• May 14, 2025
Pasca erupsi Gunung Agung, industri pariwisata mengandalkan kunjungan wisatawan lokal

Pasca erupsi Gunung Agung, industri pariwisata mengandalkan kunjungan wisatawan lokal

Pelaku industri pariwisata berharap kunjungan wisatawan ke Bali masih bisa mencapai 50 persen

BALI, Indonesia – Fase erupsi Gunung Agung memberikan dampak signifikan terhadap sektor pariwisata Bali. Data PHRI Bali, okupansi hunian yang seharusnya di kisaran 60 persen pada awal Desember justru hanya berkisar 15-20 persen.

“Sebelum erupsi, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, tingkat okupansi terus meningkat hingga 80 persen. Wisatawan baik mancanegara maupun domestik berbondong-bondong datang ke Bali. Namun kami berharap tahun ini masih bisa mencapai angka 50 persen, kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati saat ditemui, Rabu, 6 Desember 2019.

Pria yang akrab disapa Cok Ace ini mengatakan, saat ini ada beberapa hotel yang tingkat okupansi hotelnya mencapai 60 persen. Jika tidak ada lagi pembatalan pemesanan hotel, dia optimistis angkanya masih bisa meningkat.

“Namun semua tergantung aktivitas penerbangan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Bandara “Yang ditutup itulah yang menyebabkan (pariwisata) menurun,” ujarnya.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ditutup pada Senin, 27 November 2017, pukul 07.15 WITA akibat erupsi Gunung Agung. Sedangkan pada Rabu, 29 November pukul 15.00 WITA, operasional bandara akan dibuka kembali.

Berdasarkan catatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), fase erupsi Gunung Agung dimulai pada 21 November pukul 17.05 WITA. Saat itu ditandai dengan letusan abu vulkanik setinggi 700 meter di atas puncak. Letusan kembali terjadi pada 25 November pukul 17.20 WITA dan mencapai ketinggian 1.500 meter di atas puncak.

Sedangkan letusan terjadi pada 26-27 November dengan tinggi kolom abu mencapai 3.000 meter di atas puncak. Pada 28 November terjadi letusan Gunung Agung dengan tinggi kolom abu mencapai 4.000 meter. Sedangkan saat erupsi 29 November, ketinggian abu mencapai 2.000 meter.

Menurut Cok Ace, fase erupsi Gunung Agung yang tidak bisa diprediksi membuat ia tidak bisa memprediksi okupansi hotel tidak akan terus menurun. Merujuk data tahun 2016, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali mencapai 5 juta orang.

Sedangkan penerbangan domestik ke Bali menjangkau sekitar 11 juta orang. Meski menurut Cok Ace, angka tersebut bukanlah total jumlah wisatawan nusantara.

“Saya asumsikan (jumlah) wisatawan nusantara sama dengan mancanegara (mencapai) 5 juta (orang). Harapan saya (wisatawan) dalam negeri masih bisa ke Bali, sehingga (tahun ini) Bali tetap terbantu, ujarnya.

Ia menambahkan, jumlah kunjungan wisatawan pada November dan Desember sedikitnya mencapai 600 ribu. Sedangkan pada Oktober 2017 tercatat 5 juta kunjungan wisman.

“Kami perkirakan wisman bisa mencapai 5,6 juta pada tahun ini,” ujarnya.

Cok Ace menjelaskan, jumlah kunjungan wisatawan menjelang akhir tahun biasanya meningkat pada periode 20 Desember hingga 3 Januari.

“Baru mulai naik, menjelang libur Natal dan Tahun Baru,” ujarnya.

Namun fase erupsi Gunung Agung belum bisa ditentukan sehingga ia masih belum mau memprediksinya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Bali, I Ketut Ardana tak menampik, menjelang Tahun Baru 2018, sektor pariwisata di Bali akan terpuruk. Menurut dia, wisatawan masih mempertimbangkan isu erupsi Gunung Agung.

Ardana berharap wisatawan tidak hanya fokus pada kondisi Gunung Agung saja. Selain itu, kata dia, setiap tahun baru semua tempat wisata di luar Karangasem selalu ramai dikunjungi wisatawan.

“Kuta, Nusa Dua, Seminyak, dan Bedugul merupakan (tujuan) rutin Tahun Baru. “Banyak (wisatawan) yang tahu, tidak berbahaya karena lokasinya jauh dari Gunung Agung,” ujarnya.

Gunung Agung berada di Kabupaten Karangasem. Saat ini zona bahaya Gunung Agung berada pada radius 8 kilometer.

Perluasan sektoral sepanjang 10 kilometer ke arah Utara-Utara-Timur dan Tenggara-Tenggara-Barat Daya. Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di luar zona tersebut, Bali masih aman untuk dikunjungi. – Rappler.com

BACA JUGA:

Pengeluaran SGP hari Ini