• November 26, 2024
Upaya Indonesia melihat peluang pada KTT Jalur Sutra China

Upaya Indonesia melihat peluang pada KTT Jalur Sutra China

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Pada forum ini, Indonesia akan menyampaikan proposal proyek-proyek strategis yang dapat didanai.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo hari ini meninggalkan Indonesia menuju Tiongkok untuk menghadiri KTT Jalur Sutra. KTT yang disebut juga One Belt One Road Forum (OBOR) ini berlangsung pada 14-15 Mei.

Forum ini diharapkan dapat memberikan banyak peluang bagi Indonesia. Apalagi, program OBOR akan diluncurkan bekerja sama dengan 65 negara, berpenduduk 4,4 miliar jiwa dan 40 persen PDB dunia.

“Presiden akan mengutamakan kepentingan nasional dalam kerja sama besar lintas batas negara-negara di Asia hingga Afrika, terutama untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan konektivitas yang gencar dilakukan di Tanah Air,” kata Kepala Biro Pers Istana, Bey Machmudin. keterangan tertulis pada Sabtu, 13 Mei.

Jokowi juga dijadwalkan akan berbicara dalam dua sesi, yaitu sesi Sinergi Kebijakan untuk Kerja Sama yang Lebih Dekat dan Kerjasama Konektivitas untuk Pembangunan yang Tertaut.

Lalu peluang apa yang bisa diperoleh dari proyek ambisius Tiongkok ini? Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan forum tersebut akan dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan kerja sama guna mempercepat pembangunan infrastruktur nasional.

“Khususnya yang berkaitan dengan pembangunan pelabuhan, jalan tol dan lain sebagainya,” kata Arrmanatha saat memberikan siaran pers, Jumat pekan lalu.

Begitulah peran Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mendampingi Jokowi. Ia mengatakan sedang mempersiapkan proposal proyek infrastruktur transportasi untuk diajukan ke forum OBOR, termasuk proyek infrastruktur kereta api, pelabuhan, dan bandara.

“Suatu saat kami akan mengajukan proposal dan saya adalah bagian dari kelompok itu. Nanti lebih banyak lagi dari Pak Jonan, Menpar dan lain-lain, ujarnya.

Selain itu, kehadiran Indonesia pada pertemuan OBOR juga untuk mendapatkan dukungan terhadap implementasi cetak biru konektivitas dan pembangunan infrastruktur nasional. Forum tersebut juga dihadiri oleh 29 kepala negara. Di sela-sela pertemuan tersebut, Jokowi juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara lainnya, termasuk Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Direktur Pelaksana IMF.

Kunjungi masjid

Di akhir kunjungannya ke China, Jokowi akan menyempatkan diri mengunjungi Masjid Niujie di Beijing. Masjid ini merupakan simbol masuknya Islam ke daratan Tiongkok dan dibangun pada tahun 966 M pada masa Dinasti Liao.

Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga menjadi pusat komunikasi umat Islam di Beijing yang jumlahnya mencapai 250 ribu orang.

Presiden Jokowi merupakan pemimpin Indonesia kedua yang berkunjung ke sana setelah Abdurrahman Wahid pada tahun 2000, kata Bey.

Di sana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu akan bertemu dengan cendekiawan dan tokoh Islam. – Rappler.com

sbobet mobile