Tottenham Hotspur vs Manchester United: Untuk sejarah The Lane
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Tanpa ambisi Liga Premier, Spurs setidaknya bisa mendapatkan hiburan di musim ini.
JAKARTA, Indonesia – Tottenham Hotspur tidak perlu mengejar gelar juara Liga Inggris jatuh ke tangan Chelsea. Meski masih ada beberapa pertandingan tersisa di kompetisi tersebut, Biru menyegel takhta setelah menang tipis 1-0 atas West Bromwich Albion.
Begitu pula Manchester United. Peluang mereka untuk finis di empat besar hampir berakhir. Satu-satunya cara untuk kembali ke Liga Champions hanya dengan menjuarai Liga Europa dengan mengalahkan Ajax Amsterdam di final.
Lantas bagaimana sisa laga melawan Manchester United, Minggu 14 Mei pukul 22.30 WIB?
Bagi Spurs, setidaknya masih ada ambisi tersisa di laga tersebut permainan besar itu: mencatatkan hasil yang monumental saat pasukan Mauricio Pochettino memainkan pertandingan terakhir mereka di stadion legendaris mereka White Hart Lane.
Ya, White Hart Lane yang mereka gunakan sejak tahun 1898 akan digantikan dengan stadion baru yang lebih besar. Oleh karena itu, laga kandang terakhir melawan United Spurs merupakan laga terakhir yang digelar di The Lane – sebutan untuk White Hart Lane.
Tentu saja Spurs tidak mungkin mau membiarkan hal itu berlalu begitu saja. Apalagi laga finalnya akan melawan tim dengan koleksi gelar Liga Inggris terbanyak, seperti United. Mereka ingin merekam sesuatu yang monumental. Sesuatu yang bisa dikenang selamanya.
“Saya berharap pertandingan hari Minggu adalah hari paling istimewa dalam tiga musim saya di sini. “Ini akan menjadi spesial untuk para fans, staf, pemain dan mereka yang mencintai Tottenham,” kata Pochettino seperti dikutip BBC.
United fokus ke Liga Europa
Situasi penuh ambisi ini jelas berbanding terbalik dengan kondisi United. Tim berjuluk Setan Merah itu kini tengah dilanda badai cedera. Mereka tidak hanya harus menjaga pemain yang tersisa untuk menyelesaikan kompetisi. Namun ia juga menyelamatkan pasukannya untuk menghadapi final Liga Europa di Stockholm, Swiss Kamis depan, 25 Mei.
Permainan masih panjang. Namun, jadwal pertandingan akan membuat mereka memainkan pertandingan terakhir dengan cara yang kurang ideal. United harus bermain melawan Ajax Amsterdam empat hari setelah pertandingan terakhir mereka di Liga Premier melawan Crystal Palace.
Faktanya, daftar pemain yang cedera tidak berkurang. Tak hanya pemain utama seperti Lukse Shaw, Marcos Rojo, Ashley Young, dan Zlatan Ibrahimovic yang rawan cedera. Pemain muda produk akademi yang dipromosikan ke tim utama seperti Timothy Fosu-Mensah juga tak bisa bermain.
Faktanya, pada laga melawan Spurs malam ini, Paul Pogba masih ragu apakah bisa diturunkan atau tidak.
Situasi United jelas sangat berbeda dengan Ajax. Kompetisi Eredivisie telah usai mulai Minggu 15 Mei. Raksasa Belanda kini punya waktu 10 hari untuk bersiap menghadapi penghuni Old Trafford.
Oleh karena itu, laga melawan Spurs tidak akan menjadi prioritas Mourinho. Memang masih ada sejumlah pemain kunci seperti Wayne Rooney, Marcus Rashford, Juan Mata, dan Michael Carrick.
Namun, jelas sia-sia memaksa mereka untuk bersikeras hanya meningkatkan peringkatnya. Mourinho mau tidak mau akan bermain aman untuk memastikan pemainnya tidak mengalami penurunan pada 25 Mei.
“Sekarang tidak ada yang bisa menyalahkan kami (atas hasil buruk di Liga Premier). “Karena kami punya hal yang lebih penting untuk dipikirkan,” kata Mourinho.—Rappler.com