• November 25, 2024
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa istri Setya Novanto soal perusahaan lelang tender e-KTP fiktif

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa istri Setya Novanto soal perusahaan lelang tender e-KTP fiktif

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Deisti pernah menjabat sebagai komisaris di PT Mondialindo Graha Persada

JAKARTA, Indonesia – Istri Setya Novanto, Deisti Astriani Tagor enggan berkomentar setelah diperiksa penyidik ​​Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama hampir 8 jam pada Senin, 20 November. Ia hadir sebagai saksi untuk tersangka Anang Sugiana Sudihardjo yang merupakan Direktur Utama PT Quadra Solution.

Deisti akhirnya menjawab panggilan penyidik ​​setelah pekan lalu mangkir karena sakit.

Dia diperiksa mulai pukul 09:53 WIB hingga 17:50 WIB. Namun saat keluar, Deisti bungkam soal materi ujian dan langsung masuk ke dalam mobil yang sudah menunggunya.

Tanyakan pada penyidik, kata Deisti usai diperiksa di Gedung KPK.

Sementara itu, Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, penyidik ​​telah memanggil Deisti untuk menggali riwayat kepemilikan perusahaan peserta lelang KTP elektronik, salah satunya Murakabi Sejahtera. PT Mondialindo Graha Persada diketahui merupakan pemegang saham mayoritas PT Murakabi Sejahtera, peserta lelang Konsorsium Proyek KTP Elektronik.

Sedangkan 80 persen saham PT Mondialindo dikuasai oleh anak-anak dan Deisti, masing-masing 50 persen dan 30 persen. Menurut keterangan mantan Direktur Utama PT Murakabi Sejahtera, Deniarto Suhartono saat persidangan, sebanyak 14 perusahaan termasuk perusahaan yang dipimpinnya dan PT Mondialindo merupakan perusahaan yang sengaja didirikan saat akan mengikuti proses tender. untuk sebuah proyek.

PT Mondialindo dan PT Murakabi Sejahtera berkantor di lantai 27 Imperium Tower yang diketahui milik Setya Novanto. Merupakan praktik nyata mengatur pemenang tender untuk menguntungkan pihak tertentu.

Menurut Febri, penyidik ​​ingin mendalami keterkaitan berbagai perusahaan peserta proyek KTP Elektronik.

Siapa pemilik saham dan proses pembagian atau pengalihan saham juga menjadi perhatian publik KPK, ujarnya.

Apakah ada kemungkinan selain Deisti, penyidik ​​KPK juga akan memanggil putra dan putri Setya, yakni Reza Herlindo dan Dwina Michaella? Diketahui keduanya juga merupakan komisaris dan memiliki saham PT Mondialindo.

Febri menjelaskan, Reza dan Dwina sebelumnya sempat diperiksa terkait kasus korupsi KTP Elektronik.

“Bahkan kami juga memeriksa notaris yang kami duga memiliki informasi terkait pembentukan perusahaan. Jadi, kami juga sedang mempertimbangkannya, katanya.

Plot pendirian perusahaan fiktif ini bermula saat persidangan terdakwa Andi Agustinus. Hadir dalam sidang pada 3 November lalu, Setya Novanto mengaku mengetahui putrinya, Dwina dan Reza, sebelumnya menjabat sebagai komisaris di PT Mondialindo Graha Perdana. Namun, dia mengaku tidak mengetahui istrinya juga menjabat sebagai komisaris.

Deistri baru kali ini hadir di KPK setelah suaminya ditahan pada Minggu malam lalu. Setya akhirnya ditahan lembaga antirasuah karena dianggap berpotensi melarikan diri dan menghilangkan barang bukti.

Indikasi itu terlihat saat ia dipanggil sebanyak 11 kali, namun ia mangkir sebanyak 8 kali. Kecurigaan tersebut semakin kuat saat hendak ditangkap KPK di kediamannya kawasan Jalan Wijaya XIII, Setya justru menghilang dan hanya ditemukan di rumah sakit akibat kecelakaan.– dengan laporan ANTARA/Rappler.com

Togel Singapore Hari Ini