Malacañang menyerukan persatuan dan kekuasaan 4 tahun setelah Yolanda
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Pemerintah mengatakan pihaknya terus mengambil pelajaran dari tragedi tersebut dan berupaya mempercepat rehabilitasi daerah yang terkena dampak Yolanda.
MANILA, Filipina – Empat tahun setelah topan super Yolanda (Haiyan) menghancurkan sebagian wilayah Filipina, Malacañang menyerukan persatuan dan kekuatan agar negara tersebut pulih dari tragedi tersebut.
“Seiring kita bergerak maju, kita harus terus bersatu dan menunjukkan semangat Filipina yang kuat dan tangguh dalam membangun negara yang lebih baik dengan kehidupan yang nyaman bagi semua orang,” kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque dalam keterangan yang dikirim pada Rabu, November 8.
Pada hari ini, negara ini memperingati 4 tahun badai mematikan yang menewaskan sekitar 6.300 orang dan menyebabkan miliaran kerugian.
Sampai hari ini, beberapa tempat penampungan permanen bagi warga yang kehilangan tempat tinggal masih belum selesai dibangun dan terdapat laporan mengenai material yang digunakan di bawah standar untuk perumahan.
Malacañang menyoroti kemajuan yang dicapai pemerintahan Duterte dalam rehabilitasi daerah yang terkena bencana Yolanda.
Pemerintah telah berhasil merehabilitasi beberapa ruang kelas dan fasilitas pelabuhan dan bandara.
Laporan tersebut juga menyebut bantuan tempat tinggal pemerintah di Kota Tacloban sebagai “model yang paling sukses”.
“Bantuan shelter kami di Kota Tacloban merupakan model paling sukses dalam program perumahan permanen Yolanda dengan rumah pemukiman terbanyak yang ditempati yaitu 10,703 unit dari total target perumahan sebanyak 14,433 rumah,” kata Roque.
Namun Malacañang mengatakan pemerintah mengingat “pelajaran yang didapat” dari tragedi tersebut.
Laporan tersebut menyebut Yolanda sebagai “kisah iman dan harapan” dan mendesak masyarakat Filipina untuk terus “keberanian dan perhatian (ketangguhan dan kasih sayang)” dari para pemimpin negara.
Dari 200.000 rumah yang dibutuhkan setelah Yolanda, hampir 40% telah selesai dibangun, namun hanya 13% yang terisi pada Oktober tahun ini, menurut Otoritas Perumahan Nasional.
Badan tersebut melaporkan pada hari Selasa bahwa sudah ada 78,291 rumah yang telah selesai dibangun. Namun, hanya 26.256 dari bangunan yang telah selesai ini yang memiliki keluarga yang tinggal di dalamnya.
Malacañang mengatakan pihaknya menganggap penundaan rehabilitasi “tidak dapat diterima” karena mereka menegaskan kembali janji Presiden Rodrigo Duterte untuk mempercepat upaya pemerintah. – Rappler.com