studi diterbitkan di Jurnal Akademi Nutrisi dan Dietetika menemukan bahwa Anda akan mengonsumsi lebih sedikit kalori saat Anda makan perlahan. Alhasil, makan perlahan bisa mengontrol berat badan sehingga bisa mencegah obesitas.
Studi yang dilakukan di Jepang juga menemukan hubungan positif yang kuat antara kecepatan makan dan indeks massa tubuh (BMI) dan obesitas. Studi lain juga diterbitkan di Jurnal Akademi Nutrisi dan Dietetika menemukan bahwa meningkatkan jumlah mengunyah sebelum menelan makanan dapat mengurangi konsumsi makanan berlebih pada orang dewasa.
Bahkan, penelitian tersebut juga menemukan bahwa orang dengan berat badan normal cenderung mengunyah makanan lebih lambat dibandingkan orang yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Beberapa penelitian tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa makan secara perlahan dapat memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Berikut beberapa manfaat lain yang Anda dapatkan dari makan perlahan.
Mengurangi stres
Makan perlahan memungkinkan Anda menikmati makanan yang Anda makan, yang membuat Anda merasa bahagia setelah makan sampai kenyang.
Mencegah penambahan berat badan
Telah disebutkan sebelumnya bahwa makan secara perlahan dapat mengoptimalkan sistem respon tubuh terhadap makanan berupa rasa “kenyang” setelah makan. Jadi, ini bisa mencegah Anda melakukannya camilan terlalu sering, yang seringkali menjadi penyebab penambahan berat badan.
Mengoptimalkan proses pencernaan
Saat Anda makan, makanan yang Anda makan akan bercampur dengan air liur di mulut Anda yang kemudian akan dipecah menjadi bahan kimia yang lebih kecil sehingga dapat diserap sebagai nutrisi oleh tubuh Anda. Makan secara perlahan secara alami akan menyebabkan makanan anda dipecah lebih halus sehingga metabolisme makanan di dalam tubuh bisa lebih efisien, karena makanan yang tidak dipecah dengan halus dapat menyulitkan tubuh dalam menyerap seluruh vitamin, mineral dan asam amino. itu penting bagi tubuh.
Resistensi insulin
Sebuah penelitian di Jepang menemukan bahwa makan cepat dikaitkan dengan resistensi insulin, yang dapat meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, dan sindrom metabolik.
Cegah hal ini terjadi surutnya asam lambung
Sebuah penelitian menemukan bahwa makan dengan cepat dapat menyebabkan refluks asam lambung, terutama jika Anda menderita GERD (Gastroesophageal Reflux Disease). —Rappler.com
Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di halosehat.com