Jokowi dan Paloh bertemu untuk membahas dugaan makar yang tertunda
- keren989
- 0
“Atau mungkin jika Anda sejujurnya tidak menyukai pemerintahan ini, apakah Anda ingin pemerintahan ini digulingkan?” kata Paloh
Jakarta, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo menerima kunjungan Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa pagi, 22 November.
Dalam pertemuan tersebut, Jokowi dan Paloh membahas 3 hal, salah satunya adalah pencegahan radikalisme di Indonesia.
“Saya ingin menekankan bahwa penguatan telah kembali roh kemajemukan, roh pluralisme, saling menghormati, menghormati, cinta kasih, kasih sayang antar anak bangsa. “Sangat diperlukan saat ini dan ke depan,” kata Jokowi.
“Kedua, kami juga membahas isu penegakan kembali ideologi Pancasila oleh seluruh komponen bangsa. Bukan hanya pemerintah, tapi juga tokoh masyarakat dan agama, termasuk produk-produk yang dikeluarkan DPR dan kebijakan pemerintah. “Ini harus mengarah pada ideologi Pancasila,” ujarnya.
“Ketiga, ini sangat penting. “Pemerintah bertekad sekuat tenaga, saya ulangi, pemerintah bertekad sekuat tenaga untuk mencegah tumbuh dan berkembangnya radikalisme di negara kita Indonesia,” ujarnya.
Paloh mengamini pernyataan Jokowi. Menurutnya, yang dibutuhkan Indonesia saat ini adalah stabilitas atau ketenangan, bukan kekacauan.
“Kondisi yang tidak bisa dinegosiasikan memerlukan suasana tenang. “Itulah yang dikenal dengan stabilitas,” kata Paloh.
“Oleh karena itu, tidak mungkin kita dapat mempertahankannya dengan baik jika kita tidak mengabaikan gagasan-gagasan yang mengancam ideologi nasional kita.”
Ia pun meminta para elite politik negara memberikan contoh yang baik bagi masyarakat.
“Yang dibutuhkan negara saat ini adalah teladan. Semangat keteladanan ini harus diberikan dari waktu ke waktu, dimanapun dan kapanpun oleh para elite bangsa ini. Jadi kalau ada semangat keteladanan dan pengorbanan di sana, maka semangat dan sikap seperti itu akan melahirkan negarawan-negarawan baru di negara kita. “Negeri ini kini menantikan pertumbuhan dan kelahiran negarawan,” ujarnya.
Salah satu pertemuan Jokowi dengan para pimpinan partai politik di Indonesia adalah untuk memastikan kondisi negara dalam kondisi baik di tengah panasnya musim pemilihan kepala daerah (Pilkada). Rencananya akan ada Aksi Bela Islam jilid III pada 2 Desember mendatang.
Senin, 21 November, Jokowi makan siang bersama Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto juga bertemu dengan Jokowi untuk membahas sejumlah isu politik pada 17 November, disusul Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Saat ditanya bagaimana sikap politik Partai Nasdem menyikapi aksi unjuk rasa 2 Desember itu, Paloh menjawab apa lagi yang diinginkan para pengunjuk rasa.
“Demonstrasi terjadi pada tanggal 4 (November) dan jumlahnya luar biasa besar. Pemerintah diminta merespons dan pemerintah merespons dengan cepat. Dan proses hukumnya kini sedang berjalan. (Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama) Ahok jadi tersangka,” kata Paloh.
“Kalau ada demo lagi, apa yang lebih baik dari ini? Kalau tidak ada yang lebih baik dari ini, untuk apa demo itu? Atau kecuali mungkin sejujurnya, saya sangat tidak suka dengan pemerintahan ini, sehingga pemerintahan ini digulingkan?” Dia bertanya.
“Kalau ini yang harus terus kita lakukan, menurut saya dengan segenap kekuatan komponen bangsa yang tetap menjunjung tinggi sistem demokrasi kita, sebaiknya kita pertahankan sebagaimana mestinya, kita harus menjaga konstitusi, kita harus menentang. , ”katanya dengan tegas.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mendeteksi adanya rencana makar saat demonstrasi yang akan digelar pada 2 Desember mendatang.
“Jika Anda berniat menggulingkan pemerintah, itu adalah pengkhianatan. Gedung DPR-MPR akan kita perkuat. Rencana darurat, terukur secara tegas, sesuai undang-undang akan menegakkan hukum,” kata Tito, Senin. —Rappler.com