Jemaah haji tertua asal Indonesia, Bay Mariah, disambut hangat di Jeddah
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Nenek Bay Mariah menjadi peziarah tertua di dunia pada usia 104 tahun
JAKARTA, Indonesia – Mariah Margani Muhammad tercatat sebagai jemaah haji tertua di dunia. Nenek berusia 104 tahun asal Lombok Barat ini tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah pada Sabtu, 26 Agustus 2017 sekitar pukul 21.45 waktu setempat.
Nenek Mariah yang biasa disapa Bay Mariah mendaftar menjadi jemaah haji pada 20 Oktober 2010. Ia terbang bersama 454 jemaah haji lainnya dari Nusa Tenggara Barat menuju Arab Saudi menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA8107 dari penerimaan Lombok.
Kedatangan nenek Mariah di Bandara King Abdul Aziz Jeddah langsung disambut oleh Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Nizar Ali serta Konjen RI di Jeddah Muh Heri Saripudin. Arsyad Hidayat, Kepala Operasi Bandara, juga menyambut baik kedatangannya.
Tak hanya itu, kedatangan Bay Mariah juga dinantikan banyak media Arab Saudi. Bahkan awak media dari beberapa stasiun televisi Arab Saudi menerobos masuk ke ruang tunggu. Bay Mariah yang sudah sangat tua terlihat duduk di bangku ruang tunggu ditemani dua orang tetangganya.
Ia tampak gugup dan bingung saat ditanya wartawan Arab Saudi. Dengan bantuan dua orang penerjemah dadakan, pembicaraan akhirnya bisa berlanjut. Tetangganya menerjemahkan bahasa daerah ke bahasa Indonesia, kemudian Arsyad Hidayat menerjemahkan bahasa Indonesia ke bahasa Arab.
Saat ditanya mengenai kesehatannya, Bay Mariah dibantu Rahmi (53 tahun) menjawab sehat dan nyaman selama perjalanan. Namun, dia mengaku tidak suka makan nasi di pesawat.
“Nenek Mariah di pesawat sangat senang dan menikmati perjalanan, namun enggan makan nasi. “Dia hanya makan kue dan minum jus,” jawab Bay Mariah diterjemahkan Rahmi seperti dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, Minggu 27 Agustus 2017.
Rahmi adalah tetangga desa Bay Mariah. Sejak berada di Wisma Haji, Bay Mariah hanya ingin ditemani Rahmi. Bay Mariah pun mengaku lelah dan ingin segera tiba di Mekkah untuk melihat Ka’bah.
Selain melayani jurnalis asal Arab Saudi, Bay Mariah juga melayani sejumlah pejabat, bahkan petugas bandara, yang ingin berfoto dengannya. Bahkan staf bandara memberinya bunga.
Bay Mariah bertanya kenapa lampu kamera banyak sekali dan terus bertanya padahal lelah dan ingin ke depan Ka’bah, kata Rahmi sambil menemani Mariah beristirahat di kantor bandara Daker.
Setelah menunggu beberapa saat, Bay Mariah berangkat ke Mekkah. Selama di Mekkah, Bay Mariah akan menginap di Hotel Barakat Burhan yang terletak di kawasan Mahbas Jin.
Diselenggarakan oleh Arab Saudi
Tak hanya sang nenek yang mendapat sambutan hangat di Bandara King Abdul Aziz Jeddah Baiq Mariah juga menjadi tuan rumah dari Kerajaan Arab Saudi. Bahkan Kerajaan Arab Saudi menawarkan fasilitas khusus selama ibadah haji.
“Itu dibawa pemerintah sore ini (Rabu). Dia bersama rekan dan teman sekamarnya. Totalnya 5 orang, kata Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama Sri Ilham Lubis, Rabu malam, 30 Agustus 2017.
Tak hanya itu, nenek Baiq Mariah dikabarkan juga akan mendapat santunan biaya haji dari Kerajaan Saudi. Namun Ilham mengaku belum mendengar informasi tersebut. “Sejauh ini hanya soal fasilitas (Kerajaan Saudi) saja menyusul puncak haji,” ujarnya. Sri Ilham.
—Rappler.com