• September 27, 2024

Anak-anak di Wamena meninggal karena penyakit misterius

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Penyebabnya diduga malaria dan ISPA

JAKARTA, Indonesia—Sekitar 41 anak di Distrik Mbuwa, Kabupaten Nduga, Wamena, Papua dilaporkan meninggal secara misterius. Anak-anak tersebut berusia di bawah tujuh tahun.

Apa penyebabnya?

Analis Puskesmas Kota Wamena Yan Hubi mengaku sedang memeriksa sampel darah anak-anak yang meninggal. Dugaan sementara, kematian anak-anak tersebut disebabkan oleh wabah malaria.

Sebab, gejala yang dialami korbannya mirip dengan penderita malaria, yakni flu, demam, dan buang air besar terus-menerus.

“Yang mengejutkan, sampel darah yang diuji di laboratorium semuanya negatif virus malaria. “Kami masih berusaha mencari tahu penyebab kematian ini,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas KLB dan Bencana Provinsi Papua Yamamoto Sasarari menjelaskan, dari gambaran klinis yang dilaporkan, 41 anak yang meninggal tersebut diduga menderita pneumonia-bronkitis.

Penyebab bronkitis bisa karena infeksi bakteri, virus, jamur, peradangan, atau bahkan karena pengaruh hiperreaktivitas bronkus.

“Tapi ini hanya dugaan saja, untuk lebih pastinya setelah kita melakukan pemeriksaan di lapangan. “Dari gambaran klinisnya, tidak ada chorella babi,” kata Sasararidi.

Anak-anak menderita ISPA

Tentang Tabloid Jubi, Dinas Kesehatan Kabupaten Nduga Mesak Kogoya membantah kabar meninggalnya 41 anak tersebut. Menurut Kogoya, jumlahnya tidak banyak.

Laporan kematian yang diterima Tabloid Jubi dari Kepala Dinas Kesehatan Nduga antara lain:

  • Gereja Digilmo sebanyak lima orang anak
  • Gereja Immanuel sebanyak delapan orang anak
  • Gereja Berapngin sebanyak empat orang anak
  • Gereja Opmo merayakan anak-anak
  • Gereja Dal tiga anak
  • Gereja Labirin lima anak

Menurut Kogoya, kematian awal terjadi pada 20 Oktober hingga 11 November. “Kami mendapat laporan dari Kepala Puskesmas Nbuwa dan tim langsung turun ke lapangan pada 16 November,” ujarnya kepada Jubi.

Sementara itu, sebanyak 32 anak berusia di bawah dua tahun dilaporkan menderita pneumonia, bronkitis, atau sesak napas atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat musim kemarau di Papua. Akibatnya babi, ayam, dan anjing pun ikut mati.

Ia menambahkan, saat tim Dinas Kesehatan Nduga dan Wamena tiba, ada tiga balita yang meninggal dunia. “Sampai saat ini belum ada laporan lebih lanjut dan saya belum dihubungi untuk mengecek perkembangan terkini,” ujarnya.—Rappler.com

BACA JUGA

SDy Hari Ini