Kisah Cynthia Lamusu sebagai pejuang ASI
- keren989
- 0
Dalam rangka memperingati Pekan ASI Sedunia (1-7 Agustus), Cynthia Lamusu berbagi kisahnya sebagai seorang ibu yang berjuang memenuhi kebutuhan ASI untuk bayi kembarnya.
JAKARTA, Indonesia —Tidak ada yang lebih berharga bagi seorang ibu selain mampu memberikan air susu ibu (ASI) untuk bayinya. Hal serupa juga dirasakan Cynthia Lamusu, staf B3 sekaligus istri Surya Saputra.
Seperti diketahui, Cynthia dan Surya sudah lama tidak dikaruniai momongan. Keduanya harus menunggu 8 tahun sebelum akhirnya Cynthia hamil lewat program bayi tabung. Hingga 20 November 2016 lahirlah Atharva Bimasena Saputra (pria) dan Ataya Tatjana Aisyah Putri (wanita) hingga dunia.
Sejak kelahiran anak kembarnya, Cynthia berusaha keras memberikan ASI sebagai nutrisi utama. Berbagai tantangan dialami Cynthia dalam memberikan ASI kepada Bima dan Tatjana. Ia pun tak segan-segan menyebut dirinya sebagai jagoan menyusui, apalagi saat memperingati Pekan ASI Sedunia yang berlangsung pada 1-7 Agustus.
“Kebetulan saya juga salah satu pejuang ASI. Apapun kondisi, pengorbanan dan perjuangan yang aku alami, mungkin itu karena aku berdedikasi, Insya’Allah “Saya tetap ingin bisa memberikan ASI untuk anak saya,” kata Cynthia yang ditemui Selasa 1 Agustus di Hotel Raffles, Jakarta Selatan.
Bantuan donor ASI
Sempat melahirkan anak kembarnya secara prematur, perjuangan Cynthia memenuhi kebutuhan ASI kedua anaknya pun tak main-main. “Ada juga waktu pengalaman naik dan turun keadaan ASI saya. Awalnya volumenya kecil, lalu saya atasi karena ingin komitmen memberikan ASI penuh untuk anak-anak, akhirnya saya mencari donor.”
“Tentunya dengan berdiskusi dengan dokternya juga, dan mencari ibu yang sudah ada di sanapertunjukan nah, lihat kondisi kesehatannya. “Dan yang penting ibu juga punya anak laki-laki, karena aku sedang mencarinya untuk Bima,” kata Cynthia.
Tak hanya Bima, Tatjana, putrinya pun turut memanfaatkan bantuan donor ASI meski tidak selama Bima. Pasalnya saat itu Cynthia memang harus memperbaiki kondisi gizi tubuhnya pasca melahirkan.
“Jadi seingat saya, saya mengalami penurunan gizi, mungkin karena kelelahan, kurang istirahat. Karena saya baru menggunakan suster saat anak saya berumur 3 bulan. Jadi ada saatnya ke-pede-ankarena mungkin aku sudah lama menantikan anakku, jadi kalau anakku ada di sini, aku menginginkannya perhatikan dirimu baik-baik Sendiri. Sampai aku tidak sadar kalau aku lelah secara fisik, kan?”
Namun betapapun lelahnya fisik Cynthia, demi anak kembarnya, ia memberikan yang terbaik. Meski banyak orang mengkhawatirkan kenaikan berat badan setelah melahirkan dan saat menyusui, Cynthia tidak. “Ibu saya juga berbagi pengalamannya dengan saya. Katanya, kalau masih menyusui, tidak perlu takut (berat badan bertambah). Nanti kalau anak sudah menengahimaka kamu bisa berpikir untuk mengecilkan tubuhmu.”
Meski produksi ASI mengalami fluktuasi, Cynthia selalu berusaha memperhatikan faktor nutrisi, kondisi fisik, dan tingkat stres. “Gizi itu pasti Pikirkan tentang itu. Mulai dari makanan, sayur mayur, buah-buahan, hingga minum susu. tapi kenapa naik dan turun Ternyata dilihat juga dari apa yang dikatakan dokter, stres mempengaruhinya. Mungkin itu salah satu hal yang mempengaruhi saya karena ketika saya berkonsentrasi pengelolaan Dua anak, kurang tidur. “Ketika Anda tidak cukup istirahat, Anda menjadi lelah dan timbul stres.”
Dedikasi
Cynthia mengatakan, memberikan ASI untuk anak kembarnya merupakan komitmen yang tidak boleh dilanggar, apapun kondisinya. Dan komitmen tersebut tidak hanya dilakukan oleh Cynthia sebagai seorang ibu tetapi juga didukung oleh suaminya, Surya Saputra.
Bangganya Surya yang hari itu juga mendampingi istrinya menyebut dirinya ayah ASI. “SAYA memahami Memang benar peran pasangan sangat penting untuk produksi ASI. Yang paling enak adalah suasana hati Karena itu suasana hati ibu harus selalu begitu senang, kamu tidak boleh stres. Jadi aku suka tanya mau makan apa, dipijat, yuk lucu “yang sebenarnya tidak penting” kata Surya.
Bahkan kini Surya selalu siap membantu istrinya menyusui, termasuk menemaninya saat anak-anaknya terbangun tengah malam.
Surya dan Cynthia pun bersyukur atas kondisi kesehatan anak kembarnya. Tatjan dan Bima kini berusia 8 bulan. “Tajana sudah bisa merangkak, tapi Bima hanya mengoceh. Jadi ya, saya senang anak-anak sehat. “Pertumbuhan anak sehat,” tambah Cynthia. —Rappler.com