• November 23, 2024
Tanda bahaya bagi Aji Santoso dan Djadjang Nurdjaman

Tanda bahaya bagi Aji Santoso dan Djadjang Nurdjaman

Jakarta, Indonesia —Pekan ke-8 Gojek Traveloka Liga 1 2017 akan menjadi pekan menegangkan bagi dua pelatih klub besar selama ini, Arema FC dan Persib Bandung. Sebab, keduanya melakukannya awal yang tidak mulus.

Arema FC misalnya. Tim Singo Edan kalah 0-4 melawan Persela Lamongan pada pekan ketujuh Go-Jek Traveloka Liga 1 2017. Hasil tersebut mengecewakan dan langsung membuka luka lama bagi pelatih Aji Santoso. Ia dinilai kerap mengalahkan timnya dengan skor besar.

Kekalahan ini pun membuat tim idola Aremania itu berada pada posisi buruk di klasemen sementara. Alih-alih menembus papan atas, Arema yang sempat memimpin klasemen pekan pertama kini turun ke posisi sembilan.

Meraih 11 poin dari tiga kemenangan, dua kali imbang, dan dua kali kalah tentu tak pernah terlintas di benak manajemen klub kebanggaan Aremania itu. Bagi klub sebesar Arema, 11 poin dari 7 pertandingan jelas memalukan. Aremania mulai bergejolak. Mereka meminta manajemen mengevaluasi sayap legendaris Persebaya tersebut.

Manajemen turun tangan. Mereka mengultimatum Aji agar timnya pulih pada laga melawan Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu, 28 Mei.

“Ada evaluasi dan kami minta Arema berdiri. Jika tidak, kami bisa melakukan evaluasi menyeluruh. Bisa saja (kontrak Aji diputus, simpan), kata General Manager Arema Ruddy Widodo, Sabtu 27 Mei.

Melawan Mitra Kukar yang berada di posisi lebih baik, di posisi keenam dengan 13 poin, Singo Edan harus tampil terus menerus. Namun mereka tidak boleh lengah dengan mengandalkan permainan menyerang habis-habisan.

Kelemahan Aji selama ini memang tipikal. Ia ingin bermain menyerang, namun transisi dan lini pertahanan tidak bermain taktis untuk meminimalisir hal tersebut serangan balik melawan.

Tak hanya saat ini, Aji juga punya catatan buruk kekalahan besar di masa lalu. Sebelum Arema kalah 0-4 dari Persela Lamongan 21 Mei lalu, Aji dipuji karena tak mudah kebobolan. Namun, kekalahan tersebut membuka luka lama bagi pelatih berkacamata itu.

Masih ingat kekalahan besar saat Aji menangani timnas melawan Bahrain? Saat itu, Grup Garuda dikalahkan 10-0 di Bahrain. 29 Februari 2012, saat kualifikasi Piala Dunia 2014.

Rekor tersebut berlanjut saat Aji melatih timnas U-23 di Asian Games 2014. Grup Garuda Muda kalah dari Thailand di babak penyisihan grup dengan skor 0-6. Kemudian melaju ke babak 16 besar dan kalah 1-4 dari Korea Utara.

Aji melanjutkan tugasnya di SEA Games Singapura 2015. Di ajang ini Aji harus bertahan karena di babak semifinal mereka kembali dihancurkan Thailand dengan skor telak, 0-5.

Kekalahan dengan skor yang sama terus berlanjut, mereka harus kalah 0-5 melawan Vietnam, dalam perebutan medali perunggu. Hasil ini sangat disayangkan karena di balik gaya bermain menyerang, Aji kerap buruk dalam bertahan.

Pekan panas tapi Persib

Hasil imbang 2-2 pekan lalu saat Persib menjamu Borneo FC membuat manajemen geram. Nasib Djadjang Nurdjaman, sang pelatih, berada di ujung evaluasi manajemen. Pada Sabtu, 27 Mei, Umuh dengan tegas menyatakan bahwa hasil laga melawan Bali United akan menjadi penilaian nasibnya di tim Maung Bandung.

Ya, berada di peringkat keempat dengan torehan 13 poin tentu bukan harapan Persib. Sejak awal kompetisi, target untuk meraih kemenangan dan terus bersaing di papan atas diusung oleh Direksi PT Persib Bandung Bermartabat dan juga manajemen klub.

Oleh karena itu, naik atau turunnya Persib, menarik ditunggu polesan dan rumusan strategi Djadjang saat menghadapi Bali United, Rabu 31 Mei mendatang, di Stadion Kapten Dipta Gianyar, Bali.

Manajemen memperingatkan Djadjang bahwa posisinya sebagai pelatih kepala akan dibicarakan usai pertandingan melawan Serdadu Tridatu. Jika menang, Djadjang akan bernafas panjang, namun jika kalah, manajemen siap membahas posisinya.

“Nanti kita bahas, bisa saja (ada perubahan kalau kalah, Red.),” kata Manajer Persib Umuh Muchtar.

Melihat performa tinggi Bali United, apalagi usai mengalahkan timnas U-22 pada uji coba Jumat, 26 Mei lalu, besar kemungkinan Djadjang akan segera dievaluasi.

Maung Bandung masih belum menemukan komposisi yang tepat karena sejauh ini Djadjang masih terlihat melakukan rombakan pemain, terutama di lini tengah dan depan. Sikap tersebut tidak boleh diambil karena seharusnya komposisi tim sudah matang pada masa persiapan, bukan diutak-atik saat kompetisi.—Rappler.com

Togel Singapura