Presiden Jokowi memerintahkan KSP berangkat ke Aceh untuk menangani gempa tersebut
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Sementara itu, pemerintah pusat juga akan intensif memantau perkembangan baik kerusakan maupun penanganan dari Jakarta.
JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengaku mendengar kabar gempa berkekuatan 6,5 SR di Aceh dini hari pada Rabu, 7 Desember. Oleh karena itu, ia segera memberikan instruksi penanganan gempa kepada pemerintah daerah dan pusat.
“Saya terima laporannya dan saya perintahkan sesuai kewenangannya,” ujarnya saat memberikan keterangan pers di Istana Negara, Rabu, 7 Desember.
Ia mengaku sudah menugaskan Kepala Kantor Personalia Presiden (PSO) Teten Masduki untuk segera menuju lokasi. Sementara itu, pemerintah pusat juga akan intensif memantau perkembangan baik kerusakan maupun penanganan dari Jakarta. “Nanti akan kita ikuti terus,” ucapnya.
Belum disebutkan secara pasti kapan Teten akan hengkang.
Sejauh ini jumlah korban meninggal mencapai 25 orang. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Puteh Manaf mengatakan, satu-satunya rumah sakit di kabupaten itu kini kewalahan menangani korban luka.
Data yang kami miliki saat ini ada 25 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka, kata Puteh.
Pemerintah setempat mengerahkan alat berat untuk membantu proses evakuasi dan berharap masih ada korban selamat.
Menurut seismolog, getaran gempa dirasakan di seluruh Provinsi Aceh, yang sebelumnya pernah dilanda gelombang tsunami di Samudera Hindia pada tahun 2004. BPBD masih melakukan pendataan korban gempa.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dengan episenter dangkal dan sumber gempa berasal dari sesar aktif penyebab gempa, yakni Sesar Samalanga Sipopok. Diperkirakan bangunan yang tidak tahan gempa akan mengalami kerusakan.
Episenter gempa terletak di 5,25 LU dan 96,24 BT, tepatnya di darat pada jarak 106 kilometer tenggara Kota Banda Aceh pada kedalaman 15 kilometer.
Gempa tersebut tidak menimbulkan tsunami, kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya.
Berdasarkan hasil pantauan BMKG, hingga pukul 05:30 WIB terjadi 5 kali gempa susulan dengan kekuatan terbesar 4,8. – dengan pelaporan AFP/Rappler.com