• October 1, 2024
5 Pesan Penting Jokowi Menyikapi Hari HAM Sedunia

5 Pesan Penting Jokowi Menyikapi Hari HAM Sedunia

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jokowi merespons seluruh kasus pelanggaran HAM, mulai dari pelanggaran HAM masa lalu, konflik agraria, hingga kebebasan berekspresi.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhirnya menyikapi Hari Hak Asasi Manusia Sedunia yang diperingati setiap tanggal 10 Desember.

Sejumlah pesan penanganan isu HAM disampaikan Jokowi di hadapan para menteri kabinet kerja, pimpinan lembaga negara seperti Komnas HAM, gubernur, wali kota, dan aktivis HAM, Jakarta, Jumat 11 Desember.

Pesan-pesan tersebut merupakan jawaban Jokowi terhadap permasalahan HAM yang masih terjadi di Tanah Air, mulai dari kasus HAM masa lalu, konflik agraria, hingga kebebasan berekspresi yang semakin mengekang.

Berikut pesan Jokowi kepada jajarannya menyikapi Hari HAM Internasional:

1. Penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM masa lalu

Menyikapi kasus pelanggaran HAM sebelumnya, Jokowi meminta seluruh menteri berani menyelesaikan masalah ini.

Seperti diketahui, para korban pelanggaran HAM masa lalu seperti tragedi 1965 atau 1998 masih menuntut negara meminta maaf dan memulihkan psikologinya.

“Berani melakukan rekonsiliasi atau mencari solusi terobosan melalui jalur yudisial dan non yudisial,” kata Jokowi.

2. Penyelesaian konflik agraria

“Kemudian jika menyangkut konflik agraria, solusinya adalah dengan memperbaiki tumpang tindih hak atas tanah dan menghentikan kriminalisasi terhadap masyarakat adat,” pesan Jokowi kepada para kepala daerah.

Hal itu pun diungkapkan mantan Wali Kota Solo itu blusukan ke daerah-daerah selalu ada keluhan permasalahan pertanian. Ia mencatat, rata-rata terdapat 800 sengketa agraria dalam satu provinsi.

3. Penyelesaian kasus kebebasan berekspresi (demonstrasi)

Dalam hal ini, Jokowi setuju untuk mengatur tempat demonstrasi para pengunjuk rasa. Menurut Jokowi, penataan lokasi ini bukan merupakan bentuk pembatasan kebebasan berekspresi.

“Saya juga ingatkan bahwa protes itu ada aturannya. Jadi misalnya aturannya, jarak dari istana, sepertinya ada aturannya, ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan aturan mengenai pembatasan tempat demonstrasi di Jakarta. Berdasarkan aturan tersebut, demonstrasi hanya boleh dilakukan di tiga tempat, yakni Lapangan DPR, Lintas Selatan Monas, dan Parkir Timur Senayan.

Namun sejumlah aktivis hak asasi manusia menyatakan pengaturan lokasi demonstrasi ini merupakan bagian dari perjuangan melawan kebebasan berekspresi.

4. Meningkatkan jumlah kota ramah HAM

Menurut Jokowi, penegakan HAM bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ia juga mendorong daerah-daerah di Indonesia dikembangkan ramah HAM.

“Lebih banyak kota dan kabupaten yang ramah HAM, seperti di Palu, Solo, Wonosobo, Jayapura dan tempat lainnya,” ujarnya.

5. Polisi adalah pelanggar HAM nomor satu

Diakui Jokowi, lembaga kepolisian paling banyak menerima pengaduan masyarakat di Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Menanggapi hal tersebut, Jokowi langsung memerintahkan Kapolri Badrodin Haiti untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan melakukan reformasi internal kepolisian.

“Saya misalnya mengapresiasi Polres Jakarta Utara yang serius berupaya mengarusutamakan HAM di wilayahnya. “Ini yang patut ditiru oleh jajaran kepolisian lainnya,” kata Jokowi.

Selain itu, Presiden juga menekankan pendidikan hak asasi manusia di kalangan aparat kepolisian. Menurut dia, banyak pelanggaran HAM yang terjadi karena ketidaktahuan polisi maupun masyarakat.

Saya yakin pelanggaran HAM akan berkurang jika kesadaran HAM tertanam di seluruh aspek masyarakat dan pemerintahan, ujarnya.—Rappler.com

BACA JUGA:

Result Sydney