• November 24, 2024

P10,000 masing-masing untuk penyintas Yolanda yang belum menerima bantuan shelter

DSWD menjelaskan bahwa jumlah tersebut bukanlah bantuan tempat penampungan darurat, namun ‘respon yang valid terhadap protes keluarga yang tidak diberi hak atas bantuan’.

KOTA TACLOBAN, Filipina – Para penyintas Topan Super Yolanda (Haiyan) di Leyte yang mengadakan protes pada peringatan ketiga bencana tersebut mendapatkan apa yang mereka inginkan. (BACA: Yolanda yang selamat dari Duterte: Kami menuntut keadilan)

Dalam pidatonya di Massegraf Holy Cross Memorial Park di Barangay Basper pada hari Rabu, 8 November, Presiden Rodrigo Duterte mengumumkan bahwa para penyintas Yolanda memenuhi syarat untuk menerima Bantuan Tempat Tinggal Darurat (ESA) tetapi jumlah yang tetap diberikan masing-masing P10,000 harus sebesar .

Sekretaris Kesejahteraan Sosial Judy Taguiwalo menjelaskan bahwa jumlah tersebut tidak sama dengan ESA, namun merupakan “respon yang sah terhadap protes keluarga yang tidak diberi hak atas bantuan.”

DSWD dan Departemen Perdagangan dan Industri (DTI) akan memberikan kontribusi yang sama terhadap dana yang dibutuhkan untuk bantuan tersebut.

Investigasi baru-baru ini yang dilakukan oleh Departemen Kesejahteraan Sosial dan Pembangunan (DSWD) mengungkapkan bahwa meskipun satu juta korban menerima ESA, masih ada ribuan – Taguiwalo sebelumnya mematok angka 200.000 – yang tidak menerima ESA karena kesalahan dalam prosesnya.

Diskriminasi yang terjadi saat ini mengenai bantuan yang seharusnya diterima oleh korban topan Yolanda dari pemerintah, khususnya ESA,kata Marissa Cabaljao, Sekretaris Jenderal People Surge, pada aksi protes di Palo.

(Masih ada diskriminasi mengenai bantuan yang seharusnya diterima oleh para korban Yolanda, khususnya ESA.)

Dalam solidaritas dengan para penyintas

Berbicara kepada para penyintas di Kota Tacloban, Taguiwalo berkata: “Pertama, kami tidak ingin mengulangi kerusakan seperti Yolanda, yang memakan ribuan nyawa, banyak di antaranya tidak pernah melihat jenazahnya. Kedua, masih ada masyarakat yang tidak terbantu oleh pemerintah bahkan 3 tahun yang lalu.”

(Pertama, kami tidak ingin kejadian pada masa Yolanda terulang kembali dimana ribuan orang meninggal. Kedua, masih banyak penyintas yang masih membutuhkan pertolongan 3 tahun setelah bencana.)

Sejak Senin, 7 November, Taguiwalo mengunjungi daerah yang terkena dampak Yolanda di Leyte untuk menyampaikan solidaritasnya kepada para penyintas.

Dia menjelaskan bahwa Duterte berkomitmen untuk mencari cara bagi pemerintah untuk membantu mereka.

Taguiwalo juga mengatakan bahwa DSWD akan memastikan bahwa pembangunan tempat perlindungan nuklir akan selesai dan juga akan membantu memberikan kesempatan mata pencaharian kepada para korban.

Bukan untuk menyalahkan siapa pun

Taguiwalo menekankan bahwa dia tidak mencari siapa pun untuk disalahkan saat dia menyampaikan perkembangan terkini mengenai implementasi ESA. Dia mengatakan informasi yang dibagikan DSWD hanyalah jawaban atas banyaknya pertanyaan dari para korban tentang bantuan shelter yang kontroversial.

Taguiwalo menambahkan, data ESA dan program shelter nuklir yang dirilis baru-baru ini merupakan hasil penilaian yang dilakukan tim audit internal DSWD terhadap operasi bencana Yolanda.

Beliau secara khusus menyebutkan para petani dan nelayan yang terkena dampak topan super tersebut dan mengakui peran mereka dalam masyarakat, sebagai penyedia makanan terpenting bagi masyarakat. Ia mengingatkan mereka dan para korban lainnya untuk mengorganisir diri agar bisa saling membantu untuk mencari bantuan dan mencapai pembangunan.

Taguiwalo mengakhiri kunjungannya ke provinsi tersebut dengan mengunjungi Pusat Rehabilitasi Regional Remaja (RRCY), sebuah fasilitas DSWD yang juga terkena dampak topan.

Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada staf pusat dan klien yang kehilangan seorang pekerja sosial pada puncak topan super tersebut.

Berbicara kepada penduduk pusat kota, dia berkata, “Ini adalah masa perubahan. Masa depanmu masih panjang. Kembangkan keterampilan Anda untuk mewujudkan impian Anda.”

(Ini adalah waktu untuk perubahan. Anda memiliki masa depan di depan Anda. Kembangkan dan asah keterampilan Anda sehingga Anda dapat mewujudkan impian Anda.)

Yang selamat di Visayas Barat

Di Visayas Barat, Asisten Sekretaris DSWD Hope Hervilla mengunjungi daerah yang terkena dampak Yolanda dan mengadakan dialog dengan para penyintas bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil seperti Rise-Up Aklan, Kusog Sang Pumuluyo dan Bayan Panay.

Hervilla menekankan pesan DSWD kepada lebih dari 300 penyintas Yolanda yang berpartisipasi dalam dialog tersebut. “Perubahan ada pada kekuatan manusia (Kekuatan untuk membawa perubahan ada pada upaya kolektif masyarakat),” ujarnya.

“Kami menginginkan perubahan nyata, dan itu berarti semua orang harus bekerja,” tambahnya.

Menanggapi pertanyaan para korban mengenai ketentuan ESA, Hervilla menjelaskan: “Meskipun departemen tidak dapat memastikan pembayaran kepada 83.000 keluarga yang tersisa yang tidak menerima bantuan tunai, DSWD dapat memberi mereka layanan lain yang tersedia seperti mata pencaharian dan layanan dasar lainnya. .” – Rappler.com

Data Sydney