• November 28, 2024
Insiden yang dialami Indonesia sepanjang sejarah SEA Games

Insiden yang dialami Indonesia sepanjang sejarah SEA Games

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Kejadian di SEA Games bukan kali pertama dialami Indonesia. Atlet Indonesia pun sempat keluar dari pertandingan karena berbagai alasan

JAKARTA, Indonesia — Upacara pembukaan SEA Games 2017 di Stadion Bukit Jalil, Malaysia, menyita perhatian masyarakat Indonesia karena alasan yang salah.

Dalam panduan acara, bendera Indonesia dicetak terbalik. Yang seharusnya merah dan putih menjadi putih dan merah.

Namun, kejadian di SEA Games ini bukan kali pertama dialami Indonesia. Atlet Indonesia pun sempat keluar dari pertandingan karena berbagai alasan.

Baca deskripsinya Buku skets Rapler Indonesia.

Pada SEA Games sebelumnya di Singapura 2015, dua pelari gawang asal Filipina, Eric Cray dan Kayla Richardson, terlihat mengenakan kostum dengan warna merah biru pada benderanya.

Kejadian bendera terbalik ini Eric Cray dan Richardson juga tidak menyadarinya. Mereka pun meminta maaf kepada masyarakat Filipina.

Bagi orang Filipina, jika warnanya merah di bagian atas, berarti negara tersebut sedang berperang. Namun dalam situasi damai pun, mereka sudah beberapa kali melihat bendera merah dan biru muncul.

Selain insiden bendera, beberapa atlet Indonesia juga melakukan “mogok kerja” SEA Games 2017.

Tim sepak takraw putri Indonesia memilih walk out karena merasa wasit asal Singapura ditipu.

Keputusan walk out tim sepak takraw putri membuat Indonesia tidak bisa menambah perolehan medali karena dilarang bersaing melawan Filipina untuk memperebutkan tempat ketiga.

Sebelumnya, tim sepak bola Indonesia juga keluar dari SEA Games 1977 setelah merasa tidak puas dengan kepemimpinan wasit Othman Omar asal Malaysia.

Saat itu, Indonesia menghadapi Thailand dan skornya 1-1. Dengan tensi tinggi, pemain Indonesia yang merasa dirugikan oleh wasit selama 60 menit akhirnya bertengkar dengan tim Thailand.

Indonesia dianggap bertanding oleh Panitia SEA Games, dan sebagai bentuk protesnya, timnas Indonesia absen dalam perebutan medali perunggu melawan Burma.

Tim tenis meja Indonesia pun mengumumkan mundur dari SEA Games 1989 di Kuala Lumpur.

Hal itu dilakukan setelah Rossy Syechbubakar, salah satu atlet tenis meja Indonesia, di-bully oleh wasit tuan rumah, Goh Kun Tee, yang memberikan poin gratis kepada atlet tuan rumah.

Meski bola Rossy membentur tepi meja, wasit menyatakan keluar dan memberikan satu poin kepada lawan Rossy, Leong Mee Wan.

Ketua Umum Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia saat itu, (alm) Ali Said yang berada di arena pertandingan, langsung menginstruksikan para atlet dan ofisial tenis meja untuk mengundurkan diri. —Rappler.com

Togel Singapore Hari Ini