
Pesan Tersembunyi di Balik Kemeja Biru Anies-Sandi
keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
“Kunci menjadi seorang pemimpin adalah mampu merangkul semua orang. Saat ini masih ada masyarakat yang terpecah belah, kitalah jembatannya, kata Anies.
JAKARTA, Indonesia – Debat final Pilkada DKI Jakarta di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta, 12 April 2017 kembali mempertemukan calon nomor urut dua, Basuki “Ahok” Tjhaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dengan rivalnya, Anies Baswedan yang didampingi wakilnya, Sandiaga Salahuddin Uno.
Setelah Anies-Sandi absen pada periode debat sebelumnya, Anies-Sandi tampil dengan ciri berbeda dari sebelumnya. Pakaian putih yang identik dengan itu diubah menjadi biru.
Hal tersebut rupanya merupakan pesan tersembunyi dari pasangan calon nomor urut tiga yang ingin mempersatukan masyarakat Jakarta.
“Hari ini kita pakai warna biru karena kita meninggalkan ciri-ciri kampanye dan fokus menyatukan masyarakat Jakarta,” kata Sandi kepada Rappler di Hotel Bidakara, Rabu, 12 April.
Pernyataan serupa juga diulangi Anies Baswedan saat memberikan keterangan pers usai debat. Persatuan warga DKI menjadi isu yang kerap diangkat dalam perdebatan ini. Beberapa momen di antaranya saat Anies menanyakan langkah Ahok mempersatukan Jakarta yang terpecah akibat pilkada, kemudian moderator debat Ira Koesno pun melontarkan pertanyaan serupa dengan nada serupa dan kembali dilayangkan ke paslon nomor urut tiga.
Menurut Anies, hal terpenting untuk mempersatukan warga Jakarta adalah merangkul semua pihak. Meski dikritik Ahok, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu tetap menilai pemimpin adalah jembatan bagi warga negara. Mereka harus memberikan rasa keadilan dengan cara yang berbeda.
“Kunci seorang pemimpin adalah bisa merangkul semua pihak. Saat ini masih ada masyarakat yang terpecah belah, kitalah jembatannya. Rasa keadilan bukan sekedar kata-kata, tapi juga cara untuk membersihkan kesenjangan,” ujarnya. ucapnya dalam sesi debat tanpa menjelaskan lebih lanjut caranya.
Dalam jumpa pers, Anies-Sandi yang membeberkan kualitasnya enggan membeberkan strateginya sebelum masa kampanye berakhir.
“Waktu dijelaskan di sini, TIDAK “Menyenangkan sekali,” kata Anies.
Namun, seperti halnya pasangan calon nomor urut dua, Anies Baswedan meminta masyarakat Jakarta bersatu, siapa pun pemimpinnya ke depan. Kalaupun terpilih menjadi pemimpin Jakarta, Anies-Sandi sudah punya program untuk mempersatukan bangsa.
Bahkan dalam 100 hari pertama, kita sudah menyiapkan langkah-langkahnya, antara lain program persatuan dan juga langkah cepat di tiga bidang, lapangan kerja, pendidikan, dan biaya hidup terjangkau di Jakarta, ujarnya. – Rappler.com