• October 3, 2024
Ruben Onsu mengajarkan toleransi beragama kepada anak sejak dini

Ruben Onsu mengajarkan toleransi beragama kepada anak sejak dini

Yang terpenting bagi Ruben Onsu adalah membangun rasa saling menghormati dan menghargai antar umat beragama

BANDUNG, Indonesia — Natal menghadirkan cerita berbeda bagi artis sekaligus presenter Ruben Onsu tahun ini. Usai melewatkan malam Natal bersama keluarga karena terjebak kemacetan, Ruben pun mengalami kejadian yang menguji kesabarannya.

Sesampainya di kediamannya di sebuah hotel di Kota Bandung setelah berjam-jam terjebak kemacetan Jakarta dan kelaparan, Ruben terpaksa makan malam dengan menu yang melebihi ekspektasinya.

“Kamu tahu apa makan malamapa akhirnya Bakso! Makan bakso di malam Natal, kata Ruben mengganggulalu ditemui di sebuah restoran di Jalan Sersan Bajuri, Kota Bandung, Jumat 25 Desember.

Makan malam Natal yang sedianya dinikmati bersama keluarga besarnya itu hanya dihabiskan di kamar hotel bersama Sarwendah, istrinya, dan Thalia, anaknya. Pasalnya, semua restoran penuh dan seluruh menunya terjual habis.

Kejadian serupa juga dialami Ruben pada Hari Natal. Rencananya, dia dan keluarga besarnya akan makan siang di restoran favoritnya. Harapannya kembali pupus karena tidak mendapat tempat duduk. Ruben dan keluarganya akhirnya pindah ke sebuah restoran yang jauh dan menempuh jalan yang berkelok-kelok.

“Aku mual saja,” kata Wenda sambil tertawa.

Meski mengalami kejadian mengecewakan, Ruben bersyukur bisa merayakan ulang tahun Yesus Kristus untuk pertama kalinya sebagai seorang ayah. Hanya saja kali ini Ruben dan Wenda mencopot pohon natal yang ada di rumahnya.

“Tahun ini tidak ada pohon Natal, karena Thalia belum punya memahami sungguh, itu akan diundi nanti. “Dia suka makan apa saja,” kata Ruben.

Sementara itu, Wenda menganggap kehadiran Thalia di hari istimewa tersebut merupakan hasil perjuangannya memiliki anak setelah dua kali mengalami keguguran.

“Ketika saya memikirkan lebih jauh tentang usaha saya tahun lalu, kini hal itu terbayar. Apalagi saat Natal, Thalia senang dan dengarkan, hai orang-orang kaya memahami seperti itu. Jadi, tentu saja senang lah,” kata Wenda yang menikah dengan Ruben pada 22 Oktober 2013.

Peran ibu memang tidak tergantikan

Namun bagi Ruben, kehadiran Wenda dan Thalia di hari Natal tak mampu mengisi rasa kehilangan terhadap ibunya yang telah lama meninggal. Setiap momen spesial, pria berusia 32 tahun itu selalu merasa sedih karena teringat ibunya.

“Kalau diganti, saya kira tidak mungkin. “Tidak ada yang bisa menggantikannya, karena posisi perempuan tidak bisa tergantikan,” aku Ruben.

“Saya dan ibu saya sama saja dengan umat Islam, mungkin kami sedih ketika mendengar gema takbir, saya juga sedih ketika mendengar lagu-lagu Natal. Rasanya lebih dari itu tenang saat itulah kamu menikah. Mungkin kalau ibuku mengenal Wenda, dia sudah menjadi menantu yang sangat disayanginya. Mereka punya banyak kesamaan, dari Wenda, dari ibuku. “Kalau ketemu Thalia, sedih lagi,” kata Ruben.

Tahun ini merupakan tahun ketiga Ruben merayakan Natal di Kota Kembang. Keluarga besar presenter kocak itu sebagian besar tinggal di ibu kota Provinsi Jawa Barat. Natal tahun ini juga menjadi momen mempertemukan Thalia dengan saudara-saudaranya yang tinggal jauh.

“Adikku tinggal jauh. Ada yang di Belanda, di Kalimantan, dan belum bertemu langsung dengan Thalia, ujarnya.

Suasana kekeluargaan cukup terasa saat Rappler sedang makan siang bersama keluarga. Thalia Putri Onsu yang baru berusia 6 bulan menjadi pusat perhatian keluarga Ruben dan membawa kegembiraan dengan kelucuannya.

Natal, kata Ruben, merupakan momen berkumpul bersama keluarga besarnya. Sedangkan Imlek merupakan momen berkumpul bersama keluarga istri.

“Untuk Idul Fitri, kumpulkan semua orang. “Bikin ketupat sendiri,” kata Ruben.

“Justru saya mendidik Wenda, mendidik anak-anak mulai sekarang untuk saling menghormati antar umat beragama, saling memahami,” ujarnya.

Dengan segala kejadian yang dialaminya saat Natal tahun ini, Ruben memaknainya sebagai ujian kesabarannya.

“Tuhan memberi tahu kami pada tahun 2015 untuk lebih bersabar dan lebih pengertian. “Dan yang paling penting bagi saya adalah harus ditanamkan rasa saling menghormati dan menghormati antar umat beragama,” ujarnya bijak.

Ia pun berharap bisa merayakan Natal tahun depan, selain mendoakan kesehatan bagi istri dan anak-anaknya. Baginya, Natal tahun ini merupakan Natal yang tak terlupakan.

“Semoga Natal tahun ini bisa menjadi Natal yang tak terlupakan bagi kita dengan kemacetan yang begitu indah,” ujarnya. —Rappler.com

BACA JUGA:

Nomor Sdy