Sketsa: Kesalahpahaman tentang feminisme
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Feminisme tidak diperlukan lagi karena perempuan setara dengan laki-laki?
Jakarta, Indonesia – Pada awalnya feminisme muncul untuk membela perempuan dari penindasan dan menuntut kesetaraan hak perempuan dan laki-laki di segala bidang.
Namun kemudian feminisme yang awalnya lahir sebagai gerakan yang membela perempuan untuk mengangkat harga diri perempuan yang ingin dinilai sesuai potensinya sebagai manusia tanpa memandang gender, mulai disalahartikan. Ada banyak hal yang salah tentang feminisme.
Apa pun? Baca deskripsinya Buku skets Rapler Indonesia
1. Feminis membenci laki-laki
Feminisme merupakan sebuah gerakan dan ideologi yang memperjuangkan kesetaraan bagi perempuan dalam bidang politik, ekonomi, budaya, ruang pribadi, dan ruang publik. Feminisme tidak pernah menjadi ideologi yang penuh kebencian.
2. Hanya perempuan yang bisa menjadi feminis
Feminis berkomitmen untuk mengatasi masalah sehari-hari seperti kekerasan dalam rumah tangga, pemerkosaan dan penyerangan seksual, kesenjangan pendapatan, objektifikasi seksual dan lain-lain.
Cara terbaik untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan melibatkan laki-laki, menyadarkan karyawan laki-laki akan sensitivitas gender, mengajarkan anak laki-laki untuk menghormati anak perempuan, mengajak ayah untuk berbagi beban pekerjaan rumah tangga, dan lebih terlibat dalam membesarkan anak. -anak-anak, dan banyak lagi.
3. Feminis tidak percaya pada pernikahan
Banyak feminis memiliki pernikahan yang bahagia. Sepanjang perkawinan memberikan nilai-nilai pribadi, hukum, dan sosial kepada kedua orang yang ada di dalamnya, maka tidak ada alasan untuk menolak lembaga perkawinan.
4. Feminisme adalah konsep Barat
Feminisme telah lama ada di belahan dunia non-Barat, mulai dari Amerika Selatan, Asia hingga Afrika, meskipun fokusnya sedikit disesuaikan dengan konteks lokal.
5. Feminisme tidak lagi diperlukan karena perempuan setara dengan laki-laki
Di sebagian besar negara di dunia saat ini terdapat banyak fakta bahwa hak-hak perempuan tidak setara dengan laki-laki seperti permasalahan gaji, kesempatan kerja yang tidak bersahabat, minimnya kesempatan mendapatkan pendidikan, minimnya hak reproduksi bagi perempuan, dan masih banyaknya kasus kekerasan terhadap perempuan.
—Rappler.com
Sketchtorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang sedang dibahas menggunakan sketsa video, dan dibuat oleh Iwan Hikmawan. Ikuti Iwan di Twitter @Sketgram.
BACA JUGA: