• November 28, 2024

Kepada para bankir, Jokowi mengaku ragu

JAKARTA, Indonesia – Presiden Joko “Jokowi” Widodo mengaku ragu belakangan ini karena situasi politik yang memanas dalam tiga pekan terakhir.

“Situasi politik sedikit memanas akhir-akhir ini. Sedikit. Sebenarnya lumrah kalau pilkada, tensinya meningkat panas Sedikit. Biasa, sangat biasa. Namun karena banyak faktor lain, pilkada ini tidak hanya terjadi di DKI Jakarta. Ada 101 pemilihan bupati, wali kota, dan gubernur se-Indonesia, tapi sekali lagi Jakarta istimewa, jadi kita lihat kejadian kemarin. Panas hanya sedikit. Meski aku cukup ragu di sana-sini. Namun sekali lagi, hal ini merupakan hal yang lumrah dalam sebuah pilkada. Saya ingat Pilgub 2012 juga serupa karena saya mengalaminya sendiri di lapangan, kata Jokowi pada Selasa malam, 22 November, di acara Banker’s Dinner yang diselenggarakan Bank Indonesia.

Dalam acara tahunan yang kali ini mengusung tema “Optimalkan Potensi, Memperkuat Ketahanan” itu, sambutannya disampaikan Jokowi usai pidato Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Jokowi tersenyum dan berkata: “Karena keragu-raguan itu, saya orang biasa TIDAK siapa pun yang menunggang kuda harus menunggang kuda. Sekali lagi panas. Jadi di sini para ekonom tidak boleh terlibat untuk memanaskan keadaan. Panas. Normal.”

Wartawan itu mengajukan pertanyaan

“Sebenarnya, orang-orang kami terkadang lucu. Misalnya saja saya bertemu dengan Pak Prabowo. Yang hendaknya ditanyakan adalah sesuatu yang esensial, paling penting, misalnya persoalan politik nasional atau ketatanegaraan kita. Tetapi bukan, media bertanya, Pak, tadi lauk apa yang dimakan? Saya sudah hapal pertanyaannya, jadi saya jawab ikan bakar. Temui karakter lain, kemarin makan ikan bakar, tadi makan apa pak? Aku menjawab untuk makan mie dewa.”

Di hadapan ratusan hadirin yang mayoritas merupakan bankir dan pengusaha, Jokowi mengaku membahas hal-hal substantif saat bertemu Megawati Sukarnoputri, Prabowo Subianto, Surya Paloh, Romahurmuzy, dan Setya Novanto. (BACA: Jokowi Makan Siang Bersama Megawati di Istana).

Menurut Jokowi, dirinya rutin melakukan pertemuan dengan pimpinan partai politik. Sebagian besar tutup.

“Tapi karena itu perlu, agar masyarakat tahu, kita sudah bicara dengan ketua umum partai, berkunjung ke Mabes TNI dan Polri, untuk memberikan ketenangan agar kita bisa mengejar perkembangan kita dengan negara lain. Jangan sampai kita terjebak dalam ketegangan politik panas dalam satu, dua atau tiga minggu ini, sampai kita meninggalkan urusan politik terlebih dahulu, kita memasuki pembangunan ekonomi.”

Diskusikan hasil pemilu presiden AS dan terpilihnya Trump

“Kita melihat pada pemilu presiden di Amerika, presiden terpilih Trump pasti menang. Semua orang terkejut. Bagi saya itu normal. Orang bilang kejutan menyebabkan ketidakpastian. Jika saya tidak melakukannya. Banyak pihak yang mengatakan kebijakan ekonomi Trump akan bersifat proteksionis, suku bunga bank The Fed akan melonjak sangat tinggi. Saya rasa Presiden terpilih Trump tidak seperti yang kita bayangkan. Saya rasa dia mempunyai minat yang tinggi terhadap bisnis dan ekonomi. Saya masih percaya bahwa apa yang akan dilakukan adalah sesuatu yang baik bagi AS dan dunia. Tidak mungkin dia melakukan, misalnya, sesuatu yang merugikan semua negara, TIDAK mungkin,” kata Jokowi.

Jokowi mengajak dunia usaha untuk tidak mudah takut dengan isu-isu yang sebenarnya tidak terjadi.

Namun faktanya benar, seperti yang dikatakan Gubernur BI, pertumbuhan ekonomi dunia masih kurang baik, volume perdagangan turun, lebih rendah, itu faktanya. “Harga komoditas memang sedikit naik, namun masih dalam posisi yang belum normal,” kata mantan Wali Kota Solo itu.

Jokowi menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini sebesar 4,94 persen, kuartal II 5,18 persen, dan kuartal III 5,02 persen.

“Saya kira kalau kita bandingkan dengan negara lain, posisi kita masih sangat bagus. Kenapa kita pesimis, kenapa kita tidak optimis dengan masa depan. TIDAK ada hal yang membuat kita pesimis, kenapa? Inflasi tahun lalu 3,3 persen, tahun ini juga 3,3 persen, sangat terjaga. Defisit transaksi berjalan juga masih dalam posisi terkendali dengan baik. Jadi kalau ada masalah, kami senang gosip masalah yang sama. Ada masalah buruk, sebenarnya kecil, dibesar. Hal inilah yang menyebabkan kita TIDAK mempunyai optimisme yang tinggi. Faktanya, dalam survei tersebut, Indonesia menjadi negara kedua yang paling optimis setelah Tiongkok. Namun kenyataannya, terkadang kita terkesan pesimis. Dalam survei itu tidak muncul.”

Tiga prioritas

Tahun lalu, peringkat kemudahan berusaha Indonesia berada di peringkat 106 dunia. Saat ini melonjak ke posisi 91.

“Tetapi permasalahan kita dalam daya saing dan kemudahan berusaha memang terletak pada tiga hal penting yaitu korupsi dan pungli, inefisiensi birokrasi dan perlunya mengejar ketertinggalan pembangunan infrastruktur,” ujarnya.

Jokowi mengaku ingin fokus menangani ketiga hal tersebut, termasuk dengan meluncurkan paket deregulasi ekonomi. Ia yakin jika ketiga hal tersebut selesai maka Indonesia akan mempunyai landasan yang baik untuk naik ke level yang lebih baik.

Selain soal daya saing dan kemudahan berusaha, Jokowi menyinggung hal kedua yang masih menjadi kendala, yakni bagaimana meningkatkan produktivitas.

“Sangat penting. Karena di sini kita banyak defisit. Yang perlu kita lakukan di sini, menurut saya, banyak. Anda harus mengubah hal-hal yang dulunya konsumen menjadi hal-hal yang produktif. Sebulan setelah saya ditunjuk, subsidi BBM saya potong. Tahun 2014 hampir mencapai Rp 300 triliun. “Jumlahnya besar, kita arahkan ke hal-hal yang produktif, membangun irigasi, pendidikan, meningkatkan pelayanan kesehatan, dan kita berharap bisa bersaing dan bersaing dengan produktivitas ini dengan negara lain,” kata Jokowi yang menyampaikan pidatonya dilengkapi dengan presentasi grafis dan gambar dalam layar lebar digital.

“Saat ini kita sudah membangun infrastruktur hampir 76 persen, itu terlihat di lapangan. Yang kita bangun misalnya jalan tol, pelabuhan besar, bandara, baik terminal maupun runway. Dengan cara ini, kami memperkirakan biaya transportasi dan logistik akan turun lebih murah, dan harga barang akan turun lebih murah. Jalur kereta, kita harus mengejarnya. Dan saya ingin fokus di sini,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Menurut Jokowi, prioritas pembangunan infrastruktur akan diberikan kepada pihak swasta. Kalau pihak swasta tidak bersedia, sebab Tingkat pengembalian internal yang kurang akan ditawarkan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Jika BUMN tidak bisa, dana akan disediakan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).

Dalam 5 tahun ini dibutuhkan sekitar Rp4.900 triliun khusus untuk membangun infrastruktur. Menurut Jokowi, negara hanya mampu menyediakan sekitar Rp1.500 triliun. Sisanya? Investasi swasta.

“Jika tidak, kita harus menunggu 15-20 tahun untuk membangun apa yang kita butuhkan,” katanya.

Pentingnya mendukung industri e-commerce

“Tentang pentingnya hal itu perdagangan elektronik Saya setuju pasar kami adalah pasar yang besar. Di Tiongkok, kami mencari lebih spesifik pada Alibaba. Mereka benar-benar mempersiapkannya dengan sangat terencana. Bagaimana platform logistik dipersiapkan dengan baik, platform ritel wah, ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat, terutama usaha kecil dan mikro, jadi mereka punya pasar untuk menjual produknya secara online on line. Saya pikir negara kita membutuhkan platform seperti itu baik untuk logistik maupun ritel. Karena apapun yang perlu kita waspadai di 17 ribu pulau yang tidak mungkin kita jangkau dengan infrastruktur jalan atau kereta api, akan lebih cepat dengan infrastruktur IT.. logistik Dan platform ritel Kami mempersiapkannya dengan baik agar bisa menjangkau seluruh pelosok tanah air.”

Sumber daya manusia harus dibangun

“SMK, SMK, prakteknya setelah melihat detail lapangan, apa yang salah dengan SMK kita? 70-80 persen gurunya merupakan guru normatif. Walaupun ini SMK, SMK, tapi gurunya harus menjadi pelatih. Bisa berlatih membuat jendela, gedung, merakit mesin. Makanya guru-gurunya antara lain guru fisika, guru kimia, guru PMP, guru matematika. Kami membalikkannya. Kami bekerja sama dengan industri, dengan Kadin, HIPMI, karena kami ingin di pabrik banyak tenaga teknis yang paham permesinan, sehingga bisa kami pinjamkan untuk memberikan pelatihan di SMK kami. Dari pelatihan kejuruang, produksi tahunan hanya 300-400 orang. Kita membutuhkan jutaan anak yang memilikinya keahlian tinggi,” kata Jokowi.

Di akhir pidatonya, Jokowi kembali menegaskan optimismenya terhadap perekonomian Indonesia.

“Saya sangat optimis, tentunya dengan dukungan masyarakat dan dunia usaha, optimistis perekonomian kita akan lebih baik di tahun 2017, meski mereka semua mengeluh dan terlihat pesimis saat saya bertemu dengan seluruh kepala negara. SAYA bukan. “Sesulit apapun kondisi perekonomian dunia, kita harus memanfaatkan peluang tersebut, sekecil apapun peluangnya,” ujarnya. – Rappler.com

Pengeluaran Sidney