Golkar mendeklarasikan Ridwan Kamil-Daniel Mutaqien hari ini
- keren989
- 0
Sebab hari ini DPP yang memutuskan segalanya. Jadi apapun yang dilakukan DPP tidak pernah salah
BANDUNG, Indonesia — Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar akan menetapkan dua Ridwan Kamil – Daniel Mutaqien Syafiuddin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang akan diusung pada pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2018. akan digelar di Kantor DPP Partai Golkar Jalan Anggrek Nelly Murni Jakarta Barat, Kamis 9 November 2017.
Dalam surat undangan yang ditandatangani Sekjen Idrus Marham disebutkan DPP Partai Golkar akan secara resmi menyerahkan surat rekomendasi pasangan calon kepala daerah Provinsi Jawa Barat yang dilantik Partai Golkar yakni Muhammad Ridwan Kamil bersama. dengan Daniel. Mutaqeen Syafiuddin.
Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan Idrus sebelumnya, saat menunjukkan surat rekomendasi kepada Ridwan Kamil di Balai Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum pada Sabtu, 4 November 2017. Saat itu, Idrus yang didampingi Ketua Bidang Media dan Pengumpulan Pendapat DPP Golkar Nurul Arifin mengatakan, surat dukungan tersebut akan diserahkan secara resmi oleh Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi. . Mulyadi, sesuai mekanisme partai.
Mekanisme penyerahannya sesuai aturan Partai Golkar, akan diserahkan kepada DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Barat dan selanjutnya akan diserahkan kepada DPD Partai Golkar Jawa Barat yang didampingi pemenang Pilkada Jawa I. kira-kira ke Kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil),” kata Idrus.
Sedianya Dedi Mulyadi hendak menyerahkan surat dukungan kepada Ridwan Kamil, namun kemudian diambil alih oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto.
Saat dikonfirmasi, Dedi menyatakan tak akan mempertanyakan keputusan DPP meski melebihi kewenangannya.. Dedi sendiri mengaku belum mendapat penjelasan terkait hal tersebut.
Ya, DPP tidak perlu memberi alasan karena punya kewenangan itu, kata Dedi saat dihubungi Rappler melalui telepon, Rabu sore, 8 November 2017.
“DPP punya kewenangan penuh terhadap apapun yang berhubungan dengan partai. Kalau DPP mau berbuat apa-apa, silakan saja. “Saya tidak akan mempermasalahkan lagi apapun yang dilakukan DPP.”
Meski demikian, Dedi mengaku mekanisme pencalonan harus berjalan sesuai aturan yang tertuang dalam juknis Partai Golkar. Menurut Dedi, aturan tersebut bersifat mengikat.
“Iya ya (mengikat). Yang membuat juklak dan juknis adalah DPP. Tapi karena DPP berkuasa atas segalanya, DPP bisa memutuskan apa saja, bisa berbuat apa saja, kata Bupati Purwakarta.
“DPP sudah membuat juklak dan juknis. Semuanya diatur dalam aturan yang baik. Jadi siapa aku? Ketua DPD hanya satu. Ketua DPD pertama tidak mempunyai hak dan kewenangan terkait kewenangan partai, karena hari ini DPP yang memutuskan segalanya. “Jadi apapun yang dilakukan DPP tidak pernah salah,” ujarnya.
Pada acara keterangan besok, Dedi mengaku hanya menerima undangan. Ia memastikan tidak akan menghadiri acara tersebut karena dijadwalkan menjadi narasumber di sebuah acara di Yogyakarta.
“Saya tidak bisa hadir karena besok saya akan ke Yogyakarta. “(Undangan pernyataan) baru diberitahukan sebelumnya, padahal ini sudah diagendakan sebulan sebelumnya,” kata Dedi.
Pencalonan Ridwan Kamil memang di luar ekspektasi Dedi karena sebelumnya dialah yang digadang-gadang bakal ikut di Pilgub Jabar. Pencalonannya diputuskan melalui mekanisme rapat internal Partai Golkar, meski saat itu belum dituangkan dalam bentuk surat keputusan.
Sebagai kader Partai Golkar, Dedi mengaku bisa memahami dinamika politik di partainya.
“Saya hanya mengerti. Saya paham apapun keputusan DPP. Saya paham secara psikologis, sosiologis, politis, kami paham. Saya melalui proses yang sangat panjang kemarin. Kesabaran saya diuji, kecerdasan saya dalam berpolitik diuji hingga saya menerima surat keputusan ini (dukungan untuk Ridwan Kamil). Dan saya mendapat pelajaran yang begitu besar,” kata Dedi. —Rappler.com