Saatnya The Foxes melompat lebih tinggi
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Kesenjangan dengan penguntit Leicester City harus terus melebar. Crystal Palace menjadi salah satu korban The Foxes dalam hal tersebut.
JAKARTA, Indonesia – Apa keuntungan Daud melawan Goliat? Tubuhnya kecil sehingga lebih lincah dan fleksibel dalam bergerak. Di sisi lain, Goliat memang bertubuh besar dan mempunyai kekuatan yang lebih dominan. Namun karena ukurannya, mereka tidak bisa bergerak bebas.
Prospeknya kurang lebih sama antara Leicester City dan para penantangnya. Klub nama panggilan Rubah itu bukan siapa-siapa Mereka bahkan tersingkir dari semua kompetisi di luar Liga Inggris. Mereka tersingkir oleh Tottenham Hotspur di Piala FA dan mengalami nasib serupa di tangan Hull City di Piala Liga.
Namun, justru karena tidak punya pertandingan lain di luar Liga Inggris, Leicester City tak tergoyahkan di puncak klasemen. Selama delapan pekan, pasukan Claudio Ranieri duduk di puncak dan tampak enggan turun.
Klub-klub penantang Asian Football Investment seperti Tottenham Hotspur, Arsenal, atau Manchester City tengah disibukkan dengan jadwal Liga Europa atau Liga Champions. Itu belum termasuk turnamen domestik seperti Piala FA dan Piala Liga.
Keuntungan bagi Leicester bukan hanya sekedar fokus. Namun pemain utamanya juga jauh dari ancaman cedera. Apalagi, di Leicester, Ranieri tak lagi suka memilah-milah pemain – seperti yang kerap dilakukannya di klub-klub sebelumnya. Hampir semua orang mulai sebelas yang dia pakai adalah pemain yang sama.
Dengan skuad yang dangkal, target menjadi juara Liga Inggris tidak ambisius bagi klub yang diakuisisi konglomerat Thailand tersebut.
Namun Leicester harus mulai waspada karena beberapa rivalnya di kancah internasional mulai tersingkir. Spurs kalah dari Borussia Dortmund sementara Arsenal tersingkir oleh Barcelona. Dari tiga penantang berat, hanya Manchester City yang masih punya peluang di Liga Champions.
Pengundian perempat final mempertemukan mereka dengan juara Prancis Paris Saint-Germain.
Maka dari itu, ketika tim lain sedang lesu, sudah saatnya Leicester terbang tinggi. Kesenjangan mereka atas tim peringkat kedua klasemen, Spurs, adalah 5 poin dan harus dijaga.
Selisihnya dengan tim peringkat ketiga, Arsenal, 11 poin dan bisa terus bertambah. Selain itu, klub memiliki julukan Penembak Mereka harus mengunjungi kandang Everton, Goodison Park.
Upaya untuk menjauh dari kompetitor semakin terbuka karena tidak banyak permasalahan internal berdiri dalam barisan Leicester. Satu-satunya pemain yang cedera adalah pemain cadangan seperti Matthew James dan Andy King.
“Saya tahu situasi di ruang ganti saat ini sangat positif. Tapi tetap saja kami belum mencapai apa pun,” kata Ranieri seperti dikutip BBC.
Situasi di Crystal Palace juga tidak bagus. Dalam 12 laga terakhir di Premier League, pasukan Alan Pardew belum pernah menang satu kali pun.
“Kita sering menghadapi situasi kulit pisang yang mudah terpeleset,” ujarnya Pardew.
Pardew tahu banyak pengamat memperkirakan timnya akan kalah. Namun, ia yakin Leicester pasti punya celah dalam soliditas pertahanannya.
“Bagi kami, sejarah selalu mencatat hal-hal yang mustahil. Tidak pernah ada satu pun pengamat yang memperkirakan kami akan menang. Namun saat itulah kami mampu mengalahkan lawan kami,” kata Pardew.—Rappler.com
BACA JUGA: