22% keluarga di Cordillera dianggap miskin
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Angka ini lebih baik dibandingkan tingkat kemiskinan sebelumnya yang sebesar 33%.
BAGUIO CITY, Filipina – Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) merilis database nasional terkini tentang rumah tangga miskin yang merupakan hasil penilaian rumah tangga putaran kedua Listahanan tahun 2015.
Di Wilayah Administratif Cordillera, Sistem Target Rumah Tangga Nasional untuk Pengentasan Kemiskinan (NHTS-PR) atau Listahanan mengidentifikasi 64.327 rumah tangga miskin dari 293.547 rumah tangga yang dinilai.
Ini berarti 22% rumah tangga Cordillera adalah miskin. Hal ini jauh lebih baik dibandingkan penilaian pertama yang dilakukan 5 tahun lalu dimana sepertiga penduduk wilayah tersebut menganggap dirinya miskin.
Penilaian rumah tangga pertama dilakukan pada tahun 2009 hingga 2010 dimana Listahanan mengidentifikasi 77.811 rumah tangga miskin atau 33,51% dari 232.228 rumah tangga yang dinilai.
Listahanan mengidentifikasi 5,1 juta rumah tangga miskin dari 15,1 juta rumah tangga yang dinilai secara nasional. Angka tersebut berjumlah 5,5 juta keluarga miskin atau 28,7 juta jiwa miskin.
“Jumlah rumah tangga miskin di wilayah kami merupakan hasil asesmen yang dilakukan pada Mei hingga Desember 2015 lalu. Data tersebut hanya sebagian dari profil rumah tangga miskin wilayah yang akan dirilis pada Juni 2016 ini,” ujar Direktur Regional DSWD-CAR. Janet P.Armas.
Profil rumah tangga miskin di wilayah tersebut antara lain mencakup data statistik rumah tangga miskin, pemuda, warga lanjut usia, penyandang disabilitas dan gangguan fungsional, tingkat pendidikan dan status pekerjaan anggota rumah tangga, serta materi perumahan. Kumpulan data yang dimasukkan dalam profil regional ini dapat digunakan oleh berbagai pemangku kepentingan sebagai dasar untuk menetapkan program dan kebijakan untuk sektor-sektor tersebut.
Direktur Armas menjelaskan, data rumah tangga yang dinilai dikumpulkan oleh enumerator yang disewa dan dilakukan Proxy Means Test (PMT) untuk memperkirakan pendapatan per kapita rumah tangga. Perkiraan pendapatan per kapita dibandingkan dengan ambang kemiskinan resmi provinsi yang dikeluarkan oleh Otoritas Pembangunan Ekonomi Nasional (NEDA) untuk menentukan apakah rumah tangga termasuk miskin atau tidak miskin.
Berbeda dengan profil regional yang dapat dibagikan kepada berbagai pemangku kepentingan, Corazon “Dinky” Soliman, sekretaris DSWD, mengatakan departemen akan memastikan bahwa pembagian informasi pribadi dalam database akan diatur oleh mereka.
“Data statistiknya akan dibagikan di website DSWD, namun untuk nama dan alamat rumah tangga miskin perlu adanya Nota Kesepakatan dengan DSWD yang ditandatangani. Hal ini untuk menjamin kerahasiaan dan keamanan rumah tangga sasaran dalam database terhadap politik,” tambah Soliman. – Rappler.com