Berita hari ini: Jumat, 28 Juli 2017
- keren989
- 0
Halo para pembaca Rappler!
Pantau halaman ini untuk update berita terbaru pada hari Jumat 28 Juli 2017 oleh Redaktur Rappler Indonesia.
Simpang Susun Semanggi resmi dapat digunakan pengguna jalan pada pukul 19.40 WIB. Proses uji coba penggunaan jalan tersebut dipercepat dari Agustus hingga hari ini.
Audiensi tersebut dihadiri sejumlah pejabat seperti Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat, Sekda Saefullah, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno. Saat dibuka untuk umum, simpang susun Semanggi menampilkan lampu biru-hijau muda (cyan) di bagian bawah dan titik-titik putih yang berkedip.
Sebelum dibuka, Djarot sempat jalan-jalan meninjau proyek tersebut. Usai pembacaan doa, acara dilanjutkan dengan penyerahan Certificate of Proper Functioning (CFP) dari Menteri PUPR kepada Djarot.
“Rumah Susun Semanggi sudah memenuhi standar kelayakan dan saya ingin Pak. Terima kasih Basuki dan jajarannya. Tepat dan akurat, semoga pengorbanan anak bangsa ini membawa kebaikan, kedamaian dan prestasi tersendiri,” kata Djarot. Baca selengkapnya Di Sini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku bingung dan mempertanyakan mengapa parpol baru meributkan syarat ambang batas presiden 20 persen. Padahal, pada Pemilu 2009 dan 2014, kondisi yang sama diterapkan.
Menurutnya, konsistensi diperlukan dalam pembangunan politik. Partainya kini bergerak ke arah penyederhanaan agar masyarakat mudah mencoblos.
“Dua kali mengalami president threshold 20 persen, kenapa dulu tidak ramai? Coba bayangkan, saya mau kasih contoh, kalau kita terima nol persen (presidential threshold), lalu mencalonkan satu partai (presiden) lalu menang, coba pikirkan (usaha) nanti di DPR, di parlemen. Dulu kita 38 persen, sudah waduh (penuh),” kata Jokowi di Cikarang.
Ia juga meminta parpol mengajak masyarakat untuk memahami. Bahwa undang-undang merupakan produk demokrasi di DPR. Keputusan diambil melalui mekanisme demokrasi.
“Dan kemarin juga diumumkan dan diberi tepuk tangan, bukan? Nah, itulah yang perlu dilihat oleh orang-orang. Jadi, ya, silakan menilai. Jika masih ada yang tidak setuju, bisa kembali ke MK. Ini negara demokrasi dan negara hukum yang kita punya,” kata mantan Gubernur DKI itu.
Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) menyarankan pemerintah mengkaji ulang aturan perizinan impor garam yang dikelompokkan untuk industri dan konsumsi. Tujuannya, mengatasi kelangkaan garam.
Adhi Lukman, Ketua GAPMMI, mengatakan Permendag 125/2015 yang mengatur izin impor garam sebaiknya tidak memisahkan garam industri dan garam konsumsi karena akan mempersulit garam masuk, yang bisa menjadi solusi atas kenaikan harga garam.
“Garam yang berasal dari impor untuk industri tidak boleh dijual untuk konsumsi, nanti dianggap melanggar aturan. Oleh karena itu, menurut pendapat saya, peraturan tersebut ditinjau dan disesuaikan dengan praktik bisnis. Tidak ada garam untuk konsumsi dan industri,” kata Adhi di Menara Kadin.
Dia menjelaskan, saat ini yang bisa dilakukan untuk mengatasi kelangkaan garam sementara adalah dengan mengimpor garam. Namun, hal ini dibatasi oleh pengelompokan garam industri dan konsumen.
Alih-alih mengelompokkan garam industri dan konsumen, GAPMMI merekomendasikan agar klasifikasi disusun berdasarkan tingkat mutunya, yaitu garam dengan “grade 1”, “grade 2” dan seterusnya. Klasifikasi ini menunjukkan tingkat natrium klorida (NaCl) dalam garam. Semakin tinggi kadarnya maka semakin baik kualitas garam tersebut dan sesuai dengan kebutuhan industri. Baca selengkapnya Di Sini.
Proyek pembangunan Simpang Susun Semanggi tampaknya masih menyisakan anggaran Rp 200 miliar. Rencananya dana tersebut akan digunakan untuk membangun jalur khusus pejalan kaki atau pejalan kaki.
Saefullah, Sekretaris Daerah DKI Jakarta, mengatakan rencananya jalur pejalan kaki dibuat saluran yang berfungsi menyimpan kabel-kabel utilitas agar tidak merusak trotoar. Oleh karena itu, saat melakukan perbaikan kabel, tidak perlu membongkar semua perkerasan.
“Masih ada sekitar Rp 200 miliar. Rencananya dibuat jalur pejalan kaki dengan kanal,” kata Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta.
Trotoar tersebut rencananya akan dibangun di sekitar Simpang Susun Semanggi, tepatnya di Jalan Sudirman dari Bendungan Hilir hingga Patung Pemuda Senayan. Baca selengkapnya Di Sini.
Partai Demokrat memastikan akan menerjunkan kadernya sendiri untuk mengikuti pemilihan presiden 2019. Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi favorit untuk disandang selama dua tahun ke depan.
Sekjen Partai Demokrat, Hinca Panjaitan, mengatakan, agar nama AHY semakin dikenal di pelosok Indonesia, putra sulung SBY juga diajak blusukan.
“Kalau Demokrat, saya kira semua parpol sedang menyiapkan semua kadernya, kelahirannya kembali. Saya tidak mengatakan bahwa kami tidak mempersiapkan AHY, tentu saja kami melakukannya. Mana yang harus dipersiapkan, tentu mana yang lebih baik,” ujar Hinca di Cikeas.
Keputusan mencalonkan kader sendiri dalam pemilihan presiden itu dilakukan beberapa waktu lalu dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat di Lombok. Salah satu alasannya adalah untuk dapat mendongkrak perolehan suara Demokrat pada pemilu serentak 2019. Demokrat melihat Agus masih berada di garda terdepan dalam mengemban tugas tersebut.
“Kami sedang mempersiapkan saudara AHY untuk meningkatkan suara kami bersama. Alhasil, kami bawa dia (bersama) Demokrat keliling nusantara untuk mendongkrak perolehan suara,” ujarnya.
Pertimbangan dipilihnya nama Agus sebagai salah satu favorit karena mencerminkan hasil Pilkada DKI tahun ini. Sebanyak tujuh persen justru memilih paslon Agus-Sylvi. Baca selengkapnya Di Sini. – Rappler.com