Kahiyang Ayu resmi mengusung marga Siregar
- keren989
- 0
JAKARTA, Indonesia —Rombongan keluarga Muhammad Bobby Afif Nasution-Kahiyang Ayu tiba di kediaman Doli Sinomba Siregar, adik ibu Bobby Nasution, Ade Hanifah Siregar di Jalan STM, Suka Tangkas, no. 17, Desa Suka Maju, Medan, tiba di kawasan Johor, Selasa, 21 November pagi.
(BACA JUGA: FOTO: Prosesi dan Resepsi Adat Kahiyang-Bobby di Medan)
Sekitar pukul 10.00 WIB, keduanya tiba dengan wajah tersenyum ditemani sekitar 50 orang, termasuk keluarga Kahiyang asal Solo. Mereka membawa oleh-oleh yang dibungkus rapi seperti sesajen, kue wajik, itak (kue tradisional Mandailing), nasi, dan gulai ayam.
Kahiyang tampil cantik dalam balutan gaun berwarna pink lengkap dengan syal, sedangkan Bobby dalam balutan jaket hitam dan peci berwarna biru langit yang dihiasi ornamen ulos. Keduanya langsung digiring duduk di tengah-tengah para Raja Adat.
Di hadapan keduanya, Paman Bobby, Doli Sinomba Siregar, Harry Lotung Siregar, Raja Panusunan Bulung (Raja Siregar dan pimpinan acara), Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi (Ketua Raja Parlindugan), Wali Kota Medan Dzulmi Edin, Ketua Harahap dan yang lainnya muncul. .
Setelah adanya permintaan dari keluarga Bobby, dan persetujuan dari para Raja, Doli Siregar menyuruh Kahiyang untuk bangga dengan marga Siregar. Jangan ragu untuk menggunakan nama keluarga yang sekarang menjadi Kahiyang Ayu Siregar setelah ditabulasikan, katanya.
Kemudian raja-raja pengawas menyampaikan pendapatnya satu per satu kepada kedua mempelai dengan bahasa Mandailing. Berikutnya adalah raja-raja yang mewakili suku tersebut.
Sebelum kedatangan rombongan Bobby-Kahiyang, para Raja Mandailing yang mewakili seluruh marga, Siregar, Nasution, Lubis, Harahap, Dalimunthe, Ritonga, Hasibuan melakukan pembicaraan dengan Suhut (pihak yang mengadakan perayaan, keluarga Siregar). Usai pembawa acara mengucapkan hal tersebut, Anak Boru (keluarga besar Nasution) menanyakan nama belakang mereka. Setelah para Raja menyetujuinya, Bobby-Kahiyang datang dan diundang.
Setelah disambut oleh raja dan suku, Kahiyang dihadiahi kepala kerbau, nasi dan daging kerbau, keris atau sahat mara. Latifah Hanum, kakak sepupu Doli Sinomba Siregar, menjelaskan, kerbau merupakan pahala tertinggi. “Kepala kerbau ini merupakan simbol kemakmuran,” kata Latifah.
Kemarin seekor kerbau disembelih di rumah Doli. “Nanti Kahiyang akan mendapat abit (ulos) Batak, lalu prosesi rumah mewah untuk raja-raja. “Dan sebelum pulang, Kahiyang akan bergabung dengan Bobby di mansion lalu membawanya pulang,” kata Latifah.
Sekitar pukul 11.15 WIB, ditandai dengan pemukulan gondang sebanyak tiga kali dan pelemparan nasi kuning, Kahiyang resmi menjadi Kahiyang Ayu Boru Siregar dengan pemberian sertifikat.
Setelah menjadi Boru Siregar, Kahiyang pun mendapat sebuah keris yang dibalut kain kuning bermakna untuk menjadi tameng bagi Kahiyang.
Perhatikan baik-baik dirimu
Usai resmi menyandang nama keluarga Siregar, Kahiyang Ayu mengaku bahagia. Kebahagiaan itu pun terpancar dari wajahnya yang selalu tersenyum ceria sepanjang acara.
Setelah acara pemberian nama selesai, Bobby dan Kahiyang duduk di jalan yang telah disediakan. Di sana mereka mengikuti pawai upah yang diakhiri dengan sesuap nasi dan lauk daging kerbau. Artinya cinta di antara keduanya.
Semoga bisa mengamalkan apa yang disabdakan para raja. Semoga kita bisa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warrahmah, ucapnya singkat sambil duduk di altar yang telah disediakan oleh sang raja. keluarga Doli Sinomba Siregar, paman Bobby.
Suami Kahiyang, Bobby Nasution pun mengucapkan terima kasih. “Terima kasih kepada para raja, khususnya Tulang Doli, yang telah memberikan nama belakang istri saya. “Semoga marga yang diberikan dapat dipertahankan dengan baik,” kata Bobby.
Manortor sebelum pulang
Usai menerima Siregar boru, Kahiyang Ayu harus menjalani sesi manortor (menari) pertamanya sebelum dilepas ke rumah mertuanya. Kahiyang yang mengenakan kebaya berwarna pink muda dan kain songket itu bekerja bersama boru Siregar tanpa didampingi suaminya, Bobby Nasution.
Menurut Chairuman Harahap, salah satu wakil raja adat, Kahiyang merupakan istana sendiri karena keduanya belum melakukan upacara adat secara utuh sebagai suami istri. Pesta adatnya sendiri hanya diadakan pada tanggal 24-25 November.
Menurut Chairuman, makna rumah besar yang dilakukan Kahiyang merupakan ungkapan rasa syukur Kahiyang menjadi keluarga besar Siregar. Selain itu, rumah besar ini juga dilaksanakan untuk melepas Kahiyang sebagai putri Siregar ke rumah mertuanya. “Jadi dia berdansa dengan teman masa kecilnya sebelum dilepas ke rumah mertuanya,” ujarnya.
Selepas dari mansion, Kahiyang dan Bobby kemudian dilepas oleh keluarga Doli Siregar, paman Bobby yang kini menjadi orang tua Kahiyang Ayu Siregar. Keluar dari rumah orang tuanya, Kahiyang terlihat mengenakan hiasan kepala wanita atau topi adat Mandailing untuk pengantin dan membawa paropa atau bekal untuk dibawa ke rumah mertuanya. —Rappler.com