5 Hal Hendro Yap, Pemecah Rekor Jalan Cepat SEA Games
- keren989
- 0
Selain mendapat emas, Hendro juga mencetak rekor dalam lomba jalan cepat. Ia mencetak hattrick emas di SEA Games 2013, 2015, dan 2017.
JAKARTA, Indonesia — Banyak harapan bagi Indonesia dari SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Berbagai harapan akhirnya diraih oleh sejumlah atlet yang berjuang dan bekerja keras demi ajang ini. Salah satunya di cabang jalan raya.
Hendro Yap, seorang sprinter juga mengharumkan nama Indonesia di SEA Games tahun ini. Hendro meraih emas pada nomor lari 20 kilometer pada lomba yang digelar Selasa, 22 Agustus di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur. Selain emas, ia mencatatkan rekor waktu 1 jam 32 menit 11 detik.
Rekor sebelumnya di nomor tersebut adalah 1 jam 33 menit 47 detik yang dipegang atlet Malaysia, Harbans Singh Narinde pada SEA Games 1997.
Dengan emas tersebut berarti Hendro sudah mendaftar tiga kali berturut-turut emas di tiga ajang SEA Games mulai 2013, 2015, hingga 2017.
Namun, bagaimana kehidupan atlet yang sudah banyak meraih medali emas di berbagai kejuaraan ini? Berikut 5 hal tentang Hendro Yap:
Menjadi atlet karena kekurangan ekonomi
Jika banyak anak-anak yang bercita-cita menjadi atlet dan mampu membawa pulang banyak medali dari berbagai kejuaraan, Hendro tidak memiliki impian tersebut semasa kecil. Bahkan menjadi seorang sprinter pun sulit.
Hendro lahir dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Orang tuanya pun menyuruh Hendro untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA. Oleh karena itu, ia harus mencari uang sendiri untuk menyelesaikan pendidikannya.
Dia bisa saja mengikuti keinginan orang tuanya untuk berhenti sekolah. Namun ia menganggap pendidikan sangat penting bagi semua orang. Maka ia berusaha mendapatkan uang dari pilihannya menjadi atlet.
Tidak disetujui oleh orang tua
Hendro yang saat itu duduk di bangku SMPN 1 Cileungsi mendapat arahan dari guru olahraganya, Anang Suryana, untuk menjadi sprinter. Penyebabnya karena belum ada atlet sprint asal Jabar yang bagus.
Namun, Hendro mengaku hubungan komunikasi antara dirinya dan keluarga kurang baik. Dia juga mempunyai riwayat penyakit asma sejak kecil. Kedua hal tersebut rupanya mempengaruhi keinginan Hendro untuk menjadi seorang atlet. Setelah meminta izin, ternyata orang tua Hendro tidak setuju.
Saat pertama kali berlatih, Hendro melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Namun jika orang tuanya mengetahui Hendro berlatih hari itu, ia akan dimarahi, dipukuli, dan Hendro akan menerima berbagai hukuman lainnya. Meski demikian, Hendro tidak patah semangat karena ia yakin dengan cara itulah ia bisa melanjutkan studinya.
Dapatkan pelatihan secara rahasia
Pada Juli 2005, Hendro berangkat ke Bandung tanpa memberitahu orang tuanya yang tidak menyetujui karir Hendro. Ia berangkat untuk mengenyam pendidikan di Pusat Latihan dan Olah Raga Pelajar (PPLM) hingga tahun 2008. Pendidikan ini dibiayai sepenuhnya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Saat berangkat, Hendro hanya memberi tahu orangtuanya bahwa ia akan bermain di Bandung. Namun setelah satu bulan belajar, Hendro akhirnya mengaku ke Bandung bukan untuk bermain atau jalan-jalan, melainkan untuk mendapatkan bimbingan olahraga.
Debut di SEA Games 2011 saat terkena cacar air
Hendro pertama kali mengikuti SEA Games pada tahun 2011. Saat itu ia mewakili Indonesia sebagai atlet sprint di nomor 20 km. Namun sebelum kejuaraan digelar, Hendro sudah merasakan kondisi tubuhnya kurang sehat.
Dia merasa demam dan gatal sebelum 10 hari kejuaraan. Ternyata saat itu Hendo sedang terkena cacar air. Namun karena tanggung jawabnya sebagai atlet, ia bahkan bisa menghabiskan tunjangan obat satu bulan hanya dalam empat hari.
Kegigihan Hendro tidak sia-sia. Meski Hendro tak kunjung sembuh dari penyakit cacar airnya saat kejuaraan berlangsung, namun ia mampu membawa pulang medali perak.
Meraih emas di SEA Games 2013 dan 2015
Prestasi Hendro di SEA Games sebagai atlet sprint terlihat dari event tahun-tahun sebelumnya. Meski banyak kesulitan yang harus dilalui Hendro untuk menjadi seorang atlet, namun ia mampu membayarnya dengan kemenangan yang diraihnya.
Pada SEA Games 2013 yang digelar di Myanmar, Hendro meraih emas di nomor yang sama. Hal serupa kembali terjadi pada SEA Games 2015 yang digelar di Singapura. —Rappler.com