• October 14, 2024
Cara baru membuang sampah dengan mesin ATM

Cara baru membuang sampah dengan mesin ATM

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Jika membuang sampah berupa botol plastik dan kaleng bekas minuman, warga bisa mendapatkan voucher yang bisa ditukarkan dengan uang.

JAKARTA, Indonesia – Kebiasaan membuang sampah kini sudah menjadi budaya yang menyenangkan karena tidak hanya membersihkan lingkungan tetapi juga dapat menghasilkan uang. Hal inilah yang terjadi di kota Denpasar.

Mereka sibuk mencari sampah dan membuangnya ke mesin ATM sampah. Mesin yang didatangkan dari Norwegia bernama Tomra itu kini sudah tersedia di Denpasar.

“Total di Bali saja saat ini ada sembilan mesin. “Rencananya akan terus bertambah menjadi 25 mesin,” kata Putri Daninggar, salah satu investor perusahaan Asia Pura.

Asia Pura dikenal sebagai perusahaan yang mengimpor mesin dari Norwegia ke Indonesia. Putri mengatakan, impor mesin tersebut tidak dilakukan melalui kerja sama antar pemerintah melainkan melalui jalur swasta.

Harga satu mesin berkisar Rp 200 jutaan hingga Rp 250 jutaan.

“Kami pertama kali membeli mesin Tomra karena salah satu rekan kami berpendapat bahwa kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, khususnya plastik dan kaleng minuman bekas, relatif rendah. “Mereka sering membuangnya di sembarang tempat,” jelas Putri yang ditemui di Jakarta, Minggu, 21 Februari.

Dijelaskannya, Wali Kota Denpasar yang baru, Ida Bagus Rai Mantra, juga peduli terhadap isu lingkungan dan konsep kota Pintar. Karena itu, dia juga mendukung pemasangan mesin ATM sampah.

Lalu bagaimana cara kerja mesin ATM sampah?

“Botol plastik atau kaleng minuman kosong dimasukkan ke mesin ATM. “Kemudian mesin akan mengeluarkan voucher yang bisa diuangkan,” jelas Putri.

Botol kecil seharga Rp50, botol besar seharga Rp80, dan kaleng soda seharga Rp150.

Simak video cara penggunaan mesin ATM sampah berikut ini:

“Di Denpasar, vouchernya bisa ditukarkan di koperasi. Selain itu, kami juga memiliki program tabungan untuk anak sekolah. Setelah memungut sampah dari mesin ATM, Anda bisa mencatatnya di buku tabungan Anda. “Hasilnya bisa berubah setelah rapor diterima,” kata Putri.

Dengan begitu, anak sekolah tidak lagi menganggap sampah sebagai barang yang tidak ada gunanya, melainkan sebagai tabungan untuk bisa membeli kebutuhannya seperti sepatu atau tas.

Putri menjelaskan, sampah plastik yang terkumpul akan dibawa ke pabriknya dan diolah.

“Abon plastik tersebut akan diekspor ke Korea Selatan dan China untuk dijadikan kaos,” ujarnya.

Putri berharap mesin ATM sampah bisa tersedia di seluruh Indonesia. Dengan begitu, kebiasaan membuang sampah akan menarik minat warga.

“Masyarakat Indonesia pada umumnya masih minim pengetahuan mengenai cara membuang sampah. “Makanya kita ingin ada mesin ATM sampah, membuang sampah terlihat kekinian sekaligus menjaga kebersihan lingkungan,” kata Putri. – Rappler.com

BACA JUGA:

SDY Prize