• November 23, 2024
Kuda hitam yang mengancam kekuasaan

Kuda hitam yang mengancam kekuasaan

Padahal, skuad yang diturunkan pada Piala Presiden 2017 sebagian besar adalah pemain U-21.

JAKARTA, Indonesia – Tak ada yang menyangka Pusamania Borneo FC (PBFC) akan berjalan mulus hingga mencapai final. Tim berjuluk Pesut Etam ini awalnya dipandang sebelah mata. Sebab, mereka dinilai bukan tim yang mengutamakan Piala Presiden sebagai peluang persiapan.

Bahkan mereka menyatakan mundur dan tidak ingin mengikuti turnamen tersebut. Namun tim asal Samarinda, Kalimantan Timur akhirnya ikut serta setelah didekati PSSI.

Keikutsertaan mereka di turnamen ini sejak awal tidak serius dan tidak 100 persen. Kondisi itu terlihat dari skuad yang mereka kirimkan ke Piala Presiden. Tim yang tampil adalah tim PBFC U-21. Sementara skuad utama mereka yang berisikan pemain seperti Lerby Elyandri, Ponaryo Astaman dan pemain senior lainnya sudah diinstruksikan untuk mengikuti pemusatan latihan di negara lain.

Satu-satunya pelatih yang mereka pekerjakan adalah Ricky Nelson. Pelatih kepala PBFC U-21. Oleh karena itu, tak heran jika kiprah tim ini di babak penyisihan grup diprediksi akan hancur.

Namun kerja keras tidak bisa membohongi hasil. Dengan motivasi dan kekompakan para pemain mudanya serta dipadukan dengan pemain asing terpilih, Pesut Etam mencetak kejutan demi kejutan.

Kejutan pertama di babak penyisihan grup. Sempat terseok-seok di dua laga awal, hanya bermain imbang 0-0 masing-masing melawan Barito Putera dan Bali United, mereka justru keluar sebagai juara grup. Kemenangan 1-0 atas favorit grup Sriwijaya FC mengangkat mereka ke puncak klasemen.

Bali United, sebagai tuan rumah Grup 4 dan difavoritkan lolos, harus gigit jari karena dipermalukan di kandang sendiri. Rekor impresif tak kebobolan di babak penyisihan grup menjadi prestasi tersendiri bagi performa lini belakang PBFC.

Selanjutnya kejutan kedua terjadi di babak perempat final. Gol PBFC yang diprediksi akan dibombardir Madura United yang banyak diisi pemain nasional dan asing mumpuni itu berhasil. lembar bersih Sesuai aturan, pertandingan langsung dilanjutkan ke babak adu penalti, karena dalam waktu normal 90 menit skor imbang.

Mereka mampu menang 5-4 dan memastikan lolos ke babak semifinal.

Kejutan ketiga terjadi pada babak semifinal yang berlangsung dalam dua leg. Sempat dianggap tak layak menjadi lawan Persib Bandung, juara bertahan Piala Presiden, Terens Owang Puhiri dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Persib 2-1 di Stadion Segiri. Sejak itu muncul prediksi bahwa permainan PBFC memang kompak dan solid lintas lini.

Benar saja, pada leg kedua, ketakutan Persib terbukti. PBFC merepotkan dan mampu memaksakan hasil 1-2. Dengan total yang sama, permainan berlanjut waktu tambahan dan tidak ada gol yang tercipta.

Pertandingan ditentukan melalui adu penalti. Alhasil, Persib dipermalukan di hadapan Bobotoh. Mereka kalah dengan skor 3-5 dan memastikan PBFC melaju ke final.

Banyak pengamat menilai tiga kejutan yang dilakukan PBFC sudah cukup. Oleh karena itu, pada laga final melawan Arema FC di Stadion Pakansari, Minggu 12 Maret, PBFC akan antiklimaks dan dikalahkan oleh Arema FC.

Atau lebih tepatnya, mereka akan menyempurnakan kemajuannya di Piala Presiden dengan mengalahkan tim-tim mapan yang difavoritkan untuk menang.

Jalan PBFC Menuju Final Piala Presiden 2017:

KELOMPOK FASE 4

Selasa, 7 Februari 2017:

Pusamania Borneo FC 0 – 0 Barito Putera

Senin, 13 Februari 2017:

Bali United 0 – 0 Pusamania Borneo FC

Sabtu, 18 Februari 2017:

Pusamania Borneo FC 1 – 0 Sriwijaya FC

Babak 8 Besar (di Stadion Manahan Solo):

Sabtu, 25 Februari 2017:

Pusamania Borneo FC 0 – 0 Madura United FC (penalti 5-4 untuk kemenangan PBFC)

PUTARAN SEMI FINAL

Kamis 2 Maret 2017 (Leg pertama di Stadion Segiri, Samarinda)

PBFC 2 – 1 Persib Bandung

Minggu 5 Maret 2017 (Leg kedua di Stadion Si Jalak Harupat Soreang, Bandung)

Persib Bandung 2-1 PBFC (penalti 3-5, PBFC lolos ke final)

– Rappler.com

uni togel