• January 9, 2025
Tiga hal tentang Tina Talisa, mantan putri cantik yang menjadi moderator debat Pilgub

Tiga hal tentang Tina Talisa, mantan putri cantik yang menjadi moderator debat Pilgub

Bagaimana rekam jejak Tina hingga ditunjuk KPU DKI sebagai moderator Pilgub?

JAKARTA, Indonesia – Tina Talisa ditunjuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta sebagai moderator dalam debat Pilgub kedua yang digelar pada Jumat, 27 Januari. Ia akan didampingi oleh mantan Deputi Pendayagunaan Aparatur Negara Bidang Reformasi Birokrasi dan Guru Besar Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas Indonesia, Eko Prasojo.

Wajah Tina dikenal publik lewat acara yang sering ia bawakan pada malam hari di sebuah stasiun televisi. Namun, ia kemudian memutuskan untuk lebih banyak berada di belakang layar.

Siapa sebenarnya Tina Talisa? Di bawah ini, Rappler merangkum 3 hal penting yang perlu Anda ketahui tentang wanita berusia 37 tahun ini:

1. Pernah menjadi finalis Puteri Indonesia

Lahir di Bandung pada 24 Desember 1979, Tina mengawali karirnya dengan mengikuti kontes kecantikan. Tina meraih juara pertama Mojang di Bandung pada tahun 2002. Gelar yang sama diraihnya pada kontes kecantikan Mojang Jawa Barat pada tahun 2003. Kemudian Tina mengikuti Puteri Indonesia pada tahun yang sama dan berhasil mencapai babak final, meski gagal merebut tiara pemenang.

Sedangkan dari segi latar belakang pendidikan, Tina menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran Bandung pada tahun 2001. Bahkan, dia pernah bekerja sebagai dokter gigi. Bersama teman-temannya, Tina kemudian membuka klinik gigi bernama “Senyum Ceria” pada tahun 2012. Hingga saat ini, terdapat tiga cabang yang berlokasi di Bekasi, Cikarang dan Bintaro.

Saat ini ia sedang menempuh program magister ilmu komunikasi di Fakultas Ilmu Komunikasi kampus yang sama.

2. Melonjak setelah menjadi presenter

Tina mengaku tertarik berkarir di dunia pertelevisian saat bekerja di Radio Paramuda dan Radio Mustika. Ia kemudian bergabung dengan stasiun televisi Trans TV sebagai presenter dan membawakan program Reportase Sore.

Pada Mei 2007, Tina kemudian pindah ke stasiun tvOne yang saat itu masih bernama Lativi. Di sana ia bekerja sekaligus sebagai asisten produser dan presenter berita. Hal inilah yang menjadi titik balik karir Tina karena namanya melejit usai menjadi pembawa acara Apa Kabar Indonesia Malam (AKIM) di Wisma Nusantara. Selain menjadi pembawa acara, Tina juga rutin bernyanyi di acara tersebut.

Tina kemudian memutuskan keluar dari tvOne pada November 2011 dan bergabung dengan Indosiar sebagai manajer bakat dan pertunjukan, penyiar utama, cuaca dan olahraga. Selama di Indosiar, ia juga membawakan talkshow bertajuk Terus terang bersama Tina Talisa.

Melalui tayangan tersebut, Tina berhasil meraih piala Panasonic Gobel Awards 2012 kategori Pembawa Acara Talk Show Berita dan Informasi Favorit. Pada pertengahan tahun 2014, ia memutuskan untuk pensiun dari industri layar kaca karena ingin merawat putranya yang jatuh sakit.

Namun ia kembali ke layar kaca dengan membawakan berita di stasiun televisi iNews dan program Satu Indonesia di Net TV. Kini ia sibuk mengembangkan konsultan humas yang ia dirikan, Imaji, dan bekerja di media online direct.com, mengurus bagian pemasaran.

3. Rumor yang dekat dengan partai politik tertentu

Penunjukan Tina sebagai moderator debat Pilgub DKI kedua menimbulkan pertanyaan karena beredar kabar mantan presenter itu dekat dengan partai politik tertentu. Ia dikenal sebagai adik ipar politisi Partai Demokrat Mirwan Amir.

Namun, Komisioner KPU DKI Betty Epsilon Idroos menolak anggapan Tina akan memihak saat menjadi moderator acara debat Jumat mendatang. KPU memilih Tina sebagai moderator setelah melalui beberapa pertimbangan.

“Kami juga memilih Tina dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat dan pernyataan dari Tina sendiri yang menyatakan bahwa dia akan bekerja seprofesional mungkin dan tidak memihak,” kata Betty kepada Rappler yang menghubunginya pada Rabu malam, 25 Januari.

Pernyataan dan kesediaan menjadi moderator mendampingi Eko Prasojo tertuang dalam surat yang ditandatangani Tina. KPU DKI, kata Betty, juga menilai kapasitas dan jam terbang Tina sebagai presenter yang kerap memaparkan berbagai isu.

Betty pun membantah kabar yang menyebut Tina merupakan kader partai politik tertentu.

“Kami tanyakan kepada yang bersangkutan dan dia menyatakan tidak pernah menjadi kader partai politik mana pun,” kata Betty. – dengan pelaporan oleh Santi Dewi/Rappler.com