• September 30, 2024
Melawan Porto, Chelsea mengemban misi menyelamatkan muka Inggris

Melawan Porto, Chelsea mengemban misi menyelamatkan muka Inggris

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Hanya Manchester City yang lolos ke babak 16 besar setelah Manchester United tersingkir. Sementara itu, Arsenal berada dalam posisi sulit

JAKARTA, Indonesia — Liga Inggris akan mendapat pukulan telak jika wakilnya tersingkir dari Liga Champions. Dari empat klub asal Negeri Ratu Elizabeth, hanya Manchester City yang berhasil meraih satu tiket ke babak 16 besar.

Arsenal dan Chelsea terancam tersingkir jika tidak tampil maksimal di laga terakhir. Sementara Setan Merah, Manchester United, sudah tersingkir setelah kalah telak 2-3 melawan Wolfsburg.

Nasib Arsenal juga berada di ujung tanduk. Mereka perlu mengalahkan Olympiakos dengan lebih dari dua gol pagi ini. Situasi semakin sulit karena harus bertandang ke juara Yunani.

Praktis, satu-satunya harapan Inggris setelah Manchester City adalah Chelsea. Klub asal London itu memimpin klasemen Grup G dengan 10 poin. Mereka harus menghibur penerus FC Porto pada Kamis, 10 Desember pukul 02.45 WIB, di Stamford Bridge.

Porto punya koleksi yang sama dengan tim asuhan Jose Mourinho. Sedangkan Dynamo Kyiv berada di peringkat ketiga dengan 8 poin. Jika Chelsea kalah dan Kiev menang atas Maccabi Tel Aviv, The Blues—julukan Chelsea—harus dibuang.

Memang hasil imbang sudah cukup untuk mengamankan posisi mereka. Namun, skenario menemukan hasil imbang akan sangat berisiko untuk dieksekusi. Apalagi Porto juga sedang mengejar kemenangan untuk bertahan di ajang paling bergengsi di Eropa tersebut.

Bersatu kembali dengan musuh lama

Selain itu, tensi kedua tim juga akan memanas. Porto adalah klub yang meluncurkan Mourinho. Bersama klub asal kota terbesar kedua di Portugal itulah ia meraih gelar Liga Champions pertamanya pada musim 2003-2004.

Dari klub itu dia juga mengaku demikian yang khusus ketika Roman Abramoich merekrutnya untuk menangani Chelsea.

Di Porto musim ini juga merupakan musuh lama. Tak lain adalah Iker Casillas. Mantan kiper Real Madrid itu menjadi rival internal Mourinho saat masih bersama di Madrid.

Mourinho pernah terang-terangan menilai performa Casillas lebih buruk dibandingkan kiper kedua mereka, Diego Lopez. Padahal, kekasih Sara Carbonero itu merupakan ikon klub. Dia diberi gelar Iker Suci oleh para Madridista—Suporter Madrid menyebutnya.

Di awal musim ini, Casillas “dilarang” ke Porto oleh presiden sebenarnya Florentino Perez. Media pun melihat nasib kiper senior Spanyol itu sebagai wujud kemenangan Mourinho.

Melawan Chelsea, Porto bisa mengalahkan dada mereka. Mereka menang 2-1 di babak pertama. Performa Chelsea pun tak kunjung pulih. Mereka akan tampil dalam bayang-bayang kekalahan 0-1 melawan Bournemouth di liga lokal.

Meski demikian, Casillas enggan menganggap enteng Chelsea. Menurutnya, performa klub asal London Barat itu memang di bawah standar. Meski demikian, bukan berarti Chelsea akan tetap tampil lesu. Kualitas mereka cukup untuk mengalahkan klub besar mana pun di Eropa, katanya seperti dikutip mencetak.

Casillas sebenarnya khawatir dengan kebangkitan Chelsea. Setelah kalah dari klub zona degradasi, mereka pasti ingin membayarnya di Liga Champions. “Saya kenal Mourinho, dia tentu tahu bahwa skenario seri tidak akan aman baginya,” ujar kiper berusia 34 tahun itu.

Di sisi lain, skuad asuhan Mourinho cukup lengkap. Formasi 4-2-3-1 akan menjadi tim penuh dimainkan setelah John Terry kembali dari cedera. Dua posisi gelandang bertahan akan kembali diisi oleh Nemanja Matic dan Cesc Fabregas.

Sedangkan ujung tombak kembali diberikan kepada Diego Costa yang tampil buruk saat melawan Bournemouth.

Masalah Mourinho bukan pada kelengkapan skuad. Tapi kinerja mereka. Fabregas, Matic, dan Costa tak bisa kembali tampil seperti musim lalu.

Meski demikian, Mourinho tetap optimistis dengan anak buahnya. Menurutnya, situasi yang dihadapi Chelsea di Liga Champions jauh lebih baik dibandingkan di kompetisi domestik. “Rasanya lebih mudah menjuarai Liga Champions dibandingkan finis di empat besar Liga Inggris,” dia berkata.

“Memenangkan Liga Champions masih mungkin terjadi. Dan itu sangat sulit. “Tetapi ini adalah kompetisi di mana kami tampil lebih baik,” ucapnya lagi. —Rappler.com

BACA JUGA:

Data SDY