Sketsa: Sejarah Sinterklas
- keren989
- 0
Ini adalah ringkasan yang dibuat oleh AI, yang mungkin memiliki kesalahan. Untuk konteksnya, selalu rujuk artikel selengkapnya.
Bagaimana Santo Nikolas menjadi Sinterklas?
JAKARTA, Indonesia – Bapak Natal atau Bapak Natal bukanlah tokoh agama. Apalagi jika dikatakan sebagai simbol agama.
Ia lebih tepat digambarkan sebagai sosok yang tulus dan semangat berbagi. Padahal sosok yang menginspirasinya, Santo Nikolas dari Myra, memang seorang suci.
Semasa menjadi Uskup Myra pada abad ke-4, ia mengabdikan hidupnya kepada Tuhan dengan berbagi dan bersedekah. Bahkan setelah dia meninggal, dia dinobatkan sebagai santo pelindung anak-anak dan pelajar.
Bagaimana Santo Nikolas menjadi Sinterklas? Ikuti penjelasannya di Sketchbook Rappler Indonesia.
Pada akhir abad ke-12, setiap bulan Desember, kaum marginal – perempuan tua dan anak-anak miskin – pergi dari rumah ke rumah meminta hadiah berupa makanan atau uang.
Sekelompok biarawati dari Perancis mengubah ritual tersebut. Alih-alih membiarkan orang miskin seenaknya, merekalah yang membawa oleh-oleh berupa permen atau makanan dan menaruhnya di sepatu anak-anak setiap menjelang Sinterklaasdag yang jatuh pada 6 Desember.
Ia terpilih menjadi ikon karena semangat berbaginya. Saat itu, sosok Santo Nikolas masih digambarkan sebagai tokoh gereja. Kaku, tua, kurus, dalam jubahnya dan topi uskup.
Hingga akhirnya seorang Amerika bernama Clement Clark Moore menulis puisi dengan judul tersebut Malam sebelum Natal pada tahun 1823.
Washington Irving, ilustrator buku tersebut, menggambarkan sosok fisik Sinterklas yang bertubuh gempal, berjanggut putih, dan mengenakan pakaian berwarna merah serta topi dengan bulu berwarna putih.
Sebelumnya diberi judul buku Teman anak-anak pada tahun 1821 yang menyatakan bahwa Santo Nikolas muncul setiap malam Natal, bukan pada tanggal 6 Desember seperti tradisi sebelumnya.
Karya inilah yang kemudian menjadi sosok definitif Santa Claus yang kemudian muncul tidak hanya di buku cerita, tapi juga muncul di billboard berbagai merek menjelang Natal. Salah satu yang sangat populer adalah merek Coca-Cola.
Santa Claus adalah pinjaman dari nama Jerman Saint Nicholas. Menurut bahasa daerah, namanya adalah Sankt Klaus yang kemudian diserap oleh bahasa Amerika menjadi Santa Claus.
Jika Anda rajin mengikuti cerita Natal, tidak pernah ada satu pun cerita Santa yang bertema religi. Sinterklas adalah entitas yang sangat berbeda dari Tuhan.
Ia hidup di Kutub Utara, bukan di langit. Manusialah yang memperbudak para peri. Ia menaiki kereta luncur yang ditarik oleh seekor kijang yang sedang terbang, bukan awan kinton, apalagi yang melayang. —Rappler.com
Sketsatorial adalah kolom mingguan Rappler tentang isu-isu penting yang dibahas menggunakan sketsa video, yang dibuat oleh Iwan Hikmawan. Ikuti Iwan di Twitter @Sketgram.