Kebakaran hutan lindung Pidie, 50 hektar hutan pinus terbakar
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pemicu kebakaran diduga karena panas ekstrem
PIDIE, Indonesia – Kebakaran hutan lindung terjadi di Kabupaten Pidie, Aceh. Hutan seluas 50 hektare yang ditumbuhi tanaman pinus di Desa Krueng Seukeuk, Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh, terbakar sejak Jumat, 25 Agustus 2017.
Penyebab kebakaran diduga karena cuaca yang sangat panas. Kebakaran pertama terjadi sekitar pukul 17.00 WIB yang membakar rumput liar. Kemudian api semakin membesar dan menjalar hingga membakar pohon-pohon pinus.
Pidie Apriadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengatakan hutan yang terbakar berada di pegunungan sehingga pihaknya kesulitan mengakses lokasi tersebut karena medan yang sulit.
Sekitar pukul 21.30 WIB, BPBD Pidie mengerahkan dua unit mobil pemadam kebakaran. Namun karena jarak tempuh yang sulit menuju lokasi, api belum bisa dipadamkan.
“Kami telah mengerahkan tim darat, TNI/Polri, Kodim dan Polres Pidie serta Satgas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan BPBD Pidie. Namun masih belum efektif karena medan yang sulit, kata Apriadi kepada Rappler, Sabtu, 26 Agustus 2017.
Menurut Apriadi, upaya pemadaman yang bisa dilakukan hanya melalui jalur udara. Air Udara menggunakan Heli Water Bombing,” ujarnya.
Meski begitu, upaya telah dilakukan untuk memadamkannya secara nasional. Pada hari Sabtu, 26 Agustus 2017, Rappler mendatangi lokasi kebakaran bersama tim gabungan yang terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Federasi Ranger Aceh, dan Polisi Hutan.
Lokasi titik tembak tidak mudah dijangkau. Kami harus mendaki tebing terjal selama dua jam. Di sana kami bertemu dengan dua orang warga yang sedang membakar dahan pohon untuk membuka lahan baru.
Keduanya berinisial W dan R. Di daerah perbukitan yang luas itu ada lima titik api yang dinyalakan oleh mereka berdua. “Kami ingin menanam cabai di sini,” jawab W saat ditanya alasannya membuka lahan baru.
Sebelum dibakar, ranting-ranting kayu kering dikumpulkan terlebih dahulu. Namun keduanya membantah jika api menjalar ke pohon pinus akibat kebakaran di lahan baru mereka.
“Sebelum rantingnya kita bakar, kita bersihkan terlebih dahulu gulma yang ada di sekitar lahan agar tidak menyebar,” kata W.
R yang merupakan istri W tidak banyak bicara. Saat kami bertemu dengannya, dia sedang duduk di dekat kumpulan ranting yang terbakar. “Kami hanya punya lahan ini, kami tidak punya lahan kebun yang lain,” ujarnya.
Rappler mencatat, jarak lahan baru Wahid dengan pohon pinus di kawasan hutan lindung hanya sekitar seratus meter. W diinstruksikan oleh tim gabungan tentang pembukaan lahan baru dan bahaya kebakaran hutan. Api kemudian padam.
Api berhasil dipadamkan
Kebakaran yang menghanguskan 50 hektar Hutan Pidie, Aceh akhirnya dapat dipadamkan tanpa bantuan helikopter pada Sabtu 26 Agustus 2017. Pemadaman dilakukan warga sekitar sejak Sabtu dini hari.
Pidie Apriadi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mengatakan pihaknya berhasil menjinakkan api secara nasional.
“Sehubungan dengan permintaan kami, water bombing dengan helikopter tidak diperlukan lagi karena api sudah padam,” kata Apriadi kepada Rappler.
Hujan deras juga mengguyur Kecamatan Tangse, Pidie, Aceh sekitar pukul 17.50 WIT sehingga membantu upaya pemadaman api. —Rappler.com