• November 24, 2024
Inilah ciri fisik salah satu penyerang Roman Baswedan

Inilah ciri fisik salah satu penyerang Roman Baswedan

Keempat terduga pelaku yang ditangkap Polri tidak sesuai dengan ciri fisik yang diungkapkan Kapolri Tito Karnavian.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo akhirnya memanggil Kapolri Jenderal Tito Karnavian ke istana untuk menanyakan perkembangan kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan. Tekanan masyarakat terhadap pemerintah semakin meningkat seiring berlalunya 100 hari namun Polri belum bisa mengungkap pelaku dan dalang penyiraman air keras terhadap Novel.

Tito menjelaskan kepada Jokowi, Polri sudah memeriksa 59 saksi. Pernyataan mereka semua didengar. Begitu pula alibi masing-masing saksi.

Bahkan, ada lima orang yang diamankan, termasuk Miryam S. Haryani yang diduga mengetahui kejadian irigasi asam tersebut. Sedangkan empat orang sisanya berinisial M, H, AL dan Miko.

“Kami memeriksa lima alibi mereka. Lalu kita lakukan pendalaman, IT, saksi dan sebagainya. “Kami kemudian tidak menemukan kaitan antara lima orang yang kami tangkap dengan peristiwa penganiayaan tersebut,” kata Tito saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Senin, 31 Juli.

Oleh karena itu, mereka berlima dibebaskan polisi. Polri juga mencari petunjuk dengan memeriksa 50 kamera CCTV yang merekam kejadian dalam radius satu kilometer. Kemudian mereka juga mengunjungi lebih dari 100 toko kimia yang menjual H2SO4.

Petunjuk juga diselidiki dengan menanyakan saksi. Namun Polri mengaku sulit mengidentifikasi pelaku karena belum ada saksi yang benar-benar melihat wajah pelaku penyiraman saat kejadian 11 April lalu.

“Kami juga meminta keterangan kepada dua orang ibu yang mengenakan mukena dan berjalan pulang dari masjid bersama Novel. Namun mereka hanya melihat kejadiannya saja, tidak melihat wajah tersangka, kata Tito.

Belakangan ada titik terang ketika Polri berhasil menemukan saksi yang cukup penting. Dia menyaksikan selama lima menit sebelum insiden teroris itu terjadi.

Menurut saksi, ada orang misterius berdiri di dekat masjid dekat kediaman Novel di kawasan Kelapa Gading. Sosok mencurigakan tersebut, kata dia, diduga adalah pengendara sepeda motor yang berada di belakang alat penyiram tersebut.

Akhirnya Polri mulai membuat sketsa tangan dengan menggunakan teknologi terkini. Polri juga bekerja sama dengan Kepolisian Australia (AFP) untuk merekonstruksi wajah terduga pelaku menggunakan sistem komputer.

“Mungkin belum masukmenerbitkan karena (informasinya) kemungkinan baru (diperoleh) dua hari lalu,” kata mantan Kepala Densus 88 Anti Teror itu.

Lantas apa ciri-ciri orang yang diduga biker? Tito menjelaskan, terduga pelaku memiliki tinggi badan 167-170 sentimeter, kulit agak hitam, rambut keriting, dan badan agak langsing.

“Nah kalau dilihat sedikit berbeda dengan empat orang yang diperiksa sebelumnya,” ujarnya.

Dari tiga orang yang diperiksa polisi, termasuk Lestaluhu, tidak memiliki kualitas tersebut. Tinggi Lestaluhu hanya 157 sentimeter.

“Semua saksi yang diwawancara mengatakan pelakunya bukan empat orang tersebut (yang ditangkap polisi). “Alibi keempat orang ini kami selidiki dan terbukti tidak ada di TKP,” ujarnya.

Segera berangkat ke Singapura

Langkah selanjutnya Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membahas tata cara penyidikan Novel di Singapura. Untuk menjaga keseimbangan, Polri juga akan meminta perwakilan lembaga antirasuah untuk mendampingi mereka ke Negeri Singa.

Namun hingga saat ini kami belum mendapat informasi dari KPK mengenai keberangkatan ke Singapura. Mungkin dalam beberapa tahun ke depan. “Kami akan berdiskusi dengan Komisioner KPK pada minggu ini untuk membahas langkah-langkah tersebut,” kata Tito. – Rappler.com

Togel Singapore Hari Ini