• September 24, 2024
4 alasan diadakannya Pengadilan Rakyat Internasional untuk Tragedi 1965

4 alasan diadakannya Pengadilan Rakyat Internasional untuk Tragedi 1965

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

IPT 1965 dilaksanakan pada tanggal 10-13 November 2015 di Den Haag, Belanda.

JAKARTA, Indonesia – Seperti diberitakan sebelumnya, sidang Pengadilan Rakyat Internasional tengah digelar atas tragedi pembunuhan massal tahun 1965 di Indonesia.

Sidang yang diprakarsai pada tahun 2013 oleh komunitas korban 1965 ini berlangsung pada 10-13 November di Den Haag, Belanda.

Dalam empat hari, sidang akan membahas empat agenda utama, yaitu pembunuhan massal dan perbudakan; penahanan, penyiksaan dan kekerasan seksual; pengasingan, penghilangan paksa dan propaganda kebencian; serta keterlibatan negara lain.

Berikut 4 alasan diadakannya IPT 1965 di Den Haag, Belanda, 10-13 November 2015:

1. Mengapa IPT 1965 penting dilakukan?

IPT 1965 penting dilaksanakan agar negara segera memulai proses peradilan atas tragedi pembantaian 1965 berdasarkan kajian mendalam, serta memberikan ganti rugi yang layak bagi para korban.

Pemerintah Indonesia tidak boleh lepas dari tanggung jawabnya atas genosida dan tindakan kriminal lainnya. Indonesia juga harus mengadili seluruh pejabat yang terlibat, dan tidak lupa meminta maaf secara resmi dan memberikan kompensasi kepada para korban dan keluarganya.

2. Mengapa sekarang?

Saat ini adalah saat yang tepat untuk menggelar IPT 1965 karena saat Presiden Joko “Jokowi” Widodo masih berkampanye, ia berjanji akan mengusut tuntas kasus-kasus pelanggaran HAM, termasuk Tragedi 1965.

Namun Jaksa Agung HM Prasetyo justru mengatakan, harus dicarikan solusi terhadap pelanggaran HAM masa lalu, termasuk pada korban tahun 1965. Solusi tersebut akan dicari dalam upaya rekonsiliasi. Dengan kata lain, keputusan ini memberi kesan bahwa pemerintah akan mengabaikan upaya pencarian kebenaran dan keadilan sehingga upaya rekonsiliasi menjadi sia-sia.

3. Mengapa Den Haag?

Kota Den Haag, Belanda, dipilih sebagai lokasi IPT 1965 karena sering dianggap sebagai simbol keadilan dan perdamaian dunia. Selain itu, di kota ini juga terdapat Istana Perdamaian dan Mahkamah Pidana Internasional atau International Criminal Court.

Sebelumnya di Den Haag telah dilakukan uji coba khusus seperti: Pengadilan Tokyopersidangan perbudakan seksual militer Jepang, diadakan pada tahun 2001.

4. Mengapa penting untuk membahas kasus yang terjadi 50 tahun lalu?

Tindak pidana yang dilakukan pemerintah pada tahun 1965 masih mempunyai dampak yang besar hingga saat ini. Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab mengenai jutaan warga negara yang menjadi korban dan perilaku diskriminatif terhadap mereka.

Selain itu, banyak pola kekerasan yang terjadi pada tahun 1965 yang masih muncul hingga saat ini, seperti label antikomunisme pada kelompok yang menjadi sasaran kekerasan.

Rangkaian kekerasan ini diharapkan dapat segera dihentikan. Masyarakat yang hidup dalam demokrasi harus belajar dari kelam masa lalu dan membentuk standar moral baru untuk membangun negara Indonesia yang lebih kuat di masa depan.—Rappler.com

BACA JUGA:

Togel Sidney