• December 24, 2024

Trump datang setelah janji kampanyenya untuk membangun tembok perbatasan dengan Meksiko

Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.

Trump mengatakan tembok perbatasan sepanjang lebih dari 3.000 kilometer akan menelan biaya 8 miliar dolar.

JAKARTA, Indonesia – Presiden Donald Trump pada Rabu 25 Januari waktu setempat mulai mendesain ulang penegakan kebijakan imigrasi AS. Antara lain dengan memenuhi janji membangun tembok perbatasan di sepanjang wilayah selatan Amerika Serikat. Presiden berusia 70 tahun itu juga mempercepat proses deportasi bagi imigran yang tidak memiliki dokumen kependudukan di Negeri Paman Sam.

Kebijakan baru tersebut ditandai dengan penandatanganan dua perintah eksekutif untuk segera membangun tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko, meningkatkan pasukan patroli perbatasan, dan menambah petugas penegak imigrasi yang akan melakukan deportasi. Total ada kurang lebih 10 ribu petugas imigrasi yang akan segera direkrut.

Perintah eksekutif tersebut juga menyerukan pencairan dana bagi kota-kota yang sering membatasi pergerakan petugas imigrasi dan memprioritaskan deportasi segera terhadap imigran ilegal.

“Bangsa tanpa batas bukanlah sebuah negara. “Mulai hari ini, Amerika Serikat akan mengambil kembali kendali atas perbatasannya,” kata Trump saat berbicara di markas besar Departemen Keamanan Dalam Negeri di Washington.

Namun, meski Trump memerintahkan pembangunan tembok perbatasan di wilayah selatan segera dilakukan, perintah tersebut tidak menyebutkan biaya yang diperlukan dan siapa yang akan mengeluarkan dana tersebut. Sebelumnya, Trump berulang kali mengulangi janjinya saat berkampanye bahwa Meksiko akan mengganti biaya pembayar pajak Amerika untuk pembangunan tembok tersebut. Namun, gagasan tersebut ditolak mentah-mentah oleh pihak berwenang Meksiko.

Namun dia bersikeras bahwa Meksiko bersedia membayar $8 miliar untuk membangun tembok tersebut.

“Akan ada pembayarannya, mungkin dalam bentuk yang sulit,” ujarnya tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Trump mengatakan dalam kampanyenya bahwa dana yang dibutuhkan untuk membangun tembok sepanjang 3.218 kilometer adalah 8 miliar dolar. Namun, para pengamat memperkirakan biaya yang dibutuhkan akan dua kali lipatnya.

Trump menekankan bahwa pembangunan tembok juga akan “membantu” Meksiko dengan mencegah pergerakan imigran ilegal dari wilayah selatan ke Meksiko.

“Kami akan menciptakan stabilitas bagi kedua belah pihak di kawasan perbatasan dan kami juga memahami bahwa perekonomian yang sehat dan kuat di Meksiko juga sangat baik bagi AS,” ujarnya.

Kebijakan Trump dianggap rasis

Di mata masyarakat Meksiko, apa yang dilakukan Trump adalah kebijakan membangun tembok justru bisa memisahkan keluarga dan warga biasa yang ingin mencari pekerjaan sementara di AS. Ini merupakan peluang kerja yang tidak diminati oleh warga Amerika dan justru dapat menunjang perekonomian Negeri Paman Sam.

Sementara itu, dalam laporan BBC, sebagian warga Meksiko memandang kebijakan pembangunan tembok sebagai tindakan rasis dan xenofobia. Oleh karena itu, baik warga negara Meksiko, pekerja maupun pejabat di Meksiko sepakat bahwa mereka tidak akan bersedia mengeluarkan biaya untuk pembangunan tembok yang tidak mereka inginkan dan tidak perlukan.

Faktanya, sebagian besar warga Meksiko sudah memahami risiko menyeberang secara ilegal ke Amerika, terutama melalui kawasan perbatasan di gurun Arizona. Daripada membangun tembok, masyarakat Meksiko menginginkan reformasi imigrasi yang komprehensif, termasuk program tenaga kerja bagi imigran dan pemberian visa kerja sementara.

Selain perintah membangun tembok, Trump juga akan mengumumkan pembatasan di masa depan terhadap imigran dari tujuh negara Afrika dan Timur Tengah termasuk Suriah, Yaman, dan Irak. – Rappler.com

uni togel