Berita hari ini: Minggu, 10 September 2017
- keren989
- 0
Perkembangan berita terkini yang perlu Anda ketahui
Halo pembaca Rappler!
Pantau terus halaman ini untuk mengetahui update berita terkini yang dihimpun redaksi Rappler Indonesia pada Minggu, 10 September 2017.
Wakil Presiden Jusuf Kalla menekankan pentingnya negara-negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) bekerja sama dalam penelitian dan pengembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
“Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi merupakan suatu keharusan bagi seluruh negara anggota OKI untuk menghadapi berbagai tantangan global,” kata Jusuf Kalla saat menyampaikan pernyataan pemerintah Indonesia pada KTT I Sains dan Teknologi OKI yang diselenggarakan di Astana. , Kazakstan, Minggu 10 September 2017.
Jusuf Kalla menyebutkan berbagai tantangan yang dihadapi saat ini antara lain pengentasan kemiskinan, pengendalian penyakit, kekurangan pangan, serta krisis energi dan air.
Untuk itu, Indonesia mendorong seluruh negara OKI untuk terus mengembangkan iptek dan inovasi, memperkuat kurikulum iptek, serta mengembangkan budaya iptek sejak dini. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Presiden Joko “Jokowi” Widodo menyatakan tidak akan membiarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dilemahkan.
Saya tidak akan membiarkan KPK dilemahkan, kata Presiden Jokowi usai meresmikan Tol Mojokerto-Kertosono di Gerbang Tol Mojokerto, Jawa Timur, Minggu, 10 September 2017.
Jokowi mengatakan korupsi merupakan kejahatan luar biasa. “Kita harus memberantasnya,” katanya. Jokowi juga menegaskan KPK merupakan lembaga yang dipercaya masyarakat Indonesia untuk memberantas korupsi.
Wacana pembekuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digagas anggota Pansus Angket DPR KPK Henry Yosodiningrat. Henry mengatakan, usulan itu berdasarkan temuan pansus selama ini. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Terduga dalang pembakaran tujuh SD di Palangka Raya, Yansen Alison Binti, ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Iya betul, kami tahan di Mako Brimob, Depok, kata Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak melalui pesan singkat, Minggu, 10 September 2017.
Yansen Alison merupakan Sekretaris Jenderal Dewan Adat Dayak yang juga anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah dari Partai Gerindra.
Herry Rudolf mengatakan, pemeriksaan terhadap Alison masih berlangsung. “Masih berjalan penyidikan, namun kami titipkan ke Mabes Brimob dengan status tahanan Bareskrim,” ujarnya. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Hakim Binsar Gultom menyarankan agar calon pengantin menjalani tes keperawanan sebelum menikah untuk menghindari sejumlah masalah dalam pernikahan.
“Perceraian dan kekerasan dalam rumah tangga merupakan pelanggaran hukum negara dan hukum Tuhan,” kata Binsar dalam bukunya yang berjudul ‘Pandangan Kritis Seorang Hakim’.
Binsar juga menyarankan agar syarat bagi pasangan suami istri ditingkatkan, dari 19 tahun menjadi 25 tahun bagi laki-laki dan 16 menjadi 19 tahun bagi perempuan.
Binsar mengatakan, permasalahan rumah tangga memang cukup pelik, bahkan lebih pelik dibandingkan permasalahan pekerjaan. Ia juga menyebutkan banyak pernikahan yang berakhir dengan kekerasan dalam rumah tangga (DV). Baca berita selengkapnya Di Sini.
Militan Rohingya Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) mengumumkan gencatan senjata selama satu bulan. ARSA melancarkan serangan di negara bagian Rakhine pada tanggal 25 Agustus, memicu tindakan keras oleh militer Myanmar yang menyebabkan hampir 300.000 Muslim minoritas mengungsi ke Bangladesh.
“Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA) dengan ini mendeklarasikan gencatan senjata sementara dalam operasi militer ofensif,” demikian bunyi pernyataan ARSA di akun @ARSA_Official. Mereka menambahkan bahwa gencatan senjata dimaksudkan untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan menjangkau daerah-daerah yang terkena serangan. Baca berita selengkapnya Di Sini.
Kapolri Muhammad Tito Karnavian akan menyandang gelar Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK). Jenderal Tito Karnavian akan memenuhi beberapa syarat.
“Memang disampaikan oleh PTIK, Polri, karena KUM saya juga cukup, jurnalnya hanya tersisa satu,” kata Tito, Sabtu, 9 September 2017.
Tito mengatakan, ia menerbitkan buku yang dibuat di Imperial College London. Selain itu, ia juga pernah menulis buku tentang penanganan terorisme.
“Berapa kali Anda menulis jurnal tentang terorisme? Lalu ada juga buku yang saya tulis bersama, terbitan ICS Singapura, tentang terorisme di Asia Tenggara, kata Tito. Baca berita selengkapnya Di Sini.
—Rappler.com