• November 25, 2024
Siap bersaing, Blue Bird meningkatkan aplikasi selulernya

Siap bersaing, Blue Bird meningkatkan aplikasi selulernya

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Meski sudah hadir sejak tahun 2011, namun banyak yang mengatakan bahwa aplikasi My Blue Bird masih kurang dimanfaatkan.

JAKARTA, Indonesia – PT Blue Bird Tbk akan berbenah dengan menyempurnakan aplikasi mobile mereka yang sudah ada sejak tahun 2011. Hal ini dilakukan sebagai strategi menghadapi persaingan dengan angkutan umum berbasis aplikasi lainnya.

“Kami akan melakukan berbagai promosi. “Akses, ketersediaan, tampilan, dan seluruh layanan yang diperlukan juga perlu kita tingkatkan,” kata CEO Blue Bird Group Sigit Priawan Djokosoentono saat memberikan siaran pers, Jumat, 18 Maret di Jakarta.

Pelayanan yang akan ditingkatkan, kata Sigit, antara lain pembayaran nontunai dan kemudahan pemesanan.

“Misalnya pembayaran tanpa uang tunai, serta memudahkan pelanggan untuk melakukan pre-order. “Hal-hal seperti ini kami lakukan untuk memperbaiki keadaan,” katanya.

Dengan pengembangan aplikasi, Sigit mengatakan yang diperlukan adalah perbaikan infrastruktur. Aplikasi seluler Blue Bird bernama My Blue Bird telah tersedia sejak tahun 2011 untuk sistem operasi BlackBerry, Android dan IOS. Namun banyak orang yang menganggap aplikasi ini kurang populer.

Kebijakan yang setara

Dalam kesempatan itu, Sigit juga meminta pemerintah tetap memperbolehkan transportasi berbasis on line masih beroperasi. Sigit mengatakan, perusahaan taksi atau penyedia transportasi lainnya harus mengikuti aturan terkait.

“Kami siap bersaing secara sehat. Tapi, tolong ciptakan kesetaraan. Kontrol tarif juga harus sama. Mengapa mereka boleh menggunakan pelat nomor hitam saat bekerja? “Sementara perusahaan angkutan harus punya kolam renang,” jelas Sigit.

Ia mengatakan Blue Bird akan membicarakan hal ini dengan pemerintah. Karena dia tidak ingin mengizinkan operasional transportasi berbasis aplikasi on line digunakan sebagai contoh.

Optimis untuk terus memimpin pasar

Sementara itu, Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Purnomo Prawiro menyatakan siap bersaing dengan transportasi berbasis aplikasi online, bahkan optimistis akan terus memimpin pasar di Indonesia. Salah satu keunggulan yang dimiliki Blue Bird adalah mengedepankan aspek keselamatan.

“Pengalaman kami selama bertahun-tahun membuktikan bahwa perusahaan justru tumbuh signifikan ketika ada pesaing baru. Namun tentunya persaingan harus terjadi dalam industri yang berada dalam regulasi parity (level playing field yang sama), kata Purnomo melalui keterangan tertulis.

Ia mengatakan Blue Bird dibentuk hanya dengan dua armada untuk menunjang operasional bisnisnya. Kini Blue Bird telah bertransformasi menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang angkutan penumpang dan jasa angkutan darat dengan 15 anak perusahaan dan pengelolaan kurang lebih 35 ribu armada serta lebih dari 40 ribu pengemudi dan staf.

Penolakan terhadap kehadiran transportasi berbasis aplikasi on line Senin 14 Maret kembali terjadi di dekat Istana Negara. Ribuan pengemudi angkutan darat yang tergabung dalam Persatuan Pengemudi Angkutan Darat (PPAD) menuntut penutupan angkutan berbasis aplikasi karena merugikan pengemudi angkutan konvensional. Mereka mengeluhkan pendapatan mereka yang menurun karena konsumen beralih menggunakan transportasi berbasis aplikasi. – dengan laporan ANTARA/Rappler.com

BACA JUGA:

Pengeluaran Hongkong