• October 9, 2024
Sudah saatnya Arsenal menghapus “kutukan” Chelsea.

Sudah saatnya Arsenal menghapus “kutukan” Chelsea.

Derby London akan kembali digelar. Dua rival berat di era modern Liga Inggris akan bertemu. Mampukah Arsenal menghapus “kutukan” setiap kali bertemu Chelsea?

JAKARTA, Indonesia – Tidak ada lagi Jose Mourinho di bangku cadangan Chelsea. Manajer yang selalu menggugah emosi manajer Arsenal Arsene Wenger itu menghilang dari tim London Barat itu hampir dua bulan lalu.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Arsenal untuk menghentikan rekor buruknya setiap kali bermain melawan klub asuhan Roman Abramovich.

Ya, dalam 8 pertandingan sejak 2011, Arsenal belum pernah menang melawan John Terry dan kawan-kawan di Premier League. Rinciannya, 5 kemenangan dan 3 kali seri. Terakhir, nama panggilan tim Penembak mereka dikalahkan 2-0 di Stamford Bridge pada 19 September.

Pertandingan tersebut penuh kontroversi. Bek Arsenal Gabriel mendapat kartu merah setelah berdebat dengan striker Chelsea Diego Costa. Bahkan, dalam tayangan berdurasi lambat tersebut, Costa terlihat justru menyerang Laurent Koscielny. Namun, pelaku bom berpaspor Spanyol tidak mendapat sanksi.

Rekor Wenger melawan Mourinho bahkan lebih buruk lagi. Manajer asal Prancis itu bertemu mantan pelatih Inter Milan dan FC Porto sebanyak 11 kali. Rekornya adalah nol kemenangan, 6 kekalahan dan 5 kali seri.

Sekarang situasinya berbeda. Sejak kemenangan itu, Chelsea terus mengalami kemunduran. Mereka belum keluar dari posisi ke-14 dalam 12 minggu. Manajer pun berganti, dari Jose Mourinho menjadi Guus Hiddink.

Situasi di ruang ganti klub dijuluki demikian Biru itu telah berubah. Absennya manajer berpaspor Portugal membuat internal tim Chelsea semakin santai. Pemain juga menikmati. Namun bukan berarti kemenangan didapat dengan mudah.

Sejak kedatangan Hiddink, Chelsea baru sekali menang. Yakni melawan Crystal Palace dengan skor 3-0. Empat sisanya seri. Mentalitas mereka sebagai juara bertahan Liga Inggris belum pulih sepenuhnya meski berganti pelatih.

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi Wenger untuk tidak menuntaskan Chelsea pada Minggu 24 Januari pukul 23.00 WIB. Apalagi pertandingan digelar di kandangnya, Emirates Stadium.

Selain itu, kemenangan atas Chelsea akan menjaga kekuatan mereka di puncak klasemen. Pasalnya Leicester City berada di peringkat kedua dan mengoleksi angka yang sama dengan klub asal London Utara tersebut. Meski tak meraih poin maksimal, Leicester bisa saja langsung melakukan kudeta begitu pasukan Claudio Ranieri meraih kemenangan.

Selamat datang kembali, Alexis!

Peluang mengalahkan Chelsea akan terbuka lebar seiring pulihnya salah satu pemain kunci Arsenal itu. Dia adalah Alexis Sanchez.

Pemain asal Chile itu absen berdiri dalam barisan sejak 30 November karena cedera melumpuhkan. Laga melawan Chelsea akan menjadi momen kembalinya Sanchez ke skuad Arsenal.

Kembalinya mantan pemain Udinese dan Barcelona itu tak hanya menambah kekuatan menghadapi Chelsea. Namun hal itu juga memperkuat mentalitas Per Mertesacker dan kawan-kawan dalam perburuan gelar. Sebelum cedera ada 6 gol dan 1 membantu yang dicetak pemain berusia 27 tahun itu.

Wenger bisa mengembalikan Sanchez sebagai pelatih sayap kiri. Sebelumnya, posisi tersebut paling banyak diisi oleh Theo Walcott. Pemain asal Inggris itu bisa kembali ke posisi semula sebagai sayap Kanan. Sedangkan posisi gelandang serang akan diisi oleh pemain yang punya rekor membantu terbanyak di Premier League, Mesut Özil.

Sanchez akan tampil melawan bek kanan Chelsea Branislav Ivanovic. Bek Serbia akan kewalahan karenanya. Apalagi performa Ivanovic mulai menurun. Hal itu terlihat dari beberapa laga Chelsea melawan tim-tim yang mengandalkannya sayap dengan cepat.

Peluang Chelsea semakin sulit karena Olivier Giroud mulai menemukan ketajamannya musim ini. Dia saat ini menjadi pencetak gol terbanyak Arsenal dengan 12 gol. Dengan performa pertahanan Chelsea yang terburuk keenam di Premier League (kebobolan 34 gol dalam 22 pertandingan), kuartet Walcott-Oezil-Sanchez-Girod akan menjadi masalah bagi para bek tua Chelsea.

Meski begitu, Wenger melihat situasi di Chelsea sebagai sebuah anomali. Tindakan mereka terjun bebas. Namun jati diri mereka sebagai tim hebat belum pudar.

Mereka baru saja kehilangan mentalitas menang. Pasalnya, pemain yang bermain buruk saat ini adalah pemain peraih gelar musim lalu.

“Chelsea tidak berada di peringkat terbaik. Namun mereka masih didukung oleh pemain-pemain besar. “Ini masih merupakan pertandingan besar bagi kami,” kata Wenger BBC.

Chelsea tidak terkalahkan dalam enam pertandingan

Meski demikian, Wenger patut mewaspadai rekor Chelsea selama dilatih Hiddink. Manajer asal Belanda itu memang irit menang. Namun di sisi lain, Chelsea belum pernah kalah satu pun dari Hiddink di semua kompetisi, yakni 2 kali menang dan 4 kali seri.

Dengan susunan pemain yang lebih baik di atas kertas, Wenger perlu bersiap jika Chelsea memainkan sepakbola negatif. Juara Liga Champions 2011-2012 itu bisa menunggu di belakang dan menyiapkan serangan balik.

Dengan bermain bertahan, Chelsea bisa terhindar dari kekalahan telak. Apalagi, Hiddink mengakui Arsenal bukan lagi lawan yang setara bagi Chelsea.

“Saya sebaiknya realistis. Arsenal bermain bagus untuk mempertahankan diri di posisi pertama. Sedangkan kami masih berkutat di posisi terbawah. Kami tidak berada di level yang sama,” kata mantan pelatih itu tim nasional Korea Selatan dan Australia.—Rappler.com

BACA JUGA:

Angka Sdy